Tahap Pemilihan Dan Penetapan Calon Terpilih

80 Golkar berhak memberitahukan kepada masyarakat bahwa lembaga survey tersebut bekerja kurang profesianal. d. Survey harus sudah diselesaikan oleh Lembaga Survei yang ditunjuk selambat-lambatnya 21 dua puluh satu hari kerja, sejak Surat Perintah Kerja diterima. 2. Lembaga survey menyampaikan hasil survey akhir kepada DPP Partai Golkar Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah terkait, selambat-lambatnya H-5 bulan, untuk selanjutnya segera dibahas oleh Tim Pemilukada Pusat.

3.1.2.5 Tahap Pemilihan Dan Penetapan Calon Terpilih

Dalam rangka menetapkan calon kepala daerahwakil kepala daerah yang akan diusulkan dan didaftarkan oleh Partai Golkar mengikuti pemilihan Umum Kepala Daerah di daerah yang bersangkutan, maka selambat-lambatnya H-4 bulan sebelum hari pemungutan suara harus dilakukan pemilihan dan penetapan calon kepala daerahwakil kepala daerah dalam Rapat Tim Pemilukada pusat yang diselenggarakan untuk hal tersebut sebagai berikut : 1. Rapat Tim Pemilukada Pusat diselenggarakan oleh DPP Partai Golkar atas usulan Bidang pemenangan Pemilu Wilayah terkait, dipimpin langsung oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar, dan dihadiri oleh para Wakil Ketua Umum, Ketua Korbid Pemenangan Pemilu Wilayah, Ketua Korbid Organisasi dan Daerah, Ketua Korbid Hukum dan HAM, Sekretaris Jendral, Wakil Sekjen Korbid Pemenangan Pemilu Wilayah terkait, Wakil Universitas Sumatera Utara 81 sekjen KORBID Organisasi dan Daerah, Bendahara, dan Ketua DPD Partai Golkar yang bersangkutan. Agenda rapat adalah khusus untuk memilih dan menetapkan Calon Kepala Daerah danatau calon Wakil Kepala Daerah dari Partai Golkar, dengan susunan acara rapat sebagai berikut : i. Mendengarkan paparan Lembaga Survey atas hasil survey akhir, khususnya yang berkaitan dengan tingkat elektabilitas seluruh tokoh dan kemungkinan adanya bakal calon dari Partai Golkar dapat memenangkan Pemilukada di daerah tersebut, serta rekomendasi posisi yang akan diraih oleh Partai Golkar dalam Pemilukada yang bersangkutan dan strategi untuk berkoalisi dengan calon dari partai lain. ii. Penyampaian nominasi bakal calon yang telah ditetapkan DPD Partai Golkar, disampaikan oleh Ketua DPD Partai Golkar terkait. iii. Pembahasan atas nominasi nama bakal calon yang telah ditetapkan DPD Partai Golkar terkait, mengenai peluang dari masing-masing bakal calon dari Partai Golkar untuk memenangkan Pemilukada di daerah tersebut, khususnya bakal calon yang dipersiapkan dari Partai Golkar, serta berbagai kemungkinan lainnya. Rapat dapat menambahkan nominasi nama bakal calon diluar daftar yang di tetapkan DPD Partai Golkar, apabila dipandang ada tokoh Partai Universitas Sumatera Utara 82 Golkar lain, atau tokoh independen yang cukup berpeluang menang namun tidak termasuk dalam daftar. iv. Penetapan posisi yang akan diraih dalam Pemilukada, sebagai berikut : a. Apabila terdapat kader Partai Golkar, karena tingkat elektabilitasnya tinggi, atau tidak tertinggi tapi selisihnya dengan yang tertinggi dari kader partai lain atau calon independen masih dalam batas yang dapat dijangkau, maka rapat dapat memutuskan bahwa Partai Golkar akan mencalonkan kader Partai Golkar tersebut sebagai Calon Kepala Daerah. b. Apabila tidak ada kader Partai Golkar ataukah tokoh independen yang memiliki peluang menang, karena tingkat elektabilitasnya relative berat untuk dapat mengungguli tokoh dari partai lain, maka rapat dapat memutuskan bahwa Partai Golkar akan meraih posisi sebagai calon Wakil Kepala Daerah. v. Pemilihan dan penetapan calon kepala daerah danwakil kepala daerah dari Partai Golkar, dilakukan dalam Rapat Tim Pemilukada Pusat sebagai berikut : a. Membahas nama-nama bakal calon berdasarkan rengking