berprestasi. Daya dorong meliputi kebiasaan rajin belajar, rajin mengerjakan tugas rumah, tekun berlatih, hal ini dilakukan baik di dalam
kelas maupun diluar kelas, sehingga tercipta motivasi belajar yang tinggi yang disertai minat yang besar dan perhatian penuh terhadap tugas belajar.
8. Ada hubungan antara prestasi belajar siswa, persepsi siswa terhadap
jurusan, motivasi belajar dengan minat siswa dalam memilih jurusan di SMA. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi ganda diperoleh R
sebesar 0,722 dengan F
hitung
sebesar 31,140 dengan probabilitas 0,00. Dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa, persepsi siswa terhadap
jurusan, motivasi belajar secara bersama-sama dapat memberikan sumbangan dalam meningkatkan minat siswa dalam memilih jurusan di
SMA.
B. Keterbatasan
Dalam melakukan penelitian ini, penulis merasa masih banyak kekurangan dan kelemahan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal sebagai
berikut. 1.
Penulis tidak dapat mengendalikan kesungguhan siswa dalam menjawab kuesioner. Jika ternyata responden tidak menjawab dengan kondisi yang
sebenarnya maka hasil penelitian ini tidak memberikan gambaran yang objektif.
2. Variabel prestasi belajar siswa hanya dilihat dari prestasi belajar akademik
yang tercermin dalam nilai raport tengah semester genap saja.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mencoba mengajukan beberapa saran sebagai berikut.
1. Bagi Siswa
Oleh karena motivasi belajar sebagian besar siswa tergolong tinggi diharapkan dapat menumbuhkan semangat belajar siswa. Dengan adanya
motivasi siswa lebih senang untuk belajar. Dalam pemilihan jurusan siswa harus diberikan pengarahan, petunjuk dan dorongan terhadap jurusan yang
ditawarkan sehingga pada akhirnya siswa tidak salah mengambil jurusan. Siswa yang mempelajari suatu ilmu yang sesuai dengan karakteristik
pribadinya minat terhadap suatu ilmu tertentu akan merasa senang ketika mempelajari ilmu tersebut. Bermula dari perasaan senang siswa mampu
menentukan minat dalam memilih jurusan yang ditawarkan. 2.
Bagi Guru Guru memberikan dorongan dan membangkitkan motivasi pada siswa agar
mempunyai semangat dalam belajar dan mendukung siswa untuk berkembang dalam segala hal. Misalnya, guru membantu jika siswa
mengalami kesulitan belajar, melibatkan siswa untuk berperan aktif di setiap proses belajar mengajar PBM, memberikan tugas-tugas yang
bervariasi sehingga dapat menarik siswa untuk belajar. 3.
Bagi Orang Tua Orang tua hendaknya memberikan dukungan kepada anak dalam
menentukan jurusan di SMA dan mampu bekerja sama, memantau dan
memperhatikan pendidikan putra-putrinya dengan cara memberikan dorongan, semangat dan motivasi dalam belajar. Orang tua perlu
memperhatikan bakat, keinginan, dan minat anak sehingga pada akhirnya tidak mengalami salah jurusan yang mengakibatkan kekecewaan bagi
kedua belah pihak. 4.
Bagi Sekolah Oleh karena setiap siswa memiliki perbedaan yang unik, maka fungsi
pendidikan tidak hanya dalam proses belajar mengajar, tetapi juga meliputi bimbingan konseling, pemilihan dan penempatan siswa sesuai dengan
kapasitas individual yang dimiliki, rancangan sistem pembelajaran yang sesuai dan strategi mengajar yang disesuaikan dengan karakteristik
individu siswa. Sekolah berperan serta dalam mendukung situasi dan kondisi belajar yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa. Selain
itu pihak sekolah mampu bekerja sama dengan para orang tua dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa, dengan cara mendekatkan
hubungan antara orang tua dan pihak sekolah sehingga orang tua dapat mengetahui perkembangan dan kemampuan anaknya selama di sekolah.
5. Bagi Peneliti Lain
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi sumber referensi yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya. Meneliti ulang hubungan variabel
prestasi belajar siswa dengan minat siswa dalam memilih jurusan di SMA.
90
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Persepsi. [Online]. Tersedia: http:kuliah komunikasi.com
200811 persepsi [4 September 2009]
Anonim. 2008. Pengertian Persepsi. [Online]. Tersedia: http:teori-psikologi.
blogspot.com200805pengertian-persepsi.html [4 September 2009]
Arikunto, Suharsimi. 1991. Prosedur penelitian: Suatu Pendekatan Praktek Edisi4. Jakarta : Rineka Cipta.
Depdiknas. 2003. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.
Djaali, H. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS
Cetakan IV. Semarang: Universitas Diponegoro. Irwanto, dkk. 1988. Psikologi Umum. Jakarta: APTIK.
Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.
Mudjiono, Dimyati. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rieka Cipta. Riwayati, Maria Dwi. 2009. Hubungan antara Prestasi Belajar Siswa dan
Persepsi Siswa Terhadap Jurusan IPS dengan Minat Siswa Memilih Jurusan IPS. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Sardiman A.M. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Septian, Mateus Allan. 2007. Hubungan antara Prestasi Belajar Siswa, Motivasi Belajar Siswa, dan Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Minat
Memilih Jurusan di SMA. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Suharnan. 2005. Psikologi Kognitif. Surabaya: Srikandi. Sukardi, Dewa Ketut. 1988. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Bina Aksara.
Sunarto. 2009. Pengertian Prestasi Belajar. [Online]. Tersedia: http: sunartombs.wordpress.com20090105pengertian-prestasi-belajar.
Syah, Muhibbin. 1997. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Thoha, Miftah. 2005. Perilaku Dasar Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Winkel, W. S. 1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT
Gramedia. ____________. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Gramedia.
____________. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Gramedia.
LAMPIRAN 1 KISI-KISI KUESIONER
DAN KUESIONER PENELITIAN
KISI-KISI KUESIONER
A. Variabel Persepsi Siswa Terhadap Jurusan