Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif KAJIAN TEORETIK
kondisi nyata, seseorang akan mengerti 90 apa yang dikatakan dan dikerjakannya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mc Keachie dan
Silberman Wibisono, 2014: 5, dengan sistem belajar aktif, maka tingkat perulangan
retention level
yang dilakukan akan meningkat. Sejalan dengan hal tersebut, sistem belajar aktif menurut penelitian dari Johnson
dan kawan-kawan Wibisono, 2014: 5 akan menghasilkan pencapaian hasil belajar yang lebih tinggi, membina hubungan yang lebih positif, dan
menyebabkan proses penyesuaian yang secara psikologis lebih sehat. Lebih jauh, Dawey Wibisono, 2014: 5 menyatakan bahwa pengalaman
individual dan proses kolaborasi yang dilakukan dengan pihak lain merupakan hal yang penting dalam proses belajar. Selanjutnya, dia
mengatakan bahwa sekolah pada dasarnya adalah sebuah institusi sosial. Pendidikan adalah sebuah proses sosial. Oleh karena itu, pendidikan
merupakan proses hidup, bukan proses persiapan untuk hidup. Dengan nada yang sama, Benjamin Bloom Wibisono, 2014: 5
melihat pendidikan sebagai suatu hal mencapai tujuan, bukan untuk saling berkompetisi. Oleh karena itu, mengakui keberagaman individu dan
lingkungan dalam proses belajar adalah krusial. Terdapat beberapa aktivitas sebagai bentuk dari proses belajar aktif, diantaranya pemetaan
pola pikir
mind maps
,
role playing
, belajar dengan menggunakan
games
, memecahkan masalah atau studi kasus, belajar kelompok secara
kolaboratif, sesi mengkaji ulang,
goal-setting and attainment
, belajar dari jurnal, melakukan presentasi materi yang telah dipelajari, menciptakan
lagu, puisi, program iklan radio atau televisi, dan menggunakan konsep kunci yang telah dipelajari dalam aktivitas sehari-hari.
Sliberman Wibisono, 2014: 7 menyatakan bahwa untuk belajar sesuatu dengan baik, akan sangat membantu untuk mendengarkan materi,
melihat materi, menanyakan materi tersebut, dan mendiskusikan materi, dan
„mengerjakannya‟, yaitu memahami sesuatu berdasarkan pemahaman mereka sendiri, menumbuhkan dengan contoh, mencoba dengan
keterampilan mereka, menggunakan pengetahuan yang telah mereka miliki atau telah mereka peroleh. Untuk dapat belajar secara aktif diperlukan
variasi cara proses pemberian materi, sehingga materi lebih mampu terserap dan pengajaran di dalam kelas tidak lagi menjadi monopoli. Maka
dari itu, perlu diperkaya dengan perjalanan ke lapangan
field trip
, diskusi dalam kelompok, observasi yang sesuai, penggunaan laboratorium
simulasi,
internship
ke perusahaan, dan studi kasus. 5.
Model pembelajaran Terdapat dua model pembelajaran yang saat ini dianut oleh sistem
pendidikan, yaitu guru dosen sebagai pusat
teacher-centered
dan murid mahasiswa sebagai pusat
student-centered
. Perbandingan kedua sistem pembelajaran tersebut dapat digambarkan dalam tabel di bawah ini
Wibisono, 2014: 15-16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 2.1 Perbandingan Model Pembelajaran
Teacher-centered
dan
Student-centered
No Aspek
Dosen sebagai Pusat
Mahasiswa sebagai Pusat
1. Proses
belajar Cara
Mengajar adalah
bercerita
teaching is telling
. Mahasiswa
secara aktif
dilibatkan dalam diskusi dan
pemikiran yang
dilakukan. Tujuan
Mentransfer informasi.
Proses belajar
merupakan pertukaran aktivitas
learning as shared activities
. Saling
berbagi informasi,
mengaktifkan semua peserta
untuk berpikir.
Subjek Dari seorang ahli
kepada orang yang baru
di bidang
tersebut
from expert to novices
. Pengetahuan
merupakan akumulasi dari milik
semua peserta dan pengajar. Merupakan
hasil
akhir dari
sebuah proses
pendidikan
true ends of education
. Interaksi
pengajar dan yang
diajar Sedikit sekali.
