penulis akan
memaparkan analisis
perencanaan guru
menurut Cruickshank.
1. Analisis
a. Tahap Perencanaan bagian Tujuan
Guru X diawal pembelajaran tidak pernah menyebutkan atau memberi tahu kepada siswa tujuan dari pembelajaran, ini didukung juga dengan
wawancara yang dilakukan peneliti kepada siswa. P : “Emang kalo bapaknya ngajar tuh kalau misalkan bab baru
masuk kelas tuh langsung jelasin?” S1 : “dia nulis BAB trus habis itu...”
S2 : “apa misalnya apa adalah titik-titknya disuruh nyari.” Penggalan wawancara 1
P : “Terus misalnya pak X, kaya kemarin belajar tentang
tegangan permukaan. Pernah gak nanya ke kalian , “Ini kira- kira belajarnya kayak gimana ya?”
S : “Gak” P : “Gak pernah? Misalnya diawal semester kaya gitu, dia pernah
gak, selama satu tahun kita belajar f isikanya tuh ini, ini, ini.”
S : “Gak”
Penggalan wawancara 2
Wawancara di atas didukung kembali dengan penggalan wawancara 2 yang menunjukkan bahwa guru memang tidak menyebutkan tujuan pada
setiap pembelajaran dalam satu kali pertemuan bahkan guru X diawal semester juga tidak memberi tahu para siswa dalam satu semester ini
mereka akan belajar apa saja. Kedua penggalan wawancara ini diperkuat dengan observasi yang dilakukan peneliti dan memang benar bahwa
ketika guru pertama kali masuk ke dalam kelas, guru X menuliskan BAB yang akan di bahas dan memulai pelajaran.
Dibawah ini peneliti menganalisis apakah guru X melakukan perencanaan pembelajaran bagian tujuan dengan baik dengan
berpedoman pada 5 hal tujuan baik yang disesuaikan dengan tabel 3.2 pada saat peneliti melakukan wawancara terhadap guru.
a.1. Tujuan relevan dengan kurikulum yang dapat diandalkan para siswa Perencanaan pada bagian tujuan yang dibuat guru saat wawancara
relevan dengan kurikulum yang berlaku, dimana saat wawancara guru menyatakan
”sebenarnya pak guru ingin menggali kekritisan anak.”
dan
“harusnya mengapanya itu” . Pernyataan diatas menunjukkan
kegiatan yang direncanakan guru sebenarnya menuntut siswa untuk berpikir kritis setelah siswa mencoba dan mengamati dengan
melakukan praktikum tegangan permukaan dan mengapa hal itu bisa terjadi, hal ini sesuai dengan pembelajaran pendekatan saintifik . Hal
diatas menunjukkan kesesuaian bahwa tujuan yang dinyatakan oleh guru relevan dengan kurikulum dan dapat diandalkan oleh siswa.
b.1. Tujuan mendorong hasil belajar yang mencakup semua domain sesuai ketepatannya kognitif, afektif, dan psikomotorik
Dari pernyataan yang disampaikan oleh guru tentang rencana pembelajaran, tujuan dapat mendorong siswa meningkatkan hasil
belajar dari segi kognitif ini dinyatakan guru dalam wawancara
“sebenarnya praktek bukan tentang mengadakan praktikum selesai langsung titik, mengumpulkan laporan lalu selesai. Sebenarnya
kesempatan anak untuk mendebatkan, membuktikan.” Dari
pernyataan guru tersebut mendukung tujuan guru agar siswa berpikir kritis ini adalah salah satu aspek kognitif yang ingin guru capai. Dari
pernyataan guru diatas selain kognitif guru ingin hasil belajar juga menjurus pada aspek afektif dan psikomotorik. Aspek afektif ini salah
satunya d
apat berupa rasa ingin tahu untuk “membuktikan” dan untuk aspek psikomotorik ketika siswa melakukan praktikum dan
mendebatkan atau mengkomunikasikan ini merupakan salah satu
dari aspek psikomotorik. Dari penggalan wawancara di atas dapat mendukung tujuan pembelajaran yang mendorong kepada tiga aspek
hasil belajar yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. c.1. Tujuan cukup spesifik, sehingga siswa sadar secara tepat mengenai
apa yang harus diketahui dan dilakukan. Rencana tujuan yang dibuat oleh guru dibuat secara spesifik yaitu
untuk praktikum tegangan permukaan, ini juga didukung dengan adanya Lembar Kerja Siswa yang dibuat oleh guru
”Nah kalo LKS kalo praktik seperti itu anak kan nyata dialami anak, disuruh untuk
mencoba mengerjakan sendiri.” Sehingga tujuan yang direncanakn
guru dan dibantu dengan adanya LKS dapat membuat siswa mengerti apa yang harus dilakukan dan setelah melakukan mereka akan tahu
sesuatu. d.1. Tujuan berkaitan dengan tingkat kesiapan dan kemampuan siswa
Pada perencanaan tujuan praktikum tegangan permukaan ini, guru membuat tujuan pembelajaran disesuaikan dengan tingkat kemampuan
siswa yang dinyatakan pada pernyataan guru disamping ini
”Pertama kok mengapa tegangan permukaan yang dipilih, siswa bisa
melakukan”. Dari pernyataan guru ada kata “siswa bisa melakukan”,
jadi pada kata ini guru merencanakan praktikum dimana siswa bisa melakukan dan ketika siswa melakukan maka kegiatan praktikum
akan sesuai dengan tujuan. Selain siswa dapat melakukan praktikum tegangan permukaan, alat-alat untuk melakukan praktikum tegangan
pemukaan juga tersedia di laboratorium fisika di SMA X Yogyakarta. e.1. Tujuan memperhitungkan perbedaan individual di dalamnya
Di dalam rencana, tujuan pembelajaran disini guru kurang memperhatikan perbedaan individual dalam pembelajaran. Terlihat
dari guru membagi siswa ke dalam kelompok kecil, pembagian kelompok ini guru kurang memperhatikan lebih detail. Pada kenyataan
di lapangan ada kelompok yang aktif semua dan ada kelompok yang bermalas-malasan melakukan praktikum dilihat dari observasi dan
rekaman video.
b. Tahap Perencanaan bagian sumber