Stressor atau kendala saat merawat lansia

terhadap stress yang dilakukan responden II ini didasari oleh harapan untuk mendapatkan dukungan dari orang lain. Dengan cara bercerita dengan teman dan orangtua, responden III mengaku bahwa ia sering menerima motivasi dan nasihat dari teman maupun Kepala Panti serta orangtua sehingga ia dapat menghadapi permasalahan dan stres yang dirasakannya. Responden III berpendapat bahwa dengan menerima keadaan acceptance ia dapat lebih ikhlas dalam menjalankan tugasnya sebagai perawat lansia dan ia akan menerima segala resiko sebagai perawat lansia dengan lapang dada. Berdoa turning to religion juga merupakan cara responden III mengatasi rasa stresnya, karena dengan berdoa ia mendapatkan ketenangan dan keyakinan bahwa ia dapat mengatasi permasalahan dan stres yang dialaminya. Responden III melakukan strategi coping yang termasuk problem-focused coping yaitu menyerah atau menghindari stressor behavioral disengagement. Responden III menganggap cara ini paling efektif untuk menghadapi stres ketika cara lain yang termasuk dalam problem-focused coping sudah tidak dapat mengatasi stres yang dirasakannya. Berdasarkan hasil pembahasan, sebagian besar responden III memiliki strategi coping yang termasuk dalam emotion-focused coping. Strategi menghadapi stres yang dilakukan oleh ketiga responden sesuai dengan teori dari Lazarus dan Folkman dalam Rice, 1999 yang menyatakan bahwa ada 2 jenis coping menurut kegunaannya, yaitu problem-focused coping dan emotion-focused coping. Namun berdasarkan pembahasan, ketiga responden cenderung memakai strategi yang termasuk dalam emotion-focused coping. Menurut Carver 1989, emotion-focused coping meliputi seeking of emotional support; positive reinterpretation and growth; mental disengagement; denial; acceptance; turning to religion; focus on and venting of emotion; humor; substance use. Hal ini dikarenakan ketiga responden lebih berfokus pada mengurangi emosi negatif yang dirasakan ketika mengalami stres. Ketiga responden juga mengganggap stressor yang dialami adalah hal yang dapat diatasi. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat temuan baru yaitu ketiga responden menggunakan strategi coping dengan cara mendekatkan diri kepada Tuhan turning into religion. Strategi ini dianggap efektif oleh ketiga responden terutama saat mereka tidak mendapatkan dukungan sosial atau emosional yang memadai. Sehingga ketiga responden beranggapan bahwa ketika menyerahkan segala permasalahan pada Tuhan, maka semuanya akan baik-baik saja dan ketiga responden juga mendapatkan kekuatan dari Tuhan. Ketiga responden menganggap bahwa strategi coping yang dilakukannya efektif dalam mengurangi stres. Hal ini ditunjukkan dengan perilaku ketiga responden yang menyesuaikan diri dengan kenyataan, mempertahankan keseimbangan emosional dengan cara berdoa sehingga mendapatkan ketenangan, maupun melanjutkan hubungannya dengan orang lain dengan cara mencari dukungan sosial. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Strategi coping stres yang digunakan oleh ketiga responden yaitu seeking of emotional support. Strategi ini termasuk dalam emotion-focused coping.