Pengertian Jenis-jenis Coping Coping

mengharuskan seorang individu untuk merespon atau melakukan tindakan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa stress adalah suatu respon individu terhadap setiap tuntutan kebutuhan yang ada dalam dirinya.

2. Tahap Stres

Menurut Amberg dalam Hawari, 2008 ada beberapa tahapan stres. Tahap-tahap ini menunjukkan apakah seseorang lebih stress atau tidak. Stress ringan ditandai dengan seseorang yang mengalami gangguan tidur, tegang, dan merasa tidak tenang secara emosional. Stress menengah ditandai dengan hilangnya kemampuan merespon secara memadai, dan timbul ketakutan serta kecemasan. Stress berat ditandai dengan kelelahan fisik dan mental, timbul perasaan ketakutan dan kecemasan yang tinggi, serta mudah bingung dan panik.

3. Reaksi Terhadap Stress

Menurut Potter Perry 2005 reaksi seseorang terhadap stress dapat dipengaruhi oleh 2 hal, yaitu faktor internal dan ekstrenal. Faktor internal yang mempengaruhi reaksi terhadap stress yaitu kondisi fisik, keadaan emosi, dan motivasi atau harapan. Sedangkan yang termasuk dalam faktor eksternal yaitu lingkungan sekitar, hubungan interpersonal, dan sosial budaya.

C. Perawat Lansia

1. Pengertian

Pada dasarnya, keperawatan di Indonesia adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko- kultural dan spiritual yang didasarkan pada pencapaian kebutuhan dasar manusia Nugroho, 2009. Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan di bidang kesehatan yang didasari ilmu yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik yang sakit maupun yang sehat, sejak lahir sampai meninggal Effendy, 1997. Secara khusus perawatan lansia atau geriatric nursing adalah perawat yang menangani penyakit pada proses menua Kozier dalam Nugroho, 1992. Perawat lansia mempunyai peranan untuk melayani lansia dengan menggunakan pengetahuan, keahlian dan keterampilan merawat untuk mengoptimalkan kesejahteraan hidup para lansia Nugroho, 1992. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa para pekerja yang menangani lansia khususnya perawat lansia geriatric nursing sudah dibekali pengetahuan maupun pengalaman untuk menghadapi perubahan fisik maupun psikis yang terjadi pada lansia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Jenis Perawat

Ada beberapa jenis perawat berdasarkan tugas, kompetensi, dan pasien yang harus dirawatnya. Jenis perawat tersebut diantaranya pekerja sosial, caregiver, dan perawat lansia. Pekerja sosial adalah seseorang yang dibayar dalam suatu kemampuan profesional untuk mengadakan tugas konseling maupun perencanaan perawatan dan perlindungan sosial Berry dalam Handayani, 2004. Menurut keputusan menteri sosial RI, pekerja sosial mempunyai kompetensi profesional yang diperolehnya melalui pendidikan formal atau pengalaman praktek di bidang pekerjaan sosial atau kesejahteraan sosial yang diakui secara resmi oleh pemerintah dan melaksanakan tugas fungsional. Pekerja sosial dapat merawat orang sakit, lansia, maupun orang yang membutuhkan bantuan karena kebutuhan khusus difabel. Sehingga pekerja sosial dapat mencakup caregiver maupun perawat lansia. Sedangkan caregiver adalah orang yang bertugas untuk merawat orang sakit maupun lansia dan dibekali pelatihan singkat Nugroho, 2000. Caregiver terbagi menjadi 2 jenis yaitu caregiver formal dan informal. Caregiver informal adalah seorang yang memberikan perawatan tanpa dibayar, paruh waktu maupun sepanjang waktu, dan tinggal terpisah maupun tinggal bersama dengan orang yang dirawat Sukmarini, 2009. Sedangkan perawat lansia yaitu perawat yang secara khusus menangani dan merawat lansia. Perawat lansia dibekali pengetahuan tentang cara merawat lansia yang didapatkan dari kursus maupun pelatihan Nugroho, 2008.termasuk dalam kategori pekerja sosial. Selain perawat lansia, seorang caregiver juga termasuk dalam kategori pekerja sosial.

3. Tugas-tugas Perawat Lansia

Perawat lansia perlu mengadakan pemeriksaan kesehatan terutama pada lansia yang diduga menderita penyakit tertentu. Selain itu, perawat lansia juga harus mendekatkan diri dengan lansia dan membimbing dengan sabar dan ramah, menanyakan apakah ada keluhan yang dirasakan, mengingatkan agar tidak lupa minum obat. Perawat lansia juga perlu memberikan penjelasan tentang kesehatan, jika ada keluhan dari lansia harus segera dicari penyebabnya, kemudian mengkomunikasikan dengan mereka tentang solusinya Nugroho, 1995.

4. Beban pada Perawat Lansia

Beban perawat didefinisikan sebagai tekanan-tekanan mental atau beban yang muncul pada orang yang merawat lansia, penyakit kronis, anggota keluarga, atau orang lain yang cacat. Sebagai perawat lansia, memberikan perawatan untuk lansia