Tabel 2.2 Bentuk Perencanaan Pembelajaran yang di Rekomendasikan Menurut Cruickshank dkk. 2014
Tujuan – Mengindikasikan tujuan pelajaran.
Sumber- Menyatakan sumber-sumber dan materi-materi yang digunakan. Membentuk Induksi
– Mendeskripsikan bagaimana pelajaran akan disampaikan Metodologi- Mendeskripsikan bagaimana pengajaran dan pembelajaran akan berlangsung
Asesmen- Memastikan dengan jelas mengenai cara penentuan pembelajaran para siswa Penutup- Menyediakan bagian penutup pada proses pembelajaran.
Refleksi- Mempertimbangkan efektivitas pembelajaran.
a. Tujuan
Pada bagian ini tantangannya adalah menuliskan tujuan pada tingkat pelajaran yang memenuhi sebanyak mungkin kriteria tujuan
baik. Tujuan juga harus relevan dengan kurikulum; mempromosikan hasil belajar mencakup domain kognitif, psikomotorik, dan afektif;
secara masuk akal mendukung tingkat pemahaman tinggi atau rendah dalam setiap domain; ditulis secara cukup spesifik, mengenai hal yang
harus diketahui siswa dan mampu dilakukan siswa; dan dapat diraih oleh siswa.
b. Sumber
Sumber, apa yang tersedia untuk membimbing para siswa guru perlu menentukan sumber daya materi dan manusia yang tersedia yang
akan membantu siswa meraih tujuan. Dalam praktik, pada awalnya
banyak guru melakukan langkah ini, sebelum menuliskan tujuan spesifik. Dalam kasus manapun, perencanaan pelajaran harus secara
spesifik menyatakan sumber mana yang akan digunakan guru dan siswa. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik, nara
sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya serta yang lainnya yang dapat mendukung suksesnya belajar.
c. Membentuk Induksi
Membentuk induksi, induksi set atau set antisipasi adalah istilah yang digunakan untuk mengindikasi kebutuhan untuk memulai
pelajaran dengan menarik perhatian dan minat siswa. Selama bagian perencanaan pelajaran ini, guru harus berpikir mengenai cara-cara
untuk melakukannya. Satu ide adalah untuk menghubungkan hal-hal yang harus dilakukan terhadap minat siswa atau pengetahuan
sebelumnya. Minat berkontribusi kepada pembelajaran karena, hal ini menstimulasi jaringan asosiasi personal dan emosional. Dengan
menghubungkan pelajaran baru dengan pengetahuan sebelumnya, asosiasi, dan hubungannya juga telah jelas. Para pendidik telah lama
mengetahui bahwa variasi akan meningkatkan motivasi dan pembelajaran siswa dan para peneliti telah mendukung kepercayaan
ini. Seperti variasi materi dan aktivitas instruksional serta berinteraksi dengan para siswa.
d. Metodologi