SR, responden SN sempat merawat di salah satu panti werdha di Semarang sebelum ia menjadi perawat lansia di panti werdha dimana
saat ini ia bertugas. Responden SN berkata bahwa ia menjadi perawat lansia atas keinginannya sendiri dan ia merasa siap dengan segala
konsekuensi yang akan diterimanya saat merawat lansia. Di panti werdha tempat responden ST bekerja, lansia yang tinggal
di panti tersebut berjumlah 13 orang, 9 orang perempuan dan 3 orang laki-laki. Kondisi lansia di panti tersebut cukup baik, sebagian besar
lansia masih sehat, hanya ada sekitar 3 orang yang harus memakai kursi roda karena kondisi fisik yang sudah lemah. Sedangkan perawat
dan pengurus panti werdha tersebut berjumlah 20 orang, 15 orang perawat lansia dan 5 orang pengurus panti werdha. Ada beberapa
kegiatan rutin yang dilakukan untuk dilaksanakan bersama lansia. Kegiatan tersebut diantaranya adalah senam rutin yang dilakukan
setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. Ada juga kegiatan berdoa dan membaca Alkitab bersama yang dilaksanakan setiap hari. Meskipun
beragama non Kristen, responden SN mengaku bahwa ia tetap mengikuti kegiatan berdoa tersebut dan merasa senang saat ikut
berdoa bersama.
B. Pelaksanaan Penelitian
Pengambilan data pada responden I dilakukan pada tanggal 13 Januari 2016 di Panti Werdha Perandan Padudan Gondokusuman, Yogyakarta.
Sebelum melakukan pengambilan data, peneliti bersama dengan responden menentukan waktu dan tempat untuk melaksanakan wawancara. Peneliti
memberikan informed consent pada para responden sebagai bukti bahwa responden bersedia menjadi narasumber dalam penelitian dan agar responden
mengetahui manfaat dan tujuan dari penelitian yang akan dilaksanakan. Peneliti melakukan wawancara tidak terstruktur yang meliputi pengalaman
responden sebagai perawat lansia, kendala atau stressor yang dialami saat merawat lansia, dan strategi para responden untuk menghadapi stres.
Pengambilan data pada responden II, dan responden III dilakukan pada tanggal dan tempat yang sama, yaitu 7 Maret 2016 di Panti Werdha Budi
Dharma Kasih. Sebelum melakukan pengambilan data, peneliti bersama dengan kepala panti werdha menentukan tempat, waktu, dan jumlah
responden yang akan diwawancara. Peneliti memberikan informed consent pada para responden sebagai bukti bahwa responden bersedia menjadi
narasumber dalam penelitian. Selain itu, melalui informed consent responden juga dapat mengetahui manfaat dan tujuan dari penelitian yang akan
dilaksanakan. Peneliti melakukan wawancara tidak terstruktur yang meliputi pengalaman kedua responden sebagai perawat lansia, kendala atau stressor
yang dialami saat merawat lansia, dan strategi para responden untuk menghadapi stres. Selain itu, peneliti juga menggali data tentang kondisi dan
perilaku lansia yang dirawat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Hasil Penelitian
1. Responden I inisial R
a. Tugas sebagai perawat lansia
Berdasarkan paparan responden I, ada beberapa tugas yang harus dikerjakan dalam tugasnya merawat lansia, diantaranya
adalah memandikan, menyuapi, mengganti pakaian para lansia dan mengerjakan urusan administrasi panti werdha. Tugas-
tugas tersebut ia lakukan sendiri karena hanya ada satu perawat di panti werdha tempat responden I bekerja. Namun karena
sebagian besar lansia masih mandiri, responden I tidak terlalu kesulitan dalam merawat para lansia, ia hanya perlu mengawasi
lansia yang masih mandiri dan memberikan perawatan yang lebih intensif pada lansia yang sudah mengalami lemah fisik.
Hal ini diungkapkan oleh responden I dalam kutipannya sebagai berikut:
“Ya ngurusin administrasi, ya ngurusi laporan pertanggungjawaban, ya ngurusi neneknya dari
memandikan, nyuapin, mengganti pakaian, ya nyuci, ngepel, saya lakukan soalnya disini saya
cuma sendiri, seperti itu.” 14-18 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI