Coping yang efektif mengacu pada lima fungsi tugas coping yaitu: mengurangi kondisi lingkungan yang berbahaya dan
meningkatkan niat untuk memperbaikinya; mentoleransi atau menyesuaikan diri dengan kenyataan; mempertahankan gambaran
diri yang positif; mempertahankan keseimbangan emosional; dan melanjutkan kepuasan terhadap hubungannya dengan orang lain
Cohen dan Lazarus dalam Taylor, 1991. Jika tugas-tugas tersebut sudah berhasil dilakukan, maka
coping dapat dianggap efektif. Setelah dapat memenuhi semua tugas tersebut, individu diharapkan memiliki evaluasi yang lebih
positif akan hidupnya, yakni penerimaan dan penilaian positif akan lingkungan, diri sendiri, serta kondisi gangguan yang merupakan
cerminan dari kesejahteraan dan kepuasan hidup.
B. Stress
1. Pengertian
Menurut Kozier 2004, stress adalah suatu keadaan ketika seseorang berespon terhadap perubahan yang terjadi dari situasi
normal dan stabil dalam hidupnya. Stress bukanlah suatu penyakit, namun kondisi stress dapat mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan baik fisik, emosional intelektual, maupun sosial dan spiritual. Selye dalam Potter Perry, 2005 menyatakan bahwa
stress adalah segala situasi dimana tuntutan nonspesifik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengharuskan seorang individu untuk merespon atau melakukan tindakan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa stress adalah
suatu respon individu terhadap setiap tuntutan kebutuhan yang ada dalam dirinya.
2. Tahap Stres
Menurut Amberg dalam Hawari, 2008 ada beberapa tahapan stres. Tahap-tahap ini menunjukkan apakah seseorang lebih stress
atau tidak. Stress ringan ditandai dengan seseorang yang mengalami gangguan tidur, tegang, dan merasa tidak tenang secara
emosional. Stress menengah ditandai dengan hilangnya kemampuan merespon secara memadai, dan timbul ketakutan serta
kecemasan. Stress berat ditandai dengan kelelahan fisik dan mental, timbul perasaan ketakutan dan kecemasan yang tinggi,
serta mudah bingung dan panik.
3. Reaksi Terhadap Stress
Menurut Potter Perry 2005 reaksi seseorang terhadap stress dapat dipengaruhi oleh 2 hal, yaitu faktor internal dan ekstrenal.
Faktor internal yang mempengaruhi reaksi terhadap stress yaitu kondisi fisik, keadaan emosi, dan motivasi atau harapan.
Sedangkan yang termasuk dalam faktor eksternal yaitu lingkungan sekitar, hubungan interpersonal, dan sosial budaya.