Berdasarkan hasil dari pengujian tersebut diperoleh r sebesar 0,512 dengan tingkat signifikansi 0,00 0,05. Oleh karena signifikansi
0,00 0,05 maka korelasi dua variabel tersebut adalah signifikan, dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga yang menyatakan ada hubungan
antara motivasi belajar dengan minat siswa dalam memilih jurusan di SMA diterima.
4. Hubungan Antara Prestasi Belajar Siswa, Persepsi Siswa Terhadap
Jurusan, dan Motivasi Belajar dengan Minat Siswa dalam Memilih Jurusan di SMA
Untuk mengetahui hipotesis keempat akan diuji dengan menggunakan teknik analisis korelasi ganda. Untuk mencari korelasi
antara prestasi belajar siswa, persepsi siswa terhadap jurusan, dan motivasi belajar dengan minat siswa dalam memilih jurusan di SMA
dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS data terlampir pada lampiran 6. Hipotesis yang keempat diterima yang menyatakan ada
hubungan antara prestasi belajar siswa, persepsi siswa terhadap jurusan, dan motivasi belajar bersama-sama dengan minat siswa dalam memilih
jurusan di SMA.
Tabel 5.13 ANOVAb
Model Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
592.090 3 197.363 31.140
.000a Residual
545.065 86
6.338 Total
1137.156 89
a Predictors: Constant, motivasi, prestasi, persepsi b Dependent Variable: minat
Tabel 5.14 Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error
Beta 1
Constant 2.843
3.074 .925
.358 prestasi
.002 .002
.071 .937
.351 persepsi
.495 .075
.558 6.555
.000 motivasi
.119 .042
.242 2.859
.005
Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi R dan analisis regresi ganda maka digunakan uji F taraf signifikansi 5. Adapun harga
F
hitung
yang diperoleh sebesar 31,140 dengan tingkat signifikansi 0,00 0,05 sedangkan F
tabel
df pembilang 3 dan df penyebut 86 adalah 2,72. Berarti harga F
hitung
F
tabel
31,140 2,72, pada taraf signifikansi 5. Oleh karena hasil pengujian variabel prestasi belajar siswa, persepsi
siswa terhadap jurusan, dan motivasi belajar dengan minat siswa dalam memilih jurusan di SMA menunjukkan sig 0,00 0,05 maka hipotesis
yang dikemukakan dapat diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara prestasi belajar siswa, persepsi siswa
terhadap jurusan, dan motivasi belajar dengan minat siswa dalam memilih jurusan di SMA. Ini berarti koefisien yang diperoleh dapat
digeneralisasikan pada populasi siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu. Meskipun demikian pengujian variabel prestasi belajar siswa
menunjukkan tingkat signifikan 0,351 0,05 maka korelasi dua variabel tersebut adalah tidak signifikan. Sedangkan pengujian variabel persepsi
siswa terhadap jurusan menunjukkan tingkat signifikan 0,00 0,05 maka
korelasi dua variabel tersebut adalah signifikan. Pengujian variabel motivasi belajar menunjukkan tingkat signifikan 0,005 0,05 maka
korelasi dua variabel tersebut adalah signifikan. Dari hasil pengujian diperoleh harga konstanta a sebesar 2,843, koefisien regresi variabel
persepsi sebesar 0,495 dan variabel motivasi sebesar 0,119. Dengan demikian model regresinya dapat ditulis sebagai berikut:
Y = a + bX Y = 2,843 + 0,495 persepsi + 0,119 motivasi
Jika X = 0, maka nilai Y sebesar 2,843. Koefisien regresi sebesar 0,495 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 satuan persepsi siswa
terhadap jurusan akan meningkatkan minat siswa dalam memilih jurusan di SMA sebesar 0,495. Koefisien regresi sebesar 0,119 menyatakan
bahwa setiap penambahan 1 satuan motivasi belajar akan meningkatkan minat siswa dalam memilih jurusan di SMA sebesar 0,119. Oleh karena
tanpa ada variabel persepsi siswa terhadap jurusan dan motivasi belajar sudah berarti ada minat siswa dalam memilih jurusan di SMA sebesar
2,843. Hasil analisis regresi ganda dengan nilai koefisien korelasi berganda R sebesar 0,722 dan nilai koefisien determinasi R
2
sebesar 0,521. Ini berarti bahwa sumbangan memprediksi minat siswa dalam
memilih jurusan di SMA sebesar 52,1. Hadirnya persepsi siswa terhadap jurusan dan motivasi belajar mampu memprediksi 52,1 minat
siswa dalam memilih jurusan di SMA.
D. Pembahasan