Konsep Konsepsi Kajian Pustaka

10

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bagian ini berisi tentang kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian.

A. Kajian Pustaka

Kajian pustaka merupakan uraian hasil pengkajian peneliti terhadap berbagai referensi yang dijadikan acuan dalam penelitian. Kajian pustaka misalnya dapat mengkaji beberapa hal sebagai berikut.

1. Konsep

Konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang memiliki ciri-ciri yang sama. Orang yang memiliki konsep mampu mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapi, sehingga objek ditempatkan dalam golongan tertentu. Konsep dapat dilambangkan dalam bentuk suatu kata lambang bahasa Djamarah, 2011: 30. Basleman dan Mappa 2011: 67 menyatakan bahwa konsep diperoleh dari kejadian yang dijumpainya, baik positif maupun negatif. Sekali memperoleh konsep, peserta belajar akan mampu mengenal hal atau kejadian dan mampu memberikan defnisi verbal dari konsep tersebut. Djamarah 2011: 31 berpendapat bahwa konsep dibedakan atas konsep konkret dan konsep yang harus didefinisikan. Konsep konkret adalah pengertian yang menunjuk pada objek-objek dalam lingkungan fisik. Konsep ini mewakili benda tertentu, seperti meja, kursi, mobil, dan sebagainya. Konsep yang didefinisikan adalah konsep yang mewakili realitas hidup, tetapi tidak langsung menunjuk pada realitas dalam lingkungan hidup fisik, karena realitas itu tidak berbadan. Misalnya, saudara sepupu, dan sebagainya, adalah kata-kata yang tidak dapat dilihat dengan mata biasa, bahkan dengan mikroskop sekalipun. Berdasarkan pendapat yang sudah disampaikan para ahli dapat dikatakan bahwa konsep adalah satuan arti baik positif maupun negatif yang diperoleh si penerima konsep dari kejadian yang dijumpainya.

2. Konsepsi

Pemahaman setiap murid terhadap suatu konsep disebut dengan konsepsi Berg dalam Suryanto, 2002: 13. Contohnya jika dua kutub magnet yang sama yaitu utara dan utara didekatkan, maka akan didapatkan murid yang mempunyai pemahaman berbeda satu sama lain tentang konsep magnet tersebut. Ada yang memiliki pemahaman bahwa magnet saling tolak menolak, ada juga murid yang memiliki pemahaman bahwa magnet tidak mau menyatu, ada juga yang memiliki pemahaman magnet saling mendorong atau memberi gaya. Hal yang sama dikatakan oleh Rustaman, 2012: 2.6 bahwa konsepsi seseorang berbeda dengan konsepsi orang yang lain. Konsepsi berasal dari kata to conceive yang artinya cara menerima. Sementara Budi 1992: 114-115 menyatakan bahwa konsepsi adalah sebagai kemampuan memahami konsep, baik yang diperoleh dari indera maupun kondisi lingkungan. Berdasarkan pendapat yang sudah disampaikan oleh ahli dapat disimpulkan bahwa konsepsi adalah suatu pemahaman seseorang terhadap konsep.

3. Miskonsepsi