Sangat intens.
Interaksi antar
mahasiswa Tidak ada sama
sekali. Terjadi
interaksi aktif, diskusi, dan
debat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Aspek
Dosen sebagai Pusat
Mahasiswa sebagai Pusat
2. Kekura
-ngan Kognitif
Tidak dapat
menggabungkan isu yang sedang
dibahas dengan isu lain. Sangat miskin
dalam perulangan yang
dilakukan. Jadi,
informasi hanya sekali dengar
setelah itu lewat, karena tidak ada
perulangan. Dapat
menggabungkan antara
fenomena yang sedang dibahas
dengan pengalaman yang
terjadi di
lapangan saat ini.
Filosofi Pengetahuan
adalah inti
dari proses
pembelajaran
knowledge is core of learning
. Di
samping pengetahuan, proses
belajar dan interaksi aktif antar peserta
dan
instruktur merupakan inti dari
proses pembelajaran.
Pragmatis Mahasiswa bisnis
tidak menyukainya. Mahasiswa
menyukainya. 3.
Peruba- han
Keseimba- ngan
kekuatan
balance of power
. Dari pengajar ke mahasiswa.
Tempat perhatian
attention locus
. Dari isi
content
ke arah proses
process
.
Keteram- pilan
instruksio- nal.
Pernyataan
declaration
atau penjelasan
explanation
ke arah mempertanyakan
questioning: why,
so what
, mendengarkan
listening
dan merespons
responding
. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari tabel di atas dikemukakan perbedaan yang signifikan terjadi karena pergeseran dan perubahan fokus pusat pembelajaran yang semula ada di
tangan dosen, di mana dosen berdiri di depan kelas membawakan monolog dari teori maupun pengalamannya, sedangkan mahasiswa hanya menjadi
pendengar yang baik pasif, membuat dosen harus mengorkestrasi sehingga kelas menjadi hidup. Dalam sistem pembelajaran aktif tidak ada
lagi mahasiswa yang menyerahkan teman lain untuk berpendapat. Setiap mahasiswa
memiliki kesempatan
yang sama
untuk ditunjuk
mengemukakan argumentasinya. Bahkan dalam sistem kasus ekstrem yang dibangun, jika dalam tiga kali pertemuan mahasiswa tersebut hanya
berdiam diri dan tidak mempersiapkan diri, maka sang mahasiswa diminta keluar ruangan untuk meng
-upgrade
dahulu pengetahuannya dengan membaca kasus yang sudah dibagikan, atau bahkan mungkin membaca
teori dalam buku-buku teks yang sudah dinyatakan di awal kuliah. Tampak bahwa segala aspek memiliki perbedaan dan menuntut perubahan sikap,
pola pikir, dan tindakan demi suksesnya pembelajaran aktif yang diharapkan.
Selama proses pembelajaran aktif, seseorang akan tergembleng mentalnya karena selalu beradu argumentasi dengan kawan sekelasnya,
mampu mengendalikan emosi, dan mampu membangkitkan emosi kawan debatnya untuk memperkaya pemikiran, serta secara lingkungan dapat
mengerti dan menyelami kawan sekelompok, aspek perilakunya dapat diperbaiki dengan kerja sama kelompok, bahkan secara fisik pun mampu
melaksanakan tugas secara terlatih karena harus membaca, menulis laporan, dan sebagainya dalam batas waktu yang tersedia. Dengan proses
pembelajaran aktif, diharapkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik semakin berkembang. Melalui strategi pembelajaran yang
aktif ini, diharapkan akan tumbuh dan berkembang segala potensi yang mereka miliki dan pada akhirnya dapat mengoptimalkan hasil belajar.
6. Ciri dari pembelajaran aktif
Beberapa ciri dari pembelajaran yang aktif sebagaimana dikemukakan dalam panduan pembelajaran model ALIS Hamzah, 2015:
75 adalah sebagai berikut: a.
Pembelajaran berpusat pada siswa. Suasana yang mestinya tercipta dalam proses pembelajaran adalah bagaimana siswa yang belajar
benar-benar berperan aktif dalam belajar. b.
