Berdasarkan gambar 2.9 dapat djelaskan bahwa keempat penelitian sebelumnya mendasari penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian
yang dilakukan oleh Norika dan Suryanto sama-sama meneliti tentang miskonsepsi. Penelitian yang dilakukan oleh Zuldafrial 2014 dan
Rahmawati 2012 sama-sama meneliti tentang perbedaan variabel independen yang berpengaruh terhadap variabel dependen.
C. Kerangka Berpikir
Ilmu Pengetahuan Alam IPA adalah ilmu pengetahuan yang sifatnya pasti karena gejala yang diamati relatif nyata dan terukur. Nyata dan
terukurnya gejala yang diamati pada Ilmu Pengetahuan Alam, tidak menjamin siswa untuk dapat memahami konsep dasar yang sudah
ditetapkan ahli. Terbukti masih banyak siswa yang salah memahami konsep pada materi Ilmu Pengetahuan Alam. Salah pemahaman suatu konsep
disebut dengan miskonsepsi. Miskonsepsi merupakan konsep awal yang dibawa siswa tidak sesuai
atau bertentangan dengan konsep yang diterima para ahli. Miskonsepsi dapat disebabkan oleh siswa, guru, buku teks, konteks, dan metode
mengajar. Miskonsepsi dapat pula terjadi karena faktor pekerjaan orang tua. Berdasarkan penjelasan yang sudah disampaikan, maka untuk
menemukan miskonsepsi yang dilakukan siswa pada mata pelajaran IPA Fisika kelas V SD terkait materi gaya, pesawat sederhana, sifat-sifat cahaya,
periskop, proses terbentuknya tanah, proses pembentuan tanah karena pelapukan batuan, susunan bumi dan mengetahui perbedaan miskonsepsi
dilihat dari pekerjaan orang tua dilakukan penelitian. Penelitian ini berjudul PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V SD Negeri Semester 2 se- Kecamatan Berbah, Sleman
Tahun 2015”. Alat yang digunakan dalam penelitian yaitu tes pilihan ganda dan esai. Dari hasil tes kemudian jawaban
dianalisis untuk menemukan miskonsepsi yang dilakukan siswa dan mengetahui perbedaan miskonsepsi dilihat dari pekerjaan orang tua.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan teori-teori dalam kajian pustaka dan kerangka
berpikir, maka hipotesis pada penelitian ini adalah :
1. Ada miskonsepsi IPA Fisika pada siswa kelas V SD Negeri semester 2
se-Kecamatan Berbah, Sleman. 2.
Ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari pekerjaan orang tua siswa kelas V SD Negeri semester 2 se-Kecamatan Berbah,
Sleman. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bagian ini, akan dibahas beberapa hal mengenai jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, teknik
pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengujian instrumen, dan yang terakhir teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode survei. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang berorientasi
pada data-data empiris berupa angka atau suatu fakta yang bisa dihitung Mahdi dan Mujahidin, 2014: 104. Survei digunakan untuk mengumpulkan
data atau informasi tentang populasi yang besar dengan menggunakan sampel kecil. Survei ditujukan untuk memperoleh gambaran umum tentang
karakteristik populasi Sukmadinata, 2008: 82. Berdasarkan pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa penelitian kuantitatif survei adalah sebuah
penelitian yang hasilnya berupa angka yang dapat dihitung, kemudian hasil perhitungan digunakan untuk memperoleh gambaran umum karakteristik
populasi. Penelitian ini mengumpulkan data dari responden melalui tes tertulis.
Pengambilan data dibatasi dari sampel untuk seluruh populasi. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui miskonsepsi IPA Fisika pada siswa kelas V
SD Negeri se-Kecamatan Berbah, Sleman dan perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari pekerjaan orang tua siswa.