Seleksi Bakal Calon Internal

53

3.1.1.3 Seleksi Bakal Calon Internal

Dalam rangka menentukan bakal calon internal, yang berasal dari kader Partai Golkar, ataupun tokoh independen yang memiliki loyalitas terhadap partai, yang memiliki peluang memenangkan Pemilukada di daerahnya, dan DPP akan memberikan perhatian khusus dalam rangka memperkuat elektabilitas yang bersangkutan, maka dilakukan proses seleksi terhadap daftar calon yang terjaring berdasarkan hasi survey sebagai berikut: 1. Bidang pemenangan Pemilu Wilayah terkait mengundang Rapat Tim Pemilukada Pusat, untuk membahas hasil survey yang dipaparkan oleh Lembaga Survei yang bersangkutan. 2. Rapat Tim Pemilukada Pusat, rapat dilakukan pada 29 juni-2 juli 2012 dan dipimpin oleh Ketua Umum yaitu Aburizal Bakrie, Wakil Ketua Umum Agung Laksono, Ketua Bidang Organisasi dan daerah Mahyudin, ketua bidang pemenangan pemilu daerah Andi Achmad Dara, serta anggota Tim Pemilukada Pusat lainnya, proses pembahasan dilakukan melalui mekanisme rapat, dengan tahap-tahap yang sudah disepakati didalam forum, tahap pertama adalah melakukan seleksi atas tingkat elektabilitas kader-kader Partai Golkar yang memiliki peluang untuk memenangkan Pemilukada, dengan ketentuan sebagai berikut: i. Apabila ada kader Partai Golkar, baik struktural seperti, ketua DPD Partai Golkar setempat, atau pengurus Partai Golkar lainnya, Universitas Sumatera Utara 54 ataupun fungsionaris Partai Golkar di DPR, Ketua DPRD, ataupun Anggota DPRD setempat, serta organisasi kemasyarakatan yang mendirikan ataupun didirikan, maupun kader Partai Golkar diluar struktural, memiliki tingkat elektabilitas yang berpeluang menang, karena tingkat elektabilitasnya tertinggi pertama, kedua dan ketiga secara signifikan melampaui batas selisih yang mungkin dicapai tokoh lainnya, baik internal maupun eksternal, maka yang bersangkutan ditetapkan sebagai bakal calon yang dipersiapkan oleh partai Golkar. ii. Apabila ada kader-kader struktural Partai Golkar memiliki elektabilitas yang berpeluang menang, namun bukan yang tertinggi diantara seluruh tokoh, dengan catatan sebagai berikut : a. Apabila tokoh yang tertinggi elektabilitasnya berasal dari tokoh partai lain, ataupun berasal dari tokoh independen, sedangkan tingkat elektabilitas kader Partai Golkar tersebut selisihnya masih dalam batas yang mungkin untuk di capai, maka kader struktural Partai Golkar yang bersangkutan dapat dipilih sebagai bakal calon yang dipersiapkan oleh Partai Golkar. b. Apabila tokoh yang tertinggi elektabilitasnya berasal dari tokoh Partai Golkar, namun dia bukan berasal dari struktural partai, serta selisih elektabilitasnya keduanya masih dalam batas yang mungkin untuk dicapai, maka perlu dilakukan kajian lebih Universitas Sumatera Utara 55 lanjut mengenai kepentingan politik dan pertimbangan subjektif partai, mana yang lebih menguntungkan untuk dipilih, apakah dipilih kader diluar struktural partai tersebut ataukah kader dari struktur partai dengan tingkat elektabilitas dibawahnya tersebut. iii. Apabila tidak ada kader struktural Partai Golkar yang memiliki peluang menang, karena selisih tingkat elektabilitasnya tidak mungkin dicapai, terhadap tokoh lain yang memiliki tingkat elektabilitas tertinggi, maka seleksi dilakukan sebagai berikut : a. Apabila tokoh yang tingkat elektabilitasnya tertinggi tersebut adalah kader Partai Golkar diluar struktural Partai Golkar, maka yang bersangkutan ditetapkan sebagai bakal calon kepala daerahwakil kepala daerah yang dipersiapkan dari Partai Golkar. b. Apabila tokoh yang tingkat elektabilitasnya tertinggi tersebut adalah tokoh non partai independen, maka apabila bersedia memenuhi persyaratan Partai Golkar, yang bersangkutan ditetapkan sebagai bakal calon Kepala DaerahWakil Kepala Daerah yang dipersiapkan dari Partai Golkar. c. Apabila tokoh yang tingkat elektabilitasnya tertinggi tersebut adalah tokoh dari partai lain pengurus, kader ataupun anggota, maka apabila bersedia untuk memenuhi persyaratan Universitas Sumatera Utara 56 Partai Golkar, yang bersangkutan ditetapkan sebagai bakal calon Kepala DaerahWakil Kepala Daerah yang dipersiapkan dari Partai Golkar. d. Apabila tokoh yang tingkat elektabilitasnya tertinggi tersebut adalah tokoh dari partai lain pengurus, kader ataupun anggota partai lain, sedangkan yang bersangkutan tidak bersedia untuk memenuhi persyaratan Partai Golkar, maka Partai Golkar tidak perlu mempersiapkan bakal calon internal. Namun demikian, Partai Golkar perlu menempuh langkah-langkah pendekatan kepada tokoh yang memiliki peluang menang terbesar tersebut, apakah ada kemungkinan salah seorang kader Partai Golkar nantinya dapat dijadikan sebagai calon wakil kepala daerah yang bersangkutan. 3. Sesuai hasil Rapat Tim Pemilukada tersebut, selanjutnya Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah, melakukan koordinasi dengan para bakal calon kepala daerahwakil kepala daerah dari Partai Golkar yang dipersiapkan tersebut, sebagai berikut : i. Melakukan kesepakatan mengenai langkah-langkah persiapan untuk memperkuat tingkat elektabilitas yang bersangkutan selama empat bulan, sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 57 ii. Kesepakatan tentang siapa pendamping konsultan yang ditunjuk, sesuai dengan kesepakatan Lembaga Survey Indonesia ditunjuk sebagai konsultan pendamping. iii. Kesepakatan tentang dukungan dana stimulasi dari DPP, bagaimana pola kontribusinya. iv. Kesepakatan tentang hak dan kewajiban lainnya, termasuk kesediaan yang bersangkutan untuk mengundurkan diri apabila tidak berhasil meningkatkan elektabilitasnya sesuai target yang direncanakan. v. Menugaskan konsultan pendamping untuk bekerja meningkatkan elektabilitas yang bersangkutan, sesuai target yang ditetapkan.

3.1.1.4 Perkuatan Elektabilitas Bakal Calon Partai Golkar Tahap Pertama