Pembelajaran terkait dengan kehidupan nyata. Dalam hal ini diperlukan kemampuan untuk mengaitkan pelajaran dengan nila-nilai
kehidupan. c.
Pembelajaran mendorong anak untuk berpikir tingkat tinggi. Keanekaragaman kegiatan dalam proses pembelajaran seperti diskusi,
debat, dan presentasi dapat mendorong anak untuk berpikir tingkat tinggi.
d. Pembelajaran melayani gaya belajar anak yang berbeda-beda. Model-
model pembelajaran yang beraneka ragam digunakan sebagai sarana untuk mengatasi gaya belajar anak yang berbeda-beda.
e. Pembelajaran mendorong anak untuk berinteraksi multi arah siswa-
guru. Dalam hal ini, diharapkan terjadi dialog yang interaktif antara siswa dan siswa, siswa dan guru, atau siswa dan sumber belajar
lainnya. f.
Pembelajaran menggunakan lingkungan sebagai media atau sumber belajar. Dalam hal ini, siswa perlu lingkungan belajar yang aman dan
penuh perhatian supaya mereka bisa berpikir dan belajar Hollingsworth dan Lewis, 2008: vii.
g. Penataan lingkungan belajar memudahkan siswa untuk melakukan
kegiatan belajar. Lingkungan dimanfaatkan sebagai sumber belajar yang kreatif, efektif, dan menarik.
h. Guru memantau proses belajar siswa. Guru hanya sebagai fasilitator
selama proses pembelajaran berlangsung. i.
Guru memberikan umpan balik terhadap hasil kerja anak. Guru memberikan penguatan maupun kritik yang membangun apabila terjadi
miskonsepsi. Untuk menciptakan pembelajaran aktif, beberapa penelitian
Hamzah, 2015: 76 menemukan salah satunya adalah anak belajar dari pengalamannya, selain anak harus belajar memecahkan masalah yang dia
peroleh. Anak-anak dapat belajar dengan baik dari pengalaman mereka. Mereka belajar dengan cara melakukan, menggunakan indera mereka,
menjelajahi lingkungan, baik lingkungan berupa benda, tempat serta peristiwa-peristiwa di sekitar mereka. Mereka belajar dari pengalaman
langsung dan pengalaman nyata menulis surat untuk temannya, menanam bunga, mengukur benda-benda di sekitar, dan sebagainya maupun juga
belajar dari bentuk-bentuk pengalaman yang menyentuh perasaan mereka seperti membaca buku, melihat lukisan, menonton TV atau mendengarkan
radio. Keterlibatan yang aktif dengan objek-objek ataupaun gagasan- gagasan, menganalisa, menyimpulkan, dan menemukan pemahaman
konsep baru dan mengintegrasikannya dengan konsep yang sudah mereka ketahui sebelumnya.
Anak-anak juga belajar dengan baik dan memahami bila apa yang dipelajari terkait dengan apa yang sudah diketahui dan metode
pembelajaran yang digunakan sesuai dengan gaya belajar mereka gaya belajar mendengarkan, melihat, dan bergerak atau melakukan dan
kecerdasan yang mereka miliki seperti bahasa, musik, gerak, logika, antar pribadi, dan interpribadi. Strategi pembelajaran yang aktif dalam proses
pembelajaran adalah siswa diharapkan aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran untuk berpikir, berinteraksi, berbuat untuk mencoba,
menemukan konsep baru atau menghasilkan suatu karya. Sebaliknya, anak tidak diharapkan pasif menerima layaknya gelas kosong yang menunggu
untuk diisi. Siswa bukanlah gelas kosong yang pasif yang hanya menerima kucuran ceramah sang guru tentang pengetahuan atau informasi
sebagaimana yang digambarkan di atas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Indikator-indikator keterlaksanaan pembelajaran aktif Zulfahmi, 2013:
278-284 a.
