Tahap Perencanaan bagian Asesmen

siswa timbul pertanyaan kenapa tidak tenggelam padahal massa jenis air lebih kecil dari pada massa jenis jarum, disitu siswa bisa mencari referensi-referensi seperti buku dan internet agar mereka juga dapat menemukan jawabannya. Selain itu, selama percobaan guru juga membantu siswa dengan selalu memberi pertanyan-pertanyaan yang mengarah pada jawaban. Siswa juga dapat melaporkan hasil penelitian dalam bentuk laporan tertulis. Tahap perencanaan pada bagian metodologi ini untuk guru sudah baik dalam memahami perbedaan karakteristik siswa dan situasi kelas pada kenyataannya guru dapat mempersiapkan dan memilih materi yang bisa diterima oleh anak seperti praktikum tegangan permukaan dan guru X dapat memilih dengan baik buku yang dipakai selama proses pembelajaran agar dapat membantu siswa memahami pembelajaran di dalam kelas. Pada tahap perencanaan bagian metodologi ini, yaitu antara pemikiran guru yang dilihat dari wawancara guru dengan realita memang menunjukkan kesesuaian dimana guru ingin agar siswanya berpikir kritis dan menumbuhkan rasa ingin tahu dengan kegiatan praktikum tegangan pemukaan.

e. Tahap Perencanaan bagian Asesmen

Pada tahap ini keterlibatan siswa dalam pembelajaran fisika sebenarnya sangat diperhatikan oleh guru, yang didukung dari pernyataan guru sebagai be rikut “Bukan hasilnya itu tuangan kita sendiri tetapi pak guru itu mendengarkan dari anak, maka kalau saya menulis di papan tulis itu adalah bukan saya, tetapi ada satu langkah satu langkah itu pola pikir anak saya tulis di papan tulis.” Dari pernyataan guru ini menyimpulkan bahwa guru pada perencanaannya melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini juga mendukung pembelajaran dan membuat siswa lebih mengerti atau memahami proses pembelajaran dan membuat siswa lebih aktif. Hal ini memang dilakukan guru X sewaktu mengajar, yang di dukung oleh rekaman video. Pada rekaman video ketika guru menggambar untuk penjelasan hukum Bernoulli guru tidak serta merta langsung menuliskan rumusnya namun guru menanyakan kepada siswa tahap demi tahap hingga mendapat rumus yang tepat. Namun dalam kasus ini ketika guru sudah merencanakan dengan baik dan mengaplikasikan rencana tersebut dalam pembelajaran, ternyata siswa kurang suka ketika mereka harus mencari tahap demi tahap rumus yang akan di dapat. Para siswa lebih menginginkan rumus akhir hal ini dapat dilihat dan diperkuat dari rekaman video dan wawancara ke pada siswa Ya karena dia menerapkan konsep begini lo mbak yang buat kita gak ngerti. Dia menyuruh kita menjawab tapi kita gak tahu. Ya jadi gitu lah. Dia bila ng, “Apa?” selanjutnya apa? Nah kita kan gak ngerti mbak. “ ....... ”berbelit-belit lagi mbak dijelaskannya.” Dari pernyataan ini siswa mengungkapkan bahwa guru menjelaskan terlalu panjang dan berbelit-belit tidak tepat pada intinya sehingga sewaktu PBM Fisika hal ini tidak serasi dan akhirnya rencana yang diinginkan guru tidak dapat terlaksana selama proses pembelajaran. Dari hal-hal diatas peneliti berpendapat guru baik dalam menjabarkan rumus karena dari penjabaran tersebut siswa bisa mengetahui konsep fisika dan nanti siswa akan tahu dalam mengerjakan soal-soal. Pada tahap ini juga guru kurang dalam perencanaan evaluasi pembelajaran pada saat kesimpulan pelajaran dapat terlihat dari observasi peneliti dan rekaman video setelah proses pembelajaran selesai siswa hanya mengumpulkan laporan saja. Karena menurut guru evaluasi merupakan penilaian akhir jadi dapat dilihat dari nilai ujian semester, ujian tengah semester yang didukung dari pernyataan guru sebagai berikut “Nah kalau evaluasi itu kan penilaian akhir. Jadi setelah belajar fluida, evaluasinya ya setelah selesai ya ulangan.” Peneliti tidak menganngap ini buruk karena guru X percaya bahwa nilai nilai yang dihasilkan pada ulangan-ulangan akhir dapat mengetahui apakah siswa berhasil memahami pembelajaran yang sudah baik.

f. Tahap Perencanaan bagian Penutup

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA.

0 3 45

Peran guru IPA/Fisika dalam upaya untuk mempersiapkan karier siswa dalam bidang IPA/Fisika : studi kasus pada 5 guru Fisika SMA di Yogyakarta.

0 3 115

Pemahaman guru Fisika SMA Kabupaten Mimika tentang pengertian dan implementasi kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran di kelas.

1 1 146

Implementasi pendekatan saintifik dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) pada mata pelajaran fisika kelas XI IPA SMA (studi kasus di SMA X Yogyakarta).

0 1 142

Analisis evaluasi pembelajaran Fisika dan implementasi pendekatan saintifik dalam evaluasi pembelajaran Fisika kelas XI IPA SMA : studi kasus di SMA P Yogyakarta.

0 0 94

Gaya belajar siswa kelas X dan XI IPA serta gaya mengajar guru di kelas tersebut dalam pembelajaran fisika di SMA Bhakti Karya Kaloran Kabupaten Temanggung Jawa Tengah.

0 1 154

Gaya belajar siswa kelas X dan XI IPA serta gaya mengajar guru di kelas tersebut dalam pembelajaran fisika di SMA Bhakti Karya Kaloran Kabupaten Temanggung Jawa Tengah

2 2 152

Perangkat Mengajar Fisika dan bahan ajar powerpoint SMA Kelas X, XI, XII Bab 8 Fisika Atom

0 0 42

Pengetahuan guru fisika tentang strategi mengajar dalam pembelajaran fisika yang dimiliki oleh 3 orang guru fisika SMA di Yogyakarta - USD Repository

0 21 380

KEMAMPUAN GURU DALAM MENJELASKAN MATERI PEMBELAJARAN FISIKA: (STUDI KASUS PADA 3 GURU FISIKA SMA DI YOGYAKARTA)

0 21 380