2. Obat Saluran Pencernaan
Demam tifoid merupakan penyakit yang menyerang saluran pencernaan infeksi. Gejala yang umum dialami oleh pasien demam tifoid adalah gangguan
gastrointestinal yang dapat berupa obstipasi, diare, mual, muntah dan kembung Ali, 2006. Maka dari itu, penggunaan obat-obatan untuk saluran pencernaan
sangat membantu pasien demam tifoid dalam mengatasi gejala atau manifestasi klinis yang timbul akibat infeksi saluran pencernaan sehingga pasien dapat merasa
nyaman. Persentase penggunaan obat untuk saluran pencernaan pada penelitian ini adalah sebesar 6,8, yang terbagi atas golongan antitukak 0,5, golongan
laksatif 1,4, golongan antidiare 0,5, golongan antiemetik 3,9 dan golongan antispasmodik 0,5.
3. Obat Suplemen dan Nutrisi
Terapi lain juga perlu dilakukan pada pengobatan demam tifoid selain menggunakan antibiotika, yaitu pemberian asupan nutrisi yang cukup kedalam
tubuh WHO, 2003 untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan atau daya tahan tubuh pasien karena beberapa pasien demam tifoid kelompok pediatrik subjek
penelitian mengutarakan keluhan tidak nafsu makan serta badan lemas.
Persentase penggunaan obat suplemen dan nutrisi pada penelitian ini adalah
sebesar 12,6, yang terdiri atas golongan vitamin 6,3 dan nutrisi 6,3. 4.
Obat yang Mempengaruhi Darah
Pada penelitian ini obat yang digunakan untuk mengatur sistem koagulasi darah pada pasien adalah golongan obat antikoagulan. Obat antikoagulan atau
hemostatis ini diperlukan pada pasien demam tifoid untuk memperbaiki,
melancarkan sistem sirkulasi atau peredaran darah, serta pembentukan darah akibat adanya pendarahan, seperti mimisan. Persentase penggunaan obat yang
mempengaruhi darah pada penelitian ini adalah sebesar 0,5 yang terdiri atas golongan antikoagulan.
5. Obat Analgetik dan Antipiretik
Obat analgetik yang diberikan pada pasien demam tifoid kelompok pediatrik ini berfungsi untuk menghilangkan rasa nyeri atau sakit tanpa
menghilangkan kesadaran pasien, sedangkan obat antipiretik diberikan untuk menurunkan demam pada pasien yang mana merupakan gejala klinis yang sangat
sering dialami oleh pasien demam tifoid. Jenis analgesik yang digunakan ada dua yaitu analgesik opioid dan analgesik non-opioid. Pada hasil penelitian ini jenis
analgesik yang digunakan hanyalah analgesik jenis non-opioid Tjay, 2007. Jenis analgesik opioid tidak digunakan karena dikhawatirkan dapat menimbulkan
ketergantungan bila digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama. Persentase penggunaan obat analgetik pada penelitian ini adalah sebesar 17,4 yang terdiri
atas analgetik golongan non-opioid.
6. Obat Antiradang Anti Inflamasi dan Antialergi