Kurikulum 2013 Kerangka Berpikir KAJIAN TEORETIK

F. Model Penelitian

Model penelitian hubungan antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif dan efikasi diri siswa digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.1 Model Penelitian Keterangan: X : Keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi Y 1 : Keterampilan berpikir kreatif Y 2 : Efikasi diri X Y 1 Y 2

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian korelasional Cholid dan Abu, 2007: 48 adalah penelitian untuk menyelidiki sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi. Menurut Margono 2007: 9, penelitian korelasional bertujuan melihat hubungan antara dua gejala atau lebih. Penelitian korelasional ini untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat antara faktor tertentu yang mungkin menjadi penyebab gejala yang diselidiki. Dalam penelitian ini, akan diselidiki hubungan antara variabel keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan variabel keterampilan berpikir kreatif dan variabel efikasi diri.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu penelitian Penelitian ini akan mulai dilaksanakan pada bulan Januari 2017 sampai dengan bulan Maret 2017. 2. Tempat pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan pada beberapa SMA yang menerapkan Kurikulum 2013 di Kabupaten Bantul, yaitu SMA Negeri 1 Sewon dan SMA Negeri 1 Sedayu.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian atau sumber informasi dari data dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IIS. Sedangkan objek penelitian atau pokok pembicaraan dalam penelitian ini adalah persepsi siswa. Arti dari persepsi itu sendiri Slameto, 2010: 102 adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus-menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera pengelihatan, pendengaran, peraba, perasa, dan pencium.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi Populasi Wiratna dan Poly, 2012: 13 adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas banyak objek subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi Margono, 2007: 119 adalah seluruh data yang menjadi perhatian dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA kelas XII IIS di Kabupaten Bantul yang menerapkan kurikulum 2013, di antaranya adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Daftar SMA yang akan Diteliti dan Jumah Peserta Didik Kelas XII IIS No. Nama Sekolah XII IIS Jumlah Kelas Jumlah Siswa 1. SMA Negeri 1 Bantul 1 33 2. SMA Negeri 2 Bantul 2 48 3. SMA Negeri 1 Jetis 4 87 4. SMA Negeri 1 Sewon 4 108 5. SMA Negeri 1 Kasihan 2 44 6. SMA Negeri 1 Sedayu 5 144 Jumlah Populasi 464 2. Sampel Sampel Wiratna dan Poly, 2012: 13 adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel atau contoh monster Cholid dan Abu, 2007: 107 adalah sebagian individu yang diselidiki dari keseluruhan individu penelitian. Menurut Margono 2007: 121, sampel adalah bagian dari populasi sebagai contoh monster yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu. Dalam penelitian ini, yang digunakan dalam menentukan besaran sampel dari populasi adalah menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Krejcie dan Morgan. Rumus ini digunakan karena jumlah populasi diketahui. Rumus untuk menghitung sampel adalah sebagai berikut: dengan keterangan sebagai berikut: S = jumlah anggota sampel N = jumlah anggota populasi P = proporsi populasi sebagai dasar asumsi pembuatan tabel 0,5 d = tingkat ketelitian yang direfleksikan oleh kesalahan yang dapat ditoleransi dalam fluktuasi proporsi sampel P 0,05 = nilai tabel chisquare untuk satu derajat kebebasan relatif level konfiden yang diinginkan 3,841

Dokumen yang terkait

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa : survey pada siswa kelas XII IIS SMA di wilayah Kabupaten Bantul yang menerapkan kurikulum 2013.

0 0 165

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa : survei pada siswa kelas XII IIS di SMA N 1 Wates, SMA N 2 Wates, dan SMA N 1 Sentolo di Kabupaten Kulonprogo.

0 18 171

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 2

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 2 229

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

5 14 226

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan Keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 205

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa

0 1 163

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa

0 1 169

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional siswa

0 0 158

Hubungan Efikasi Diri dengan Tingkat Kontrol Asma.

0 1 4