Deskripsi Data ANALISIS DAN PEMBAHASAN

b. Keterampilan berpikir kreatif Untuk mengetahui persepsi siswa mengenai keterampilan berpikir kreatif, di bawah ini disajikan tabel perhitungan dan interpretasi atas data yang diperoleh. Tabel 5.5 Intrepretasi Variabel Keterampilan Berpikir Kreatif No. Interval Skor F FR Kategori 1 68-80 6 2,82 Sangat Tinggi 2 58-67 66 30,99 Tinggi 3 52-57 71 33,33 Cukup 4 45-51 49 23,00 Rendah 5 16-44 21 9,86 Sangat Rendah Jumlah 213 100 Data diatas menunjukkan bahwa dari 213 siswa terdapat 6 siswa 2,82 yang memiliki persepsi sangat tinggi terhadap keterampilan berpikir kreatif, 66 siswa 30,99 memiliki persepsi dengan kategori tinggi terhadap keterampilan berpikir kreatif, 71 siswa 33,33 memiliki persepsi terhadap keterampilan berpikir kreatif dengan kategori cukup, 49 siswa 23,00 memiliki persepsi terhadap keterampilan berpikir kreatif dengan kategori rendah, dan kategori sangat rendah terhadap keterampilan berpikir kreatif dimiliki oleh 21 siswa 9,86. Dalam variabel keterampilan berpikir kreatif ini diperoleh hasil perhitungan rata-rata mean adalah 54,3239, nilai tengah median 55, dan nilai yang paling sering muncul modus yaitu 57 dengan frekuensi 18 kali kemunculan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki keterampilan berpikir kreatif dalam kategori cukup frekuensi: 71 selama proses pembelajaran aktif yang dialami. c. Efikasi diri Untuk mengetahui persepsi siswa mengenai efikasi diri, di bawah ini disajikan tabel perhitungan dan interpretasi atas data yang diperoleh. Tabel 5.6 Interpretasi Variabel Efikasi Diri No. Interval Skor F FR Kategori 1 102-120 31 14,55 Sangat Tinggi 2 87-101 118 55,40 Tinggi 3 78-86 37 17,37 Cukup 4 68-77 19 8,92 Rendah 5 24-67 8 3,76 Sangat Rendah Jumlah 213 100 Data diatas menunjukkan bahwa dari 213 siswa terdapat 31 siswa 14,55 yang memiliki persepsi sangat tinggi terhadap efikasi diri, 118 siswa 55,40 memiliki persepsi dengan kategori tinggi terhadap efikasi diri, 37 siswa 17,37 memiliki persepsi terhadap efikasi diri dengan kategori cukup, 19 siswa 8,92 memiliki persepsi terhadap efikasi diri dengan kategori rendah, dan kategori sangat rendah terhadap efikasi diri dimiliki oleh 8 siswa 3,76. Dalam variabel efikasi diri ini diperoleh hasil perhitungan rata-rata mean adalah 90,8075, nilai tengah median 92, dan terdapat dua nilai yang paling sering muncul bimodal yaitu 87 dan 96 dengan frekuensi masing-masing 12 kali PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kemunculan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagaian besar responden memiliki efikasi diri dalam kategori tinggi frekuensi: 118 selama proses pembelajaran aktif yang dialami.

B. Uji Prasyarat Analisis Data

1. Uji normalitas Berikut ini akan disajikan tabel hasil uji normalitas antar variabel: Tabel 5.7 Hasil Uji Normalitas Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif pada Materi Akuntansi dan Keterampilan Berpikir Kreatif Dependent Variable: chisquare Equation Model Summary Parameter Estimates R Square F df1 df2 Sig. Constant b1 Linear .517 225.585 1 211 .000 .037 .014 The independent variable is Mahalanobis Distance. Berdasarkan hasil uji normalitas variabel keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dan keterampilan berpikir kreatif pada tabel diatas, diperoleh nilai R square adalah sebesar 0,517 atau kurang dari 0,8, maka dari itu keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dan keterampilan berpikir kreatif tidak berdistribusi normal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 5.8 Hasil Uji Normalitas Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif pada Materi Akuntansi dan Efikasi Diri Dependent Variable:chisquare Equation Model Summary Parameter Estimates R Square F df1 df2 Sig. Constant b1 Linear .556 263.948 1 211 .000 .950 -.022 The independent variable is Mahalanobis Distance. Kemudian untuk hasil uji normalitas variabel keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dan efikasi diri pada tabel diatas, nilai R square adalah sebesar 0,556 atau kurang dari 0,8, maka dari itu keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dan efikasi diri tidak berdistribusi normal.

C. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan uji prasyarat analisis diatas, diketahui bahwa antara keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dan keterampilan berpikir kreatif juga keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dan efikasi diri tidak berdistribusi normal, maka dari itu untuk uji hipotesis dilakukan dengan Uji Spearman dengan bantuan program SPSS. 1. Uji hipotesis pertama a. Hubungan antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif siswa Ho 1 : Tidak terdapat hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif siswa. Ha 1 : Terdapat hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif siswa. Tabel 5.9 Hasil Uji Korelasi Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif pada Materi Akuntansi dan Keterampilan Berpikir Kreatif Correlations PA KBK Spearmans rho PA Correlation Coefficient 1.000 .235 Sig.1-tailed . 0.000 N 213 213 KBK Correlation Coefficient .235 1.000 Sig.1-tailed 0.000 . N 213 213 . Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed. Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa angka pada output antara keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif adalah +0,235. Angka tersebut menunjukkan kurang kuatnya korelasi antara keduanya hubungan positif namun lemah pada kategori hubungan 0,20 – 0,399. Tanda positif + tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi maka akan semakin tinggi pula keterampilan berpikir kreatif siswa. Tanda bintang menunjukkan bahwa kedua variabel berkorelasi secara signifikan. Pada bagian kedua output yaitu Sig. 1-tailed , untuk korelasi variabel keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif diperoleh angka probabilitas 0,000 atau bernilai kurang dari 0,01. Angka tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel. Oleh karena itu Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain terdapat hubungan yang positif antara keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif dan dapat digeneralisasikan untuk keseluruhan populasi. b. Hubungan antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan efikasi diri Ho 2 : Tidak terdapat hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan efikasi diri siswa. Ho 2 : Terdapat hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan efikasi diri siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 5.10 Hasil Uji Korelasi Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif pada Materi Akuntansi dan Efikasi Diri Correlations PA ED Spearmans rho PA Correlation Coefficient 1.000 .352 Sig.1-tailed . 0.000 N 213 213 ED Correlation Coefficient .352 1.000 Sig.1-tailed 0.000 . N 213 213 . Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed. Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa angka pada output antara keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan efikasi diri adalah +0,352. Angka tersebut menunjukkan kurang kuatnya korelasi antara keduanya hubungan positif namun lemah pada kategori hubungan 0,20 – 0,399. Tanda positif + tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi maka akan semakin tinggi pula efikasi diri siswa. Tanda bintang menunjukkan bahwa kedua variabel berkorelasi secara signifikan. Pada bagian kedua output yaitu Sig. 1-tailed , untuk korelasi variabel keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan variabel efikasi diri diperoleh angka probabilitas 0,000 atau bernilai kurang dari 0,01. Angka tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel tersebut. Oleh karena itu Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain terdapat hubungan

Dokumen yang terkait

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa : survey pada siswa kelas XII IIS SMA di wilayah Kabupaten Bantul yang menerapkan kurikulum 2013.

0 0 165

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa : survei pada siswa kelas XII IIS di SMA N 1 Wates, SMA N 2 Wates, dan SMA N 1 Sentolo di Kabupaten Kulonprogo.

0 18 171

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 2

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 2 229

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

5 14 226

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan Keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 205

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa

0 1 163

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa

0 1 169

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional siswa

0 0 158

Hubungan Efikasi Diri dengan Tingkat Kontrol Asma.

0 1 4