60
memberitahukan kepada masyarakat bahwa lembaga survey tersebut bekerja kurang professional.
d. Survey harus sudah diselesaikan oleh lembaga Survei yang
ditunjuk selambat-lambatnya 21 dua puluh satu hari kerja, sejak Surat Perintah Kerja diterima.
2. Lembaga survey menyampaikan hasil survey kepada DPP Partai Golkar
Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah terkait, selambat-lambatnya H-8 bulan, untuk selanjutnya segera dibahas oleh Tim Pemilukada Pusat.
3. Hasil Survei kedua disampaikan kepada Konsultan pendamping, sebagai
bahan untuk membuat laporan evaluasi perkembangan perkuatan para bakal calon yang dipersiapkan oleh Partai Golkar tahap pertama. Kegiatan
survey kedua dilakukan selambat-lambatnya H-8 bulan sebelum hari pemungutan suara Pemilukada. Nama-nama yang muncul dengan
elektabilitas yang baik adalah DR. H. Chairuman Harahap, SH, MH, IR. H, T. Erry Nuradi, M.Si, SH dan Gus Irawan Pasaribu
20
. Dengan elektabilitas DR. H. Chairuman Harahap menduduki posisi teratas.
3.1.1.6 Perkuatan Elektabilitas Bakal Calon Partai Golkar Tahap Kedua
Dalam rangka lebih menjamin pencapaian target tingkat elektabilitas bakal calon yang dipersiapkan sesuai rencana yang diharapkan, dan setelah dilakukan
evaluasi hasil perkuatan tahap pertama, maka dilakukan perkuatan elektabilitas
20
Wawancara dengan Hanafiah Harahap di Hotel Tiara Convention Centre, tanggal 20 april 2014, pukul 14.00 wib
Universitas Sumatera Utara
61
para bakal calon Partai Golkar yang dipersiapkanlanjutan, selama 2 dua bulan, yaitu pada H-8 bulan sampai dengan H-6 bulan, sebagai berikut :
Berdasarkan laporan evaluasi perkembangan perkuatan bakal calon yang dipersiapkan oleh Partai Golkar tahap pertama, maka Bidang Pemenangan Pemilu
Wilayah Partai Golkar mengadakan rapat Tim Pemilukada Pusat Terbatas, untuk membahas kemungkinan dilakukannya perkuatan elektabilitas para bakal calon
Partai Golkar yang dipersiapkan tahap lanjutan, sebagai berikut : i.
Rapat dipimpin oleh Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah, dihadiri oleh Bidang Organisasi dan Daerah, Bidang Kajian Strategis,
Bidang Kaderisasi, Bidang Hukum, dan Sekretaris Jendral, untuk mendengarkan laporan yang disampaikan oleh konsultan
pendamping, serta dihadiri pula oleh Lembaga Survei yang melakukan survey kedua tersebut.
ii. Agenda rapat pada intiya :
a. Membahas kemungkinan para bakal calon Partai Golkar yang
dipersiapkan tersebut, apakah diantaranya ada yang berpeluang mencapai target elektabilitas yang diharapkan, sehingga yang
bersangkutan berpeluang besar memenangkan Pemilukada. Apabila berpeluang, maka akan dilakukan perkuatan
elektabilitas lanjutan kepada yang bersangkutan; b.
Namun apabila diantara kader-kader tersebut peluang menangnya sangat kecil, maka rapat dapat menetapkan bakal
Universitas Sumatera Utara
62
calon lainnya dari kalangan kader Partai Golkar, baik struktural maupun diluar struktural ataupun tokoh independen yang akan
dipersiapkan karena memiliki peluang besar. c.
Apabila tidak ada sama sekali bakal calon yang dipersiapkan ini yang dinilai memiliki peluang besar untuk menang, dari
kalangan kader Partai Golkar, baik struktural maupun diluar struktur atau tokoh independen, maka tidak perlu dilakukan
proses perkuatan elektabilitas kader Partai Golkar terhadap lanjutan.
3 Apabila masih ada bakal calon dari kalangan kader Partai Golkar yag
berpeluang menang, maka terhadap yang bersangkutan akan dilakukan perkuatan elektabilitas tahap lanjutan. Setelah ditunjuk konsultan
pendamping oleh DPP Partai Golkar, maka selama dua bulan, sejak H-8 sampai dengan H-6 dilakukan upaya perkuatan sebagai berikut :
i. Konsultan pendamping mempersiapkan rencana kerja dua bulan,
yang memuat program pencitraan, dan program aksi simpati lainnya, berdasarkan data-data hasil survey kedua yang ada, dalam
rangka meningkatkan popularitas yang bersangkutan, sesuai perkiraan target yang mungkin dicapai.
ii. Bidang pemenangan Pemilu Wilayah terkait melakukan koordinasi
dan pemantauan terus menerus, sejak H-8 bulan sampai dengan H- 6 bulan, baik dengan yang bersangkutan, dengan konsultan
Universitas Sumatera Utara
63
pendamping, maupun dengan DPD Partai Golkar terkait, dalam rangka menjamin terjadinya peningkatan tingkat elektabilitas bakal
calon Partai Golkar yang dipersiapkan tersebut sesuai target yang diharapkan serta ikut mengatasi persoalan yang terjadi dan dapat
berakibat mengurangi popularitas calon yang bersangkutan. iii.
Konsultan pendamping diwajibkan membuat Laporan Kemajuan Progress Report pada H-7 bulan, yang memuat evaluasi bulanan
terhadap pelaksanaan program perkuatan bakal calon yang dipersiapkan tersebut, sejauh mana kekuatannya dikaitkan dengan
kemunginan pencapaian target elektabilitas yang diharapkan. iv.
Pada akhir H-6 bulan, konsultan pendamping diwajibkan membuat laporan akhir hasil pelaksanaan proses perkuatan bakal calon Partai
Golkar yang dipersiapkan, sekurang-kurangnya memuat beberapa hal pokok:
a. Siapa saja dan sejauh mana peluang menang para bakal
calon Partai Golkar yang dipersiapkan tersebut : 1
Peluangnya besar sekali 2
Ada peluang, dengan beberapa catatan 3
Peluangnya kecil, namun masih dapat diupayakan dengan beberapa catatan
4 Tidak ada peluang sama sekali
Universitas Sumatera Utara
64
b. Rekomendasi mengenai posisi yang berpeluang
dimenangkan, apakah kepala daerah ataukah hanya wakil kepala daerah.
v. Berdasarkan laporan ini, Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah
terkait membuat Rekomendasi terhadap beberapa nama yang memiliki peluang menang dan yang layak diperjuangkan untuk
menjadi bakal calon kepala daerah dari Partai Golkar. vi.
DPP Partai Golkar Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah terkait, menyampaikan Rekomendasi ini kepada DPD Partai Golkar
Provinsi, untuk Pemilukada Gubernur, atau Rekomendasi kepada DPD Partai Golkar
KabupatenKota, untuk Pemilukada BupatiWalikota, pada H-6 bulan, agar DPD Partai Golkar terkait
segera mengumumkan Pendaftaran Bakal Calon Kepala DaerahWakil Kepala Daerah di daerahnya, serta instruksi agar
beberapa nama tokohbakal calon yang berpeluang menang tersebut diupayakan mendaftarkan diri dari Partai Golkar. Kegiatan
Perkuatan Elektabilitas Tahap Kedua dilakukan dalam rentang waktu H-8 sampai dengan H-6 bulan sebelum hari pemungutan
suara Pemilukada.
Universitas Sumatera Utara
65
3.1.2 Penetapan pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah dari Partai Golkar.