Selanjutnya menghitung rata-rata mean, median, modus, dan simpangan baku standar deviasi berdasarkan
skor-skor data yang telah disusun dalam tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan bantuan progam SPSS 16.0
For Windows. Untuk menentukan apakah prestasi belajar siswa
dengan kedisiplinan belajar, status sosial ekonomi orang tua dan fasilitas belajar di rumah siswa sangat tinggi, tinggi,
cukup, rendah atau sangat rendah, peneliti mengacu pada penilaian patokan tipe II PAP Tipe II. Tingkat penguasaan
kompetensi minimal yang merupakan passing score adalah 56 dari total skor yang seharusnya dicapai, diberi nilai cukup
untuk nilai-nilai diatas dan dibawah cukup diperhitungkan sebagai berikut:
Tabel III.14 PAP Tipe II
Tingkat Penguasaan Kompetensi Keterangan
81-100 Sangat Tinggi
66-80 Tinggi
56-65 Cukup
46-55 Rendah
Dibawah 46 Sangat Rendah
3. Uji Korelasi
Pengujian ini digunakan untuk menguji dua variabel apakah ada hubungan atau tidak, dengan jenis data ordinal. Teknik analisis
korelasi ini menggunakan korelasi Pearson yaitu analisis korelasi
product. Rumus korelasi product moment Arikunto, 1984:58 sebagai berikut:
√
Keterangan: = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
= jumlah responden = Jumlah Produk dari X dan Y
= Jumlah nilai dari X = Jumlah nilai dari Y
= Jumlah X kuadrat = Jumlah Y kuadrat
Uji koefisien korelasi Pearson dilakukan untuk menguji ke tiga hipotesis yang menyatakan hubungan antara kedisplinan
belajar dengan prestasi belajar, hubungan antara status sosial ekonomi dengan prestasi belajar, hubungan antara fasilitas belajar
dengan prestasi belajar. Harga
dikorelasikan dengan pada taraf signifikan 5. Apabila
lebih besar atau sama dengan maka Ho ditolak, sedangkan apabila
lebih kecil dari maka Ho diterima.
Koefisien korelasi yang diperoleh lalu diinterpretasikan. Pedoman untuk menginterpretasikan terhadap
koefisien korelasi:
Tabel III.15 Pedoman Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,19 Sangat Lemah
0,20 - 0,39 Rendah
0,40 - 0,69 SedangCukup
0,70 - 0,89 KuatTinggi
0,90 - 1,00 Sangat KuatTinggi
39
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH
SMA N 1 Kasihan adalah sekolah yang berada di kawasan Bantul Utara, daerah perbatasan kota, tepatnya berada di Jalan Bugisan Selatan Yogyakarta.
Berdasarkan SK Menteri P dan K No.0292078 tertanggal 2 September dan TMT 1 bulan April 1978 berdirilah SMA N 1 Tirtonirmolo SMA N 1 Kasihan. Tujuan
didirikannya sekolah ini adalah untuk menampung siswasiswi lulusan SLTP yang berada di daerah Bantul.
Pada tanggal 1 Januari 1978 berdirilah SMA persiapan yang pengelolaannya diserahkan kepada SMA N 1 Yogyakarta. Selain itu karena saat
itu kegiatan pembelajaran masih menumpang di SMA N 1Yogyakarta karena belum memiliki gedung sendiri. Pada angkatan pertama jumlah siswanya
sebanyak 80 anak dan dibagi menjadi 2 kelas dengan guru tetap sebanyak 7 orang serta dibantu guru-guru dari SMA N 1 Yogyakarta.
Setelah memperoleh lokasi sendiri di jalan Bugisan Selatan, kelurahan tirtonirmolo, kecamatan Kasihan, Yogyakarta maka tanggal 11 Maret 1979 SMA
persiapan mulai menempati gedung sendiri. Serta sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RepublikIndonesia Nomor: 03501997
tanggal 7 Maret SMA negeri 1 Tirtonirmolo berubah nama menjadi SMA negeri 1 Kasihan. Nama-nama kepala sekolah yang pernah menjabat sebagai Kepala
Sekolah di SMA Negeri Kasihan adalah sebagai berikut: 1. Drs. Soemadji 1978-1979