SMA Negeri 1 Sedayu GAMBARAN UMUM
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin
Jumlah Responden Frekuensi Relatif
1 Laki-laki
99 46,48
2 Perempuan
114 53,52
Jumlah 213
100
Berdasarkan tabel di atas dapat kita ketahui bahwa jumlah responden dalam penelitian ini terdiri dari 99 responden laki-laki dan
114 responden perempuan. 2.
Deskripsi variabel Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan berjumlah tiga
variabel. Ketiga variabel tersebut adalah variabel keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi, variabel keterampilan berpikir
kreatif, dan variabel efikasi diri. Variabel-variabel tersebut akan dideskripsikan berdasarkan PAP Tipe II.
a. Keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi
Untuk mengetahui persepsi siswa mengenai keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi, di bawah ini disajikan tabel
perhitungan dan interpretasi atas data yang diperoleh.
Tabel 5.4 Intrepretasi Variabel Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif
pada Materi Akuntansi No. Interval Skor
F FR
Kategori
1 106-125
38 17,84
Sangat Tinggi 2
91-105 92
43,19 Tinggi
3 81-90
43 20,19
Cukup 4
71-80 26
12,21 Rendah
No. Interval Skor F
FR Kategori
5 25-70
14 6,57
Sangat Rendah Jumlah
213 100
Data diatas menunjukkan bahwa dari 213 siswa terdapat 38 siswa 17,84 yang memiliki persepsi pada keterlaksanaan pembelajaran
aktif pada materi akuntansi dengan kategori sangat tinggi, 92 siswa 43,19 memiliki persepsi dengan kategori tinggi terhadap
keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi, 43 siswa 20,19 memiliki persepsi dengan kategori cukup terhadap
keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi, sebanyak 26 siswa 12,21 memiliki persepsi rendah terhadap keterlaksanaan
pembelajaran aktif pada materi akuntansi, dan kategori persepsi sangat rendah terhadap keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi
akuntansi dimiliki oleh 14 siswa 6,57. Dalam variabel keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi ini diperoleh
hasil perhitungan rata-rata
mean
adalah 92,7418, nilai tengah
median
95, dan terdapat dua nilai yang paling sering muncul bimodal yaitu 95 dan 105 dengan frekuensi masing-masing 11 kali
kemunculan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran aktif yang dialami oleh sebagian besar siswa sudah
termasuk tinggi frekuensi: 92. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Keterampilan berpikir kreatif
Untuk mengetahui persepsi siswa mengenai keterampilan berpikir kreatif, di bawah ini disajikan tabel perhitungan dan interpretasi atas
data yang diperoleh.
Tabel 5.5 Intrepretasi Variabel Keterampilan Berpikir Kreatif
No. Interval Skor F
FR Kategori
1 68-80
6 2,82
Sangat Tinggi 2
58-67 66
30,99 Tinggi
3 52-57
71 33,33
Cukup 4
45-51 49
23,00 Rendah
5 16-44
21 9,86
Sangat Rendah Jumlah
213 100
Data diatas menunjukkan bahwa dari 213 siswa terdapat 6 siswa 2,82 yang memiliki persepsi sangat tinggi terhadap keterampilan
berpikir kreatif, 66 siswa 30,99 memiliki persepsi dengan kategori tinggi terhadap keterampilan berpikir kreatif, 71 siswa 33,33
memiliki persepsi terhadap keterampilan berpikir kreatif dengan kategori cukup, 49 siswa 23,00 memiliki persepsi terhadap
keterampilan berpikir kreatif dengan kategori rendah, dan kategori sangat rendah terhadap keterampilan berpikir kreatif dimiliki oleh 21
siswa 9,86. Dalam variabel keterampilan berpikir kreatif ini diperoleh hasil perhitungan rata-rata
mean
adalah 54,3239, nilai tengah
median
55, dan nilai yang paling sering muncul
modus
yaitu 57 dengan frekuensi 18 kali kemunculan. Dengan demikian dapat