Berpusat pada siswa Pembelajaran aktif adalah proses pembelajaran yang berpusat
pada siswa
students center
dan melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran melalui berbagai kegiatan, seperti diskusi, debat,
dan presentasi. Oleh karena itu peran guru selama proses pembelajaran aktif berlangsung perlu diminimalisir. Guru hanya sebagai fasilitator
siswa selama proses pembelajaran aktif berlangsung, dengan artian guru tidak mendominasi, melainkan para siswa yang mendominasi proses
pembelajaran aktif tersebut. b.
Didasarkan atas tujuan yang jelas Tujuan dalam pembelajaran aktif wajib disampaikan oleh guru
kepada seluruh siswa sebelum pelajaran dimulai. Tujuan pembelajaran tersebut juga tertulis dalam RPP yang dibuat oleh guru sebagai tuntunan
melaksanakan proses mengajar. Tujuan dibuat berdasarkan hal apa yang ingin dicapai atau harus dikuasai oleh peserta didik setelah proses
pembelajaran berlangsung, sehingga tujuan tersebut harus jelas. c.
Bersifat pemecahan masalah Dalam proses pembelajaran aktif terdapat berbagai macam
kegiatan yang bersifat pemecahan masalah. Salah satu diantaranya adalah diskusi kelompok untuk menyelesaikan suatu kasus. Dalam
diskusi kelompok tersebut siswa secara bersama-sama dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelompoknya bekerja sama untuk menyelesaikan suatu tugas yang diberikan oleh guru. Maka dari itu keterampilan berpikir siswa dalam
rangka penyelesaian masalah dapat diasah salah satunya dengan melalui kegiatan tersebut.
d. Mengoptimalkan kegiatan penemuan
Dalam proses pembelajaran aktif siswa memiliki kesempatan untuk menemukan materi pelajaran sendiri maupun bersama-sama.
Kesempatan tersebut dapat diperoleh misalnya melalui kegiatan membaca berbagai macam sumber belajar maupun melalui kegiatan
survei yang dilakukan dengan cara terjun langsung di lapangan. Dengan kegiatan tersebut siswa mengalami sendiri kegiatan penemuan tersebut.
Apabila dilakukan secara optimal, maka kegiatan penemuan tersebut sangat bermanfaat bagi para siswa, karena biasanya siswa yang
menemukan bekal pelajaran dengan sendirinya akan lebih mudah diingat oleh siswa.
e. Memungkinkan siswa mengaitkan pengalaman yang telah dimiliki
dengan pengalaman baru Dalam proses pembelajaran aktif, para siswa mengikuti berbagai
kegiatan yang telah ditentukan oleh guru. Berbagai kegiatan tersebut bisa jadi merupakan kegiatan yang belum pernah dialami oleh para
siswa. Setelah kegiatan berlangsung biasanya guru mengadakan refleksi singkat. Melalui refleksi tersebut para siswa diajak untuk mengaitkan
pengalaman yang telah dimiliki dengan pengalaman baru selama proses PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran aktif tadi. Dari situlah para siswa memperoleh pengalaman dan dapat pula mengaitkan pengalaman mereka sehari-hari
yang sesuai dengan materi pelajaran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kehidupannya.
f. Memungkinkan adanya perspektif baru pada diri siswa tentang apa
yang dipelajari Para siswa memiliki kesempatan untuk menanyakan berbagai hal
yang belum dipahaminya. Para siswa dapat juga megemukakan pendapatnya yang berbeda selama proses pembelajaran aktif bilamana
ia memperoleh pemahaman yang berbeda pada waktu mempelajari sumber belajar yang lain. Perspektif yang baru tersebut juga dapat
berfungsi untuk menambah pengetahuan para siswa. g.
Memungkinkan berkembangnya konstelasi nilai dan asumsi dari berbagai disiplin ilmu dalam diri siswa
Melalui berbagai kegiatan dalam pembelajaran aktif, para siswa dapat menyadari bahwa nilai-nilai yang dapat dipetik selama proses
pembelajaran aktif berlangsung berhubungan dengan keadaan dalam masyarakat. Para siswa menyadari bahwa pelajaran yang sedang
dipelajari dapat pula menumbuhkan tanggung jawab dalam dirinya terhadap hal-hal yang berkaitan dengan materi pelajaran.
h. Memungkinkan siswa mengembangkan sikap terbuka terhadap hasil
pembelajarannya Melalui proses pembelajaran aktif, para siswa secara tidak
langsung terlatih memiliki sikap terbuka. Sikap terbuka tersebut dapat diwujudkan apabila para siswa memiliki rasa percaya diri. Sikap
terbuka tersebut dapat dilihat melalui keberanian para siswa untuk mengungkapkan hasil pembelajaran mereka dengan tidak malu-malu.
