memotivasi dalam belajar sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Sebaliknya ada beberapa siswa memahami hal tersebut
sebagai beban studi yang dirasa memberatkan yang diwajibkan untuk memilih, sementara siswa belum memahami benar seberapa besar potensi
yang dimiliki terhadap jurusan yang ditawarkan. Semakin tinggi persepsi siswa terhadap jurusan maka akan mempengaruhi cara pandang terhadap
jurusan yang semakin positif, sehingga diharapkan siswa juga semakin berminat untuk memilih jurusan yang ditawarkan.
Pemilihan jurusan di SMA dapat dipengaruhi oleh adanya pandangan masyarakat dengan jurusan yang ditawarkan, kesesuaian
dengan cita-cita, adanya dorongan psikis dari keluarga, kebimbangan dalam menentukan pilihan, kegemaran dengan mata pelajaran tertentu,
kejenuhan dalam proses pembelajaran, dan ikut-ikutan dengan pilihan teman. Namun pada akhirnya persepsi tersebut dapat dijadikan sebagai
tolak ukur untuk memilih jurusan yang diminatinya.
3. Hubungan Antara Motivasi Belajar dengan Minat Siswa dalam
Memilih Jurusan di SMA
Berdasarkan hasil pengujian variabel motivasi belajar diperoleh kesimpulan bahwa motivasi belajar memiliki hubungan dengan minat
siswa dalam memilih jurusan di SMA. Hubungan berarti jika motivasi belajar di semester 1 satu ditingkatkan maka akan meningkatkan minat
siswa dalam memilih jurusan.
Hasil temuan ini sejalan dengan hasil penelitian Mateus Allan Septian, 2007, yang menyatakan bahwa keberhasilan belajar siswa untuk
mencapai tujuan terkait dengan motivasi belajarnya tidak lepas dari dukungan orang lain. Sehingga motivasi belajar akan memberikan arahan
dan tujuan yang jelas di dalam memilih jurusan. Usaha menumbuhkan motivasi belajar perlu adanya dukungan dari orang tua yang selalu
memberikan dorongan untuk belajar misal dengan memberikan hadiah jika anak itu berprestasi dengan begitu maka anak akan termotivasi.
Berdasarkan deskripsi data tentang motivasi belajar yang sebagian besar dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa setiap siswa
memiliki dorongan dan semangat yang tinggi untuk belajar. Motivasi belajar dapat mempengaruhi belajar siswa, motivasi merupakan pemicu
bagi siswa untuk belajar lebih rajin agar dapat meningkatkan prestasi belajarnya dan untuk pencapaian tujuan yang diinginkan. Dalam
mencapai suatu tujuan, siswa mendapatkan berbagai dorongan dan dukungan dari orang lain baik berupa moril maupun materiil. Dengan
adanya dukungan tersebut membuat siswa semakin mantap pada jurusan yang diminatinya. Dalam menumbuhkan motivasi dalam diri seseorang
dibutuhkan usaha dan dorongan dari orang-orang terdekat misalnya orang tua dan guru. Banyak hal yang dapat dilakukan orang tua untuk
memotivasi anaknya diantaranya dengan memberikan pujian, memberikan tepuk tangan maupun dengan memberikan kado sebagai
ungkapan penghargaan atas hasil usaha yang telah dilakukan anaknya.
Peran seorang guru adalah membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar, melibatkan siswa untuk berperan aktif di setiap proses belajar
mengajar PBM, memberikan tugas-tugas yang bervariasi sehingga dapat menarik siswa untuk belajar. Dengan demikian siswa akan lebih
termotivasi untuk belajar karena adanya dukungan dari orang-orang terdekat.
4. Hubungan Antara Prestasi Belajar Siswa, Persepsi Siswa Terhadap