konsep-konsep fisika kepada siswa sehingga siswa dapat mengalami perubahan sikap dan penambahan pengetahuan.
3. Fungsi dan Manfaat Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran ini memainkan peranan penting dalam memandu guru untuk melaksanakan tugas sebagai pendidik dalam melayani
kebutuhan belajar siswanya. Perencanaan pembelajaran juga dimaksudkan sebagai langkah awal sebelum proses pembelajaran berlangsung.
Perencanaan dan persiapan berfungsi sebagai pemberi arah pelaksanaan pembelajaran, sehingga tidak berlebihan apabila dibutuhkan pula gagasan
dan perilaku guru yang kreatif dalam menyusun perencanaan dan persiapan mengajar, tidak hanya berkaitan dengan merancang bahan ajar atau materi
pelajaran serta waktu pelaksanaan, tetapi juga segenap hal yang terkait di dalamnya, seperti rencana penggunaan metode atau teknik mengajar, media
belajar, pengembangan gaya bahasa, pemanfaatan ruang, sampai dengan pengembangan alat evaluasi yang akan digunakan. Terdapat beberapa
manfaat perencanaan pembelajaran dalam proses belajar mengajar yaitu: 1.
Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan. 2.
Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan.
3. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru
maupun unsur murid.
4. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga
setiap saat dapat diketahui ketepatan dan kelambatan kerja. 5.
Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja. 6.
Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya.
4. Tujuan dari Perencanaan Pembelajaran
Lepas dari apa pun pelajaran yang direncanakan, tujuan instruksional harus dibentuk. Tujuan instruksional mendeskripsikan materi yang harus
siswa ketahui dan lakukan. Ketika seorang membentuk tujuan, seharusnya dapat menyediakan kesempatan bagi guru untuk mengobservasi secara tepat
dan terukur mengenai kemajuan belajar, maka tujuan dan indikator menjadi hal yang identik. Aktivitas tidak berakhir dengan sendirinya, namun
mengarah kepada sebuah akhir. Tujuan instruksi sesungguhnya adalah mengubah perilaku para siswa dan memampukan mereka siswa untuk
melakukan hal-hal yang mereka siswa belum bisa lakukan sebelum instruksi diberikan.
Menurut Bloom dalam Cruickshank, 2014:200, mempelajari tujuan pendidikan dan berada pada “tiga kumpulan pemikiran belajar”. Tiga
pemikiran tersebut sebagai “tiga domain belajar” dan menyebutnya “kognitif,afektif, dan psikomotorik”.
1. Domain kognitif, tujuan pendidikan dalam domain kognitif
menyebabkan siswa terlibat dalam tugas mental atau
intelektual. Dalam domain kognitif menurut Bloom, ada enam tingkat kompleksitas kognitif. Berikut adalah tingkatan
sederhana ke yang paling rumit. a.
Pengetahuan. Siswa memiliki pengetahuan dan kemampuan mengingat kembali atau mengenali informasi.
b. Pemahaman. Siswa memahami dan dapat menjelaskan
pengetahuan dalam kata-kata mereka sendiri. c.
Aplikasi. Siswa mengaplikasikan pengetahuan, yaitu mampu menggunakannya dalam situasi praktis.
d. Analisis. Siswa mampu mengurai konsep atau informasi
yang kompleks ke dalam bagian-bagian sederhana yang berhubungan.
e. Sintesis. Siswa mampu mengombinasikan berbagai elemen
ke dalam bentuk yang baru, entitas yang baru dan orisinil f.
Evaluasi. Siswa mampu membuat penilaian. 2.
Domain Afektif. Bloom menyebut domain tipe kedua atau domain hasil pembelajaran, yaitu afektif berkaitan dengan
sikap, emosi, dan menilai tujuan bagi siswa. Meskipun para guru sering mengaitkan hasil instruksional dengan domain
kognitif, hampir semua guru mencoba mengedepankan perubahan afeksi siswa. Bloom mengatur domain afektif ke
dalam lima tingkat kompleksitas sebagai berikut.
a. Menerima atau menghadiri. Siswa bersedia untuk
menghadiri, berkonsentrasi, dan menerima informasi b.
Merespon. Siswa merespon positif terhadap informasi dengan secara aktif terlibat dengannya.
c. Menghargai. Siswa mengekspresikan sikap atau
kepercayaan mengenai nilai akan suatu hal. d.
Organisasi. Siswa membandingkan dan menginttegrasikan sikap atau nilai yang mereka ekspresikan dengan sikap dan
kepercayaan yang
mereka yakini,
kemudian menginternalisasikan nilai tersebut.
e. Pembentukan karakter. Siswa beraksi berdasarkan nilai
mereka 3.
Domain Psikomotorik. Menurut Bloom, tujuan ketiga atau psikomotorik adalah domain yang terkait dengan keahlian
belajar secara fisik. Kursus mengenai psikologi anak dan remaja mengajarkan guru bahwa seiring anak berkembang
mereka mampu meraih kesuksesan dalam tugas fisik yang semakin kompleks. Sebagian besar pelajaran menuntut tingkat
kemampuan belajar psikomotorik . Dalam fisika siswa belajar mengorganisasikan dan menggunakan peralatan laboratorium.
Ada tujuh
tingkat domain
menurut Simpsondalam
Cruickshank, 2014:201 yaitu:
a. Persepsi. Siswa menggunakan indra sensorikseperti
penglihatan untuk membimbing usahanya melakukan keahlian tertentu di masa depan.
b. Set. Siswa siap melakukan keahlian atau perilaku.
c. Respon terbimbing. Siswa berlatih keahlian di bawah
bimbingan seorang ahli d.
Mekanisme. Siswa menjadi lebih mampu dalam keahlian tertentu dengan pelatihan.
e. Respons yang rumit atau terlihat. Siswa menampilkan
keahlian dengan tingkat kemampuan yang tinggi. f.
Adaptasi. Siswa memodifikasi keahlian yang baru dipelajari untuk menampilkan keahlian lain yang berkaitan.
g. Orisinalitas. Siswa menciptakan tampilan baru dan orisinil
berdasarkan keahlian yang baru dipelajari.
5. Bagian-bagian Perencanaan Pembelajaran