2. Kedisiplinan Belajar
a. Pengertian kedisiplinan belajar Pembentukan satu sikap hidup, perbuatan dan kebiasaan
dalam mengikuti, menaati dan mematuhi peraturan yang berlaku, orang dapat mengembangkannya melalui kesadaran diri dan
kebebasan dirinya dalam menaati dan mengikuti aturan yang ada. Keberhasilan siswa dalam studinya dipengaruhi oleh cara
belajarnya. Siswa yang memiliki cara belajar yang efektif memungkinkan untuk mencapai hasil atau prestasi yang lebih
tinggi dari pada siswa yang tidak mempunyai cara belajar yang efektif.
Untuk belajar secara efektif dan efisien diperlukan kesadaran dan disiplin tinggi setiap siswa. Belajar secara efektif
dan efisien dapat dilakukan oleh siswa yang berdisiplin. Siswa yang memiliki disiplin dalam belajarnya akan berusaha mengatur
dan menggunakan strategi dan cara belajar yang tepat baginya. Jadi langkah pertama yang perlu dimiliki agar dapat belajar secara
efektif dan efisien adalah kesadaran atas tanggung jawab pribadi dan keyakinan bahwa belajar adalah untuk kepentingan diri sendiri,
dilakukan sendiri dan tidak menggantungkan nasib pada orang lain. Kedisiplinan belajar adalah suatu sikap, tingkah laku dan
perbuatan siswa untuk melakukan aktivitas belajar yang sesuai dengan keputusan-keputusan, peraturan-peraturan dan norma-
norma yang telah ditetapkan bersama, baik persetujuan tertulis maupun tidak tertulis antara siswa dengan guru di sekolah maupun
dengan orangtua di rumah untuk mendapatkan penguasaan pengetahuan, kecakapan, kebijaksanaan. Disiplin akan timbul bila
adanya keterbukaan, kerjasama, mematuhi suatu norma dengan rasa tanggung jawab.
Menurut Hurlock Suciningrum, 2011:19 indikator disiplin belajar adalah sebagai berikut.
1 Disiplin belajar di sekolah memiliki indikator sebagai berikut: a patuh dan taat terhadap tata tertib belajar di sekolah;
b persiapan belajar; c perhatian terhadap kegiatan pembelajaran;
d menyelesaikan tugas pada waktunya; 2 Disiplin belajar di rumah memiliki indikator sebagai berikut.
a mempunyai rencana atau jadwal; b belajar dalam tempat dan suasana yang mendukung;
c ketaatan dan keteraturan dalam belajar; d perhatian terhadap materi;
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan belajar Banyak faktor yang dapat mempengaruhi sikap disiplin belajar
siswa, sebagai berikut.
1 Keteladanan Keteladanan orang tua sangat mempengaruhi sikap disiplin
anak, sebab sikap dan tindak tanduk atau tingkah laku orang tua sangat mempengaruhi sikap dan akan ditiru oleh anak.
Oleh karena itu, orang tua bukanlah hanya sebagai pemberi kebutuhan anak secara materi, tapi orang tua juga adalah
sebagai pemberi ilmu pengetahuan dan dituntut untuk menjadi suri tauladan bagi anaknya.
2 Kewibawaan Orang tua yang berwibawa dapat memberi pengaruh yang
positif bagi anak, hal ini sebagaimana yang tertulis dalam sebuah buku yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan 1983:3 bahwa kewibawaan adalah pancaran kepribadian yang menimbulkan pengaruh positif sehingga
orang lain mematuhi perintah dan larangannya. Orang yang berwibawa menampakkan sikap dan nilai yang lebih unggul
untuk diteladani. 3 Anak
Agar disiplin di lingkungan keluarga dapat berjalan dengan baik, maka sangat diharapkan kerjasama antar semua yang ada
di rumah tersebut. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka sangat diharapkan adanya kesadaran anak itu sendiri dalam
membina kedisiplinan. Anak harus menyadari kedudukannya sebagai anak yang memerlukan orang tua.
4 Hukuman dan ganjaran Hukuman dan ganjaran, merupakan salah satu usaha untuk
mempengaruhi perilaku. Apabila anak melakukan suatu pelanggaran atau suatu perbuatan yang tidak terpuji dan tidak
mendapat teguran dari orang tua, maka akan timbul dalam diri anak tersebut suatu kebiasaan yang kurang baik.
5 Lingkungan Faktor yang tidak kalah pentingnya dan berpengaruh terhadap
disiplin adalah faktor lingkungan. Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan
lingkungan masyarakat. Pada umumnya apabila lingkungan baik, maka akan berpengaruh terhadap perbuatan yang positif
dan begitu pula sebaliknya. Agar dapat terlaksana sikap disiplin yang diharapkan, maka
ketiga lingkungan tersebut harus saling membantu, saling menolong, kerjasama, karena masalah pendidikan itu sudah
sewajarnya menjadi
tanggung jawab
bersama antara
pemerintah, dalam hal ini gurusekolah, orang tuakeluarga dan begitu juga masyarakat yang berada di lingkungannya.
Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Ki Hajar Dewantara, bahwa keluarga mendidik anak dengan memberikan kebiasaan-
kebiasaan yang baik sebagai pembentukan watak yang terpuji. Sekolah mendidik anak memberikan kecakapan-kecakapan
yang dibutuhkan si anak dengan pengajaran, dan dari masyarakat mendidik anak-anak dengan latihan-latihan praktis,
berwujud keterampilan, ketabahan, keberanian, dan sebagainya yang semuanya akan dipergunakan sebagai bekal dalam
kehidupannya.
3. Status Sosial Ekonomi Orang Tua