3. Langkah-langkah Umum Pembelajaran dengan Pendekatan
Saintifik
Langkah-langkah pendekatan ilmiah scientific approach dalam proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang
dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah saintifik meliputi: menggali
informasi observingpengamatan,
questioningbertanya, experimentingpercobaan, kemudian mengolah data atau informasi,
dilanjutkan dengan
menganalisis, assiciatingmenalar,
kemudian menyimpulkan..
a. Mengamati Observing
Kegiatan pertama pada pendekatan ilmiah scientifik approach adalah langkah pembelajaran mengamati observing. Metode
observasi adalah salah satu strategi pembelajaran yang menggunakan pendekatan kontekstual dan media asli dalam rangka membelajarkan
siswa yang mengutamakan kebermaknaan proses belajar. Dengan mengamati, siswa akan merasa tertantang mengeksplorasi rasa
keingintahuannya tentang fenomena dan rahasia alam yang senantiasa menantang. Kegiatan mengamati dalam pembelajaran sebagaimana
disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a, hendaklah guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk
melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi peserta didik untuk
melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan hal yang penting dari suatu benda atau objek. Adapun kompetensi yang
diharapkan adalah melatih kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi.
b. Menanya Questioning
Langkah ke dua pada pendekatan ilmiah atau scientific approach adalah question menanya. Kegiatan belajarnya adalah
mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati . Bertanya merupakan salah satu pintu masuk untuk memperoleh pengetahuan. Karena itu, bertanya
dalam kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa.
Pertanyaan guru yang baik dan benar menginspirasi peserta didik untuk memberikan jawaban yang benar pula.
Kegiatan “menanya”
dalam kegiatan
pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun
2013, adalah mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati. Adapun kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar
sepanjang hayat. Guru harus memahami kualitas pertanyaan, sehingga menggambarkan tingkatan kognitif, seperti apa yang disentuh, mulai
dari yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi. Bobot pertanyaan yang menggambarkan tingkatan kognitif yang lebih rendah hingga
yang lebih tinggi disajikan berikut ini
c. Mengumpulkan Informasi