Pengungkapan hasil pembelajaran tersebut dapat menjembatani adanya kegiatan perbaikan apabila hasil yang diraih belum sesuai dengan yang
diharapkan. i.
Menggunakan media pembelajaranyang layak Dalam
pembelajaran aktif
sebaiknya digunakan
media pembelajaran. Media pembelajaran tersebut berguna sebagai sarana
untuk menyampaikan pesan kepada para siswa dengan cara yang lebih mudah, efisien, dan efektif. Media pembelajaran dibuat sedemikian
rupa dan disesuaikan dengan kondisi ruang kelas. Melalui penggunaan media pembelajaran tersebut diharapkan para siswa dapat memahami
materi pelajaran dari yang mudah hingga yang sulit untuk dipahami. j.
Hanya dimungkinkan jika siswa memiliki kesadaran bahwa dirinya merupakan subjek yang bertanggung jawab secara mandiri
Para siswa menyadari dan kemudian diharapkan tumbuh rasa tanggung jawab dalam dirinya untuk melaksanakan tugas-tugas yang
membantu para siswa untuk mampu memahami materi pelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Beberapa kegiatan yang dapat membantu para siswa tersebut diantaranya
seperti aktivitas
membaca, berdiskusi,
mencoba mengerjakan soal-soal, dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan tersebut
dapat dilakukan secara mandiri maupun berkelompok tergantung pada jenis kegiatan yang dipilih. Para siswa diharapkan memiliki tanggung
jawab akan kegiatan-kegiatan tersebut. k.
Melibatkan aktivitas fisik, mental, dan keseluruhan indera Berbagai macam kegiatan dalam proses pembelajaran aktif
melibatkan aktivitas fisik, mental, dan keseluruhan indera. Kegiatan- kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang dipilih dan telah
disesuaikan dengan kebutuhan para siswa dan materi pelajaran yang ingin disampaikan. Dengan melibatkan aktivitas fisik, mental, dan
keseluruhan indera tersebut diharapkan para siswa lebih bersemangat selama proses pembelajaran aktif berlangsung, sehingga terdapat energi
yang positif selama proses pembelajaran. l.
Pembelajaran bukan hanya melibatkan aktivitas belahan otak sebelah kanan namun juga sebelah kiri
Aktivitas kedua belahan otak saling menyatu dan membangun. Dalam metode pembelajaran yang umumnya digunakan dalam
pembelajaran aktif cenderung menekankan pada pola kerja otak kiri, misalnya berupa latihan-latihan dan pengulangan. Sementara itu, proses
pembelajaran aktif juga menggunakan teknologi terkini. Para siswa yang mengikuti perkembangan teknologi dan menjadikan teknologi
sebagai sumber belajar lebih banyak melakukan aktivitas dengan belahan otak kanan.
m. Terjadi dalam interaksi sosial yang kondusif dan dinamis
Dalam proses pembelajaran aktif terjadi interaksi antara guru dengan para siswa maupun interaksi antar siswa. Para siswa tidak hanya
menerima ceramah dari guru saja. Tidak hanya itu, dalam berbagai kesempatan, para siswa juga dapat berinteraksi dengan lingkungan.
Interaksi tersebut mencegah adanya siswa yang pasif selama proses pembelajaran aktif berlangsung.
n. Adanya umpan balik
Dalam proses pembelajaran aktif terdapat adanya umpan balik. Berbagai cara dilakukan oleh guru untuk memperoleh umpan balik dari
para siswa. Umpan balik tersebut dapat diperoleh dengan cara memancing apersepsi para siswa di awal pembelajaran. Umpan balik
berbeda dengan penilaian karena umpan balik hanya dimaksudkan untuk mencari informasi sampai dimana para siswa memahami materi
yang dibahas.