Durasi dan Rute Pemberian Antibiotika

d. Durasi dan Rute Pemberian Antibiotika

Durasi pemberian antibiotika berkaitan dengan proses pembunuhan bakteri atau mikroba penginfeksi. Tiap jenis antibiotika mempunyai waktu optimum untuk membunuh suatu bakteri atau mikroba tertentu. Ceftriaxone optimal untuk pengobatan demam tifoid apabila digunakan selama 5 – 7 hari, sedangkan cefixime optimal untuk pengobatan demam tifoid apabila digunakan selama 8 – 14 hari. Dengan kata lain, dapat diasumsikan bahwa ceftriaxone mampu membunuh bakteri Salmonella typhii penyebab demam tifoid dalam waktu 5 -7 hari, sedangkan cefixime dalam waktu 8 – 14 hari. Durasi pengobatan yang ditingkatkan atau ditambah akan menghasilkan efek terapeutik yang tidak jauh berbeda dengan durasi optimal, bahkan dapat meningkatkan risiko terjadinya resistensi bakteri apabila penggunaan antibiotika melebihi waktu optimal Islam et al., 1993. Tabel V. Durasi Pemakaian Antibiotika No Antibiotika Durasi Jumlah Kasus 1 Ceftriaxone 2 3 3 7 4 10 5 11 2 Cefixime 3 1 4 1 5 2 3 Cefotaxime 3 1 Menurut pustaka yang digunakan sebagai acuan tidak disebutkan secara spesifik mengenai rute pemberian antibiotika yang digunakan dalam pengobatan demam tifoid. Namun secara umum rute pemberian antibiotika untuk pasien demam tifoid dapat dibagi menjadi dua, yaitu secara intravena i.v dan secara peroral p.o. Rute pemberian secara i.v maupun p.o dilakukan dengan berbagai maksud dan tujuan. Pemberian antibiotika secara i.v umumnya dilakukan agar obat lebih cepat masuk kedalam tubuh dan memberikan efek. Pemberian obat secara i.v juga memberikan beberapa keuntungan dibandingkan secara p.o, yaitu menghindari first pass effect dan mencegah obat terdegradasi oleh asam lambung Cunha, 2007. Gambar 6. Profil Rute Pemberian Antibiotika pada Pasien Demam Tifoid Kelompok Pediatrik di RS. Emanuel Purwareja Klampok Banjarnegara tahun 2013 Gambar 6 menunjukkan rute pemberian antibiotika pada pasien demam tifoid kelompok pediatrik di RS. Emanuel Purwareja Klampok Banjarnegara pada tahun 2013. Dapat dilihat bahwa rute pemberian antibiotika yang paling sering digunakan adalah secara intravena i.v. Total 36 penggunaan terapi antibiotika pada 32 pasien tersebut, sebanyak 32 antibiotika diberikan secara intravena 88,9 dan 4 diberikan secara peroral 11,1. 88,9 11,1 0 0 Rute Pemberian Antibiotika pada Pasien Demam Tifoid Kelompok Pediatrik di RS. Emanuel Purwareja Klampok Banjarnegara tahun 2013 Intravena i.v Peroral p.o

2. Obat Saluran Pencernaan

Dokumen yang terkait

Korelasi Drug Related Problems (DRP) Penggunaan Antibiotika Terhadap Outcomes Pasien Pneumonia di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan Periode Oktober-Desember 2010 dan Januari-Maret 2011

2 74 111

Evaluasi Drug Related Problems Kategori Penyesuaian Dosis Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta Utara

4 33 166

Analisa Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Rawat Inap Penyakit Ginjal Kronik dengan Penyakit Penyerta di Rumkital Dr. Mintohardjo Tahun 2014

2 39 174

Evaluasi drug related problems obat antidiabetes pada pasien geriatri dengan diabetes melitus tipe 2 di ruang rawat inap rumah sakit umum pelabuhan periode januari-juni 2014

4 24 164

Analisa Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Rawat Inap Penyakit Ginjal Kronik dengan Penyakit Penyerta di Rumkital Dr. Mintohardjo Tahun 2014

1 17 174

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOGIRI TAHUN 2007.

0 2 17

IDENTIFIKASI Drug Related Problems (DRPs) PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Hipertensi Rawat Jalan Di Rsi Klaten Tahun 2010.

0 5 16

Analisis Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Demam Tifoid Rawat Inap di Rumah Sakit - Ubaya Repository

0 0 1

Studi Drug Related Problems Pada Pengobatan Pasien Demam Tifoid Anak Rawat Inap di Rumah Sakit X di Surabaya - Ubaya Repository

0 0 1

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien demam tifoid kelompok pediatrik di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari-Desember 2010 - USD Repository

0 3 153