tingkat elektabilitas bakal calon yang telah dinominasi, Universitas Sumatera Utara 83 serta berdasarkan posisi yang akan diraih oleh Partai Golkar dalam Pemilukada tersebut. b. Kriteria yang menjadi pedoman untuk menetapkan calon terpilih adalah : • Tertinggi elektabilitasnya atau cukup tinggi dari antara seluruh tokoh, untuk posisi calon kepala daerah, atau cukup tinggi elektabilitasnya, untuk wakil kepala daerah; • Loyalitasnya terhadap Partai Golkar tidak diragukan, karena yang bersangkutan adalah kader Partai Golkar, ataupun tokoh independen yang bersedia menjadi fungsionaris Partai Golkar. c. Pimpinan rapat menawarkan nama calon terpilih secara musyawarah kepada seluruh peserta rapat, dan apabila tidak ada yang berkeberatan maka yang bersangkutan ditetapkan secara aklamasi menjadi Calon Kepala Daerah, danCalon Wakil Kepala Daerah dari Partai Golkar untuk mengikuti Pemilukada di daerah yang bersangkutan. d. Apabila nama calon terpilih yang ditawarkan tersebut tidak disepakati secara aklamasi, maka dalam menetapkan calon terpilih, akan dilakukan proses pemilihan melalui Universitas Sumatera Utara 84 pemungutan suara yang dilakukan secara terbuka dalam Rapat Tim Pemilukada Pusat tersebut. e. Tata cara pemilihan dilakukan sebagai berikut : a Nama- nama bakal calon yang akan dipilih diseleksi terlebih dahulu, sebanyak-banyaknya 5 lima nama, sesuai urutan tingkat elektabilitasnya, yang diambil dari Daftar Nominasi Bakal Calon yang ditetapkan oleh DPD Partai Golkar bersangkutan. b Unsur peserta rapat yang mempunyai hak suara masing-masing 1 satu suara adalah : • Ketua Umum • Wakil Ketua Umum • Wakil Ketua umum • Ketua Korbid Pemenangan Pemilu Wilayah yang bersangkutan. • Ketua Korbid Organisasi dan Daerah • Ketua Korbid Kaderisasi dan Keanggotaan • Ketua Korbid Hukum dan HAM • Sekretaris Jenderal • Wakil Sekjen Korbid Pemenangan Pemilu Wilayah terkait Universitas Sumatera Utara 85 • Wakil Sekjen Korbid Organisasi dan Daerah • Wakil Sekjen Korbid Kaderisasi dan Keanggotaan • Wakil Sekjen Korbid Hukum dan HAM • Bendahara • Ketua DPD Partai Golkar terkait. c Pimpinan rapat mengumumkan terlebih dahulu jumlah suara keseluruhan, dari unsur peserta yang berhak memilih sesuai butir 2 dan telah mengisi daftar hadir. d Apabila unsur peserta sesuai butir 2 berhalangan hadir, maka yang bersangkutan dapat diwakilkan oleh unsur Wakil Sekretaris Jendralnya masing- masing, namun apabila yang bersangkutan tidak memberikan mandat kepada Wakil Sekretaris Jendralnya tersebut, maka suaranya dinyatakan tidak berlaku. e Pemungutan suara dilakukan oleh peserta rapat sesuai butir 3 dan 4, untuk memilih 1 satu nama, diantara daftar bakal calon sesuai butir 1 f Bakal calon yang mendapatkan suara terbanyak, terpilih menjadi Calon Kepala Daerah danWakil Universitas Sumatera Utara 86 Kepala Daerah dari Partai Golkar dan ditetapkan sebagai calon resmi yang akan maju dalam Pemilukada di daerah yang bersangkutan. vi. Hasil pemilihan dan penetapan calon kepala daerah dancalon wakil kepala daerah dari Partai Golkar terpilih ini selanjutnya dituangkan dalam Berita Acara Pemilihan dan penetapan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dari Partai Golkar. Dari 10 nama yang direkomendasikan oleh Tim Pemilu Kepala Daerah Partai Golkar, melalui proses yang dijalankan sesuai petunjuk pelaksanaan pemilu Partai Golkar, DPP Partai Golkar akhirnya menetapkan DR. H. Chairuman Harahap, SH, MH sebagai Calon Gubernur Sumatera Utara mewakili Partai Golkar. Alasan utama menunjuk DR. H. Chairuman Harahap, SH, MH dikarenakan beliau adalah kader partai Golkar, dan dilihat dari hasil survey yang dilakukan, DR. H. Chairuman Harahap, SH, MH dianggap mampu bersaing dengan kandidat partai lain.

3.1.2.6 Tahapan Penentuan Pasangan Calon