Teknik Pengujian Instrumen METODE PENELITIAN

Arikunto, 2010: 198. Pedoman yang digunakan peneliti dapat dilihat dalam tabel 3.5. Tabel 3.5 Pedoman Wawancara No Garis Besar Pertanyaan Wawancara 1 Bagaimana proses pembelajaran IPA khususnya Fisika di kelas V semester 2? 2 Apakah menemui kendala dalam pemberian materi IPA Fisika? 3 Kendala apa yang sering terjadi dalam pemberian materi IPA Fisika? 4 Apakah ada dampak negatif dari kendala yang muncul? 5 Cara apa yang digunakan guru untuk menangani kendala yang muncul? Tabel 3.5 menjelaskan secara garis besar pedoman wawancara yang nantinya digunakan peneliti untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap konsep IPA Fisika. Wawancara ini juga bertujuan agar peneliti lebih memahami cara mengatasi permasalahan yang terjadi.

G. Teknik Pengujian Instrumen

Instrumen penelitian yang akan digunakan harus melalui pengujian validitas dan reliabilitas. Validitas dalam penelitian ini meliputi tiga hal yaitu validitas isi, validitas muka, dan validitas konstruk. Ketiga validitas ini dan reliabilitas akan dikenakan pada instrumen tes. Sementara instrumen daftar cek tidak melalui validitas dan reliabilitas. 1. Validitas Validitas menunjuk pada sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang seharusnya diukur Sangadi dan Sopiah, 2010: 160. Adapun validitas yang digunakan dalam penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a. Validitas Isi Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi dinilai lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgment Azwar, 2011: 45. Validitas isi pada penelitian ini dilakukan menggunakan professional judgment. Validitas isi diberikan oleh para ahli yang bidang keahliannya berhubungan dengan penelitian ini. Instrumen yang divalidasi yaitu berupa 50 soal pilihan ganda dan 11 soal uraian. Ahli yang dipilih untuk melakukan validitas isi ada 2 dosen dari Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma dan 2 guru Sekolah Dasar Kelas V. Ahli memberikan nilai pada lembar penilaian yang diberikan. Skala skor dalam lembar penilaian instrumen menggunakan skala Likert. Skala Likert merupakan suatu skala untuk mengukur sikap dengan skala ordinal Subali, 2012: 74. Skala skor yang biasa digunakan dalam Skala Likert meliputi Skor 1 : Tidak sesuai, Skor 2 : Kurang Sesuai, Skor 3 : Ragu- ragu, Skor 4 : Sesuai, dan Skor 5 : Sangat Sesuai. Dalam pengukuran menggunakan skala Likert, sering terjadi kecenderungan validator memilih kategori skor ragu- ragu. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dalam penelitian ini kategori skor ragu-ragu akan dihapus, agar skor yang didapatkan jelas. Skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini menjadi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sebagai berikut : Skor 1 : Tidak Sesuai, Skor 2 : Kurang Sesuai, Skor 3 : Sesuai, Skor 4 : Sangat Sesuai. Hasil akhir yang diperoleh dari validator akan diakumulasi kemudian dikategorikan menggunakan kriteria yang telah ditentukan. Ketentuan pelaksanaan revisi terhadap instrumen diatur dalam tabel 3.6. Ketentuan Pelaksanaan Revisi Instrumen. Tabel 3.6. Ketentuan Pelaksanaan Revisi Instrumen Penilaian Kuantitatif Penilaian Kualitatif Keputusan 3 Positif Tidak Revisi 3 Negatif Revisi pada bagian tertentu 3 Positif Revisi 3 Negatif Revisi Tidak ada revisi berarti tidak mengubah soal, jawaban, dan bahasa yang digunakan. Revisi pada bagian tertentu berarti mengubah pada bagian tertentu misalnya bahasa yang digunakan. Revisi berarti mengubah semua poin yang divalidasi seperti bahasa, soal, dan jawaban. Dalam penelitian ini yang ditunjuk sebagai ahli pertama untuk menjadi validator adalah Prof. Dr. Paulus Suparno, SJ, M.S.T. Beliau menilai cocok atau tidaknya soal yang digunakan untuk mendeteksi adanya miskonsepsi pada siswa. Beliau ditunjuk menjadi validator bagian miskonsepsi karena ahli dalam bidangnya yaitu sebagai dosen P. Fisika serta penulis buku miskonsepsi. Hasil dari validasi instrumen tes yang dilakukan oleh ahli kesatu yaitu menyuruh menambahkan alasan untuk memilih yakin benar atau tidak yakin benar pada soal pilihan ganda. Hal ini dilakukan untuk mengetahui siswa yang mengalami miskonsepsi pada soal pilihan ganda. Ahli kedua yang dipilih untuk menjadi validator adalah Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si. Beliau menilai bagian isi soal, yaitu menilai cocok atau tidaknya soal yang dibuat dengan kunci jawaban. Beliau ditunjuk menjadi validator bagian isi karena ahli dalam bidangnya yaitu sebagai dosen Pendidikan Fisika. Hasil dari validasi instrumen tes yang dilakukan oleh ahli kedua yaitu memberi masukan bahwa soal nomor 28. Konsep yang benar saat cahaya merambat dari zat yang rapat ke zat yang kurang rapat, maka cahaya akan dibiaskan mendekati garis horizontal. Yang ketiga adalah guru Sekolah Dasar kelas V di kabupaten Sleman yaitu Ibu Ari Trisnawati, S.Pd. dan yang keempat adalah guru Sekolah Dasar kelas V di kabupaten Magelang yaitu Bapak Agustinus Tarmadi, S.Pd. Mereka dikhususkan untuk menilai bahwa bahasa yang digunakan dalam soal mudah dipahami siswa. Mereka ditunjuk karena sekarang menjadi guru kelas V SD yang otomatis sehari-harinya menggeluti dan lebih paham terhadap soal yang dibuat. Hasil dari validasi instrumen tes yang dilakukan oleh ahli ketiga dan keempat memberi masukan bahwa gambar yang digunakan pada instrumen tes soal pilihan ganda dan uraian kurang jelas, oleh sebab itu peneliti perlu mengganti gambar yang digunakan pada instrumen tes soal pilihan ganda dan uraian. Hasil validitas isi instrumen tes yang berupa soal pilihan ganda dan uraian dari para validator dapat dilihat pada lampiran 2.4. b. Validitas Muka Validitas muka adalah tipe validitas yang hanya didasarkan pada penilaian terhadap format penampilan appearance tes. Validitas muka dilakukan untuk mengetahui bahwa soal tes yang dibuat mudah dipahami siswa. Validitas muka ini dilakukan pada 38 soal pilihan ganda dan 9 soal uraian yang sebelum memasuki tahap ini, isinya sudah divalidasi oleh para ahli. Validitas muka pada instrumen tes dilakukan oleh lima siswa kelas V SD Negeri Candiroto 1, Temanggung. Siswa kelas V SD Negeri Candiroto 1 dipilih karena mereka sudah mempelajari materi dan kelasnya setara dengan sampel yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu kelas V. Validitas muka dilakukan dengan teknik wawancara saat siswa mengerjakan soal. Beberapa soal yang diujikan dianggap masih membingungkan dan hanya ditemui pada soal pilihan ganda. Hasil validitas muka dapat dilihat pada tabel 3.7. Tabel 3.7. Hasil Validitas Muka No Item Masukan dari siswa 18 Pilihan ganda susah dipahami 20 Pilihan ganda membingungkan 24 Pilihan ganda membingungkan 34 Kata-kata pada pilihan b dan d susah dipahami 35 Tidak paham arti fisis Berdasarkan hasil tersebut akan dilakukan revisi pada item yang dianggap masih membingungkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Validitas Konstruk Validitas konstruk merupakan tipe validitas yang menunjukkan sejauh mana tes mengungkap suatu trait atau konstruk teoritik yang hendak diukurnya Allen dalam Azwar, 2011: 48. Validitas konstruk ini dilakukan pada 60 siswa kelas V SD di kecamatan Berbah yang tidak digunakan sebagai sampel penelitian. Validitas konstruk dilakukan kepada siswa yang pernah mendapatkan materi gaya, pesawat sederhana, sifat- sifat cahaya, periskop, proses terbentuknya tanah, proses pembentukan tanah karena pelapukan batuan dan susunan bumi. Validitas diuji dengan menggunakan product moment. Rumus product moment Suharsimi dalam Trianto, 2011: 269 dapat dilihat pada gambar 3.1. } }{ { 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n r xy            Gambar 3.1. Rumus Product Moment Keterangan: r xy = koefisien validitas X= skor butir soal Y = skor total n= jumlah responden Hasil uji validitas konstruk akan direkap menggunakan Microsoft Excel dan dihitung menggunakan program IBM SPSS PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Statistic 20. Hasil uji validitas konstruk dapat dilihat pada tabel 3.8. untuk soal pilihan ganda dan 3.9. untuk soal esai. Tabel 3.8. Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda No. Butir Soal Pearson Correlation Sig. 2-tailed Keputusan 1 0,012 0,929 Tidak Valid 2 0,021 0,873 Tidak Valid 3 0,199 0,128 Tidak Valid 4 0,473 0,000 Valid 5 0,163 0,214 Tidak Valid 6 0,351 0,006 Valid 7 0,090 0,492 Tidak Valid 8 0,542 0,000 Valid 9 0,271 0,036 Valid 10 0,411 0,001 Valid 11 0,442 0,000 Valid 12 0,202 0,122 Tidak Valid 13 0,271 0,036 Valid 14 0,408 0,001 Valid 15 0,282 0,029 Valid 16 0,068 0,604 Tidak Valid 17 0,040 0,760 Tidak Valid 18 0,233 0,073 Tidak Valid 19 0,318 0,013 Valid 20 0,541 0,000 Valid 21 0,399 0,002 Valid 22 0,364 0,004 Valid 23 0,055 0,677 Tidak Valid 24 0,499 0,000 Valid 25 -0,071 0,591 Tidak Valid 26 0,257 0,048 Valid 27 0,373 0,003 Valid 28 0,246 0,058 Tidak Valid 29 0,426 0,001 Valid 30 0,150 0,253 Tidak Valid 31 0,397 0,002 Valid 32 0,260 0,045 Valid 33 0,043 0,742 Tidak Valid 34 0,166 0,206 Tidak Valid 35 0,365 0,004 Valid 36 0,304 0,18 Valid 37 0,154 0,239 Tidak Valid 38 0,177 0,175 Tidak Valid Berdasarkan output yang dilakukan dengan menggunakan program IBM SPSS Statistic 20 untuk uji validitas instrumen, dari 38 soal pilihan ganda yang diujikan diperoleh 17 item soal dinyatakan tidak valid dan 21 item soal dinyatakan valid. Soal yang dinyatakan tidak valid yaitu item 1, item 2, item 3, item 5, item 7, item 12, item 16, item 17, item 18, item 23, item 25, item 28, item 30, item 33, item 34, item 37, dan item 38. Soal yang dinyatakan valid yaitu item 4, item 6, item 8, item 9, item 10, item 11, item 13, item 14, item 15, item 19, item 20, item 21, item 22, item 24, item 26, item 27, item 29, item 31, item 32, item 35, dan item 36. Item soal yang tidak valid akan dibuang, karena setiap indikator yang diujikan sudah terwakili oleh item soal yang valid. Dari 21 soal yang dinyatakan valid, akan diambil 20 soal untuk penelitian dan masing-masing indikator yang dibuat sudah terwakili oleh 20 soal tersebut. Soal pilihan ganda untuk penelitian dapat dilihat pada lampiran 3.4. Tabel 3.9. Hasil Validitas Soal Esai No. Butir Soal Pearson Correlation Sig. 2-tailed Keputusan 1 0,639 0,000 Valid 2 0,573 0,000 Valid 3 0,424 0,001 Valid 4 0,352 0,006 Valid 5 0,398 0,002 Valid 6 0,468 0,000 Valid 7 0,570 0,000 Valid 8 0,751 0,000 Valid 9 0,671 0,000 Valid Berdasarkan output yang dilakukan dengan menggunakan program IBM SPSS Statistic 20 untuk uji validitas instrumen diperoleh 9 item soal esai dinyatakan valid. Dari 9 soal yang dinyatakan valid diambil 5 soal yang digunakan dalam penelitian. Soal esai untuk penelitian dapat dilihat pada lampiran 3.5. 2. Reliabilitas Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely dan ability Azwar, 2011: 4. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan Effendi, 2012: 141. Uji reliabilitas instrumen dilakukan menggunakan rumus Cronbach-Alpha dan dikerjakan dengan program IBM SPSS Statistic 20. Rumus ini digunakan untuk pengujian terhadap item soal pilihan ganda dan uraian yang telah dinyatakan valid. Hasil perhitungan reliablitas instrumen-instrumen ini dicocokkan dengan tabel koefisien reliabilitas menurut Masidjo, 2010: 243 yang dapat dilihat pada tabel 3.10. Tabel 3.10. Koefisien Reliabilitas Interval Koefisien Reliabilitas Kategori Reliabilitas 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi 0,41 – 0,70 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah Negatif – 0,20 Sangat rendah Setelah mendapatkan butir soal yang valid, kemudian item soal dilakukan uji reliabilitasnya. Hasil uji reliabilitas pada instrumen pilihan ganda yang sudah dinyatakan valid untuk 21 item soal dapat dilihat pada tabel 3.11. 3.11. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Cronbach Alpha Jumlah Item Kategori Keterangan 0,758 21 Tinggi Reliabel Berdasarkan tabel 3.11. hasil reliabilitas menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha instrumen pilihan ganda untuk 21 item soal yaitu 0,758. Hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dengan tabel kualifikasi koefisien reliabilitas item soal menurut Masidjo dan hasilnya termasuk dalam kategori tinggi. Dari uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa 21 item soal untuk instrumen pilihan ganda layak digunkana untuk penelitian karena instrumen tersebut reliabel. Hasil reliabilitas untuk instrumen esai dapat dilihat pada tabel 3.12. 3.12. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Soal Uraian Cronbach Alpha Jumlah Item Kategori Keterangan 0,699 9 Cukup Reliabel Berdasarkan tabel 3.12. hasil reliabilitas menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha instrumen uraian untuk 9 item soal yaitu 0,699. Hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan tabel kualifikasi koefisien reliabilitas item soal menurut Masidjo dan hasilnya termasuk dalam kategori cukup. Dari uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa 9 item soal untuk instrumen uraian dinyatakan reliabel dan layak digunakan untuk penelitian.

H. Teknik Analisis Data