Hubungan antara Fasilitas Belajar di Rumah dengan Prestasi

sebelumnya Sovia Dian: 2011 bahwa tidak ada hubungan positif dan signifikan antara status sosial ekonomi orang tua dan prestasi belajar. Sering kali kita jumpai, beberapa anak dari kalangan yang tidak mampu mereka mempunyai prestasi belajar yang tinggi. Ini dikarenakan kemauankeinginan mereka untuk merubah kehidupan menjadi lebih baik. Sedangkan beberapa anak yang tergolong mampu sering menyalahgunakan fasilitas yang diberikan oleh orang tua mereka karena dirasa mereka sudah cukup terpenuhi kebutuhannya. Dari hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa tinggi rendahnya status sosial ekonomi orang tua tidak menjamin prestasi belajar siswa, karena tinggi rendahnya prestasi dapat berasal dari faktor lain seperti cara mendidik anak dan kecakapanpergaulan si anak.

3. Hubungan antara Fasilitas Belajar di Rumah dengan Prestasi

Belajar Hasil pengujian korelasi menunjukkan ada hubungan signifikan antara fasilitas belajar di rumah dengan prestasi belajar. Berdasarkan hasil tabel output SPSS 16 for Windows dapat diketahui bahwa = 0,091 dan taraf signifikansi 0,293. Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa 0,293 0,05 maka Ho gagal ditolak atau dengan kata lain tidak ada hubungan signifikan antara fasilitas belajar di rumah dengan prestasi belajar tetapi berada pada tingkat hubungan yang sangat lemah karena hasil = 0,091. Tanda positif menunjukkan arah hubungan yang sama bahwa semakin tinggi fasilitas belajar di rumah maka semakin tinggi pula prestasi belajar dan sebaliknya, semakin rendah fasilitas belajar di rumah maka semakin rendah pula prestasi belajar. Berdasarkan hasil analisis deskripsi data pada siswa kelas XI sebanyak 61,5 siswa memiliki ketersediaan fasilitas belajar di rumah yang sangat tinggi dan sebanyak 79,3 siswa memiliki prestasi belajar yang tergolong sangat tinggi. Sedangkan hasil pengujian korelasi diketahui bahwa tidak ada hubungan antara fasilitas belajar di rumah terhadap tingkat prestasi belajar siswa. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya Dwi Yuli Susanti: 2009 yang menyatakan ada hubungan yang kuat antara fasilitas belajar dengan prestasi belajar akuntansi. Ketersediaan seperti perlengkapan belajar, ruangan untuk belajar, sarana ke sekolah, dan juga lingkungan belajar yang baik tidak akan memberikan manfaat apa-apa jika kita tidak mempunyai motivasi belajar dalam diri kita. Dari hasil analisis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar hanya sarana untuk mempermudah belajar meskipun fasilitas belajar merupakan salah satu faktor pendukung pencapaian prestasi belajar tetapi pencapaian prestasi belajar tidak berasal dari terpenuhinya fasilitas belajar yang lengkap saja namun harus diimbangi usaha kita untuk belajar sehingga mencapai prestasi belajar yang kita inginkan. 87

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan dan analisis data yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulannya sebagai berikut: 1. Ada hubungan signifikan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa SMA Negeri 1 Kasihan kelas XI. Hal ini ditunjukkan dari hasil olah dan analisis data diperoleh r hitung sebesar 0,272 dan taraf signifikansi 0,001 yang menunjukkan ada hubungan signifikan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar walaupun tingkat hubungannya lemah. 2. Tidak ada hubungan signifikan antara status sosial ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa SMA Negeri 1 Kasihan kelas XI. Hal ini ditunjukkan dari hasil olah dan analisis data diperoleh r hitung sebesar -0,161 dan taraf signifikansinya 0,062 yang menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara status sosial ekonomi orang tua dengan prestasi belajar. 3. Tidak ada hubungan signifikan antara fasilitas belajar di rumah dengan prestasi belajar siswa SMA Negeri 1 Kasihan kelas XI. Hal ini ditunjukkan dari hasil olah dan analsis data diperoleh r hitung sebesar 0,091 dan taraf signifikansinya 0,293 yang menunjukkan tidak