muncul ketika kondisi saat itu menghambat munculnya tindakan pelarian.
d. Denial, yaitu menolak untuk mempercayai bahwa stressor yang
dihadapi benar-benar ada atau bertindak seolah-olah stressor itu tidak nyata.
e. Acceptance, yaitu keadaan saat individu menerima kenyataan
akan adanya situasi yang mengakibatkan stress. f.
Turning to religion, yaitu pengembalian masalah pada agama untuk meminta pertolongan dari Tuhan. Hal ini bisa dilakukan
dengan rajin beribadah, berdoa, meminta dukungan moral dari ahlipemuka agama.
g. Focus on and venting of emotion, yaitu kecenderungan untuk
melepaskan emosi yang dirasakan individu. h.
Humor, yaitu dengan cara membuat lelucon atas masalah yang sedang dihadapinya.
i. Substance use, yaitu menggunakan minuman beralkohol atau
obat-obatan untuk melupakan masalahnya.
3. Efektivitas Strategi Coping
Lazarus dan Folkman dalam Rice, 1999 menyatakan bahwa coping yang efektif adalah coping yang membantu
seseorang untuk mentoleransi dan menerima situasi menekan, serta tidak merisaukan tekanan yang tidak dapat dikuasainya.
Coping yang efektif mengacu pada lima fungsi tugas coping yaitu: mengurangi kondisi lingkungan yang berbahaya dan
meningkatkan niat untuk memperbaikinya; mentoleransi atau menyesuaikan diri dengan kenyataan; mempertahankan gambaran
diri yang positif; mempertahankan keseimbangan emosional; dan melanjutkan kepuasan terhadap hubungannya dengan orang lain
Cohen dan Lazarus dalam Taylor, 1991. Jika tugas-tugas tersebut sudah berhasil dilakukan, maka
coping dapat dianggap efektif. Setelah dapat memenuhi semua tugas tersebut, individu diharapkan memiliki evaluasi yang lebih
positif akan hidupnya, yakni penerimaan dan penilaian positif akan lingkungan, diri sendiri, serta kondisi gangguan yang merupakan
cerminan dari kesejahteraan dan kepuasan hidup.
B. Stress
1. Pengertian
Menurut Kozier 2004, stress adalah suatu keadaan ketika seseorang berespon terhadap perubahan yang terjadi dari situasi
normal dan stabil dalam hidupnya. Stress bukanlah suatu penyakit, namun kondisi stress dapat mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan baik fisik, emosional intelektual, maupun sosial dan spiritual. Selye dalam Potter Perry, 2005 menyatakan bahwa
stress adalah segala situasi dimana tuntutan nonspesifik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI