3. Dosis terlalu tinggi dosage too high
Jenis DRPs ini umumnya disebabkan karena dosis yang diberikan terlalu tinggi sehingga memunculkan efek yang berlebihan, frekuensi pemberian obat
terlalu pendek sehingga terjadi akumulasi, durasi terapi pengobatan terlalu panjang, interaksi obat dapat menghasilkan efek toksik, obat diberikan atau
dinaikkan dosisnya terlalu cepat. Pemberian antibiotika pada pasien pediatrik haruslah diperhatikan secara khusus regimen dosisnya. Hal ini disebabkan pada
pasien pediatrik organ – organ yang digunakan untuk melakukan metabolisme
obat seperti hati dan ginjal belum sempurna perkembangannya pada anak-anak. Pemberian dosis antibiotika pada anak-anak yang tidak tepat, berisiko
menimbulkan efek yang tidak diinginkan atau bahkan berpotensi menimbulkan efek toksik menjadi racun didalam tubuh anak yang mana berbahaya bagi
keselamatan anak tersebut. Selain itu, penggunaan antibiotika dengan dosis yang terlalu tinggi atau tidak tepat juga berpotensi mengakibatkan timbulnya resistensi
antibiotika Roespandi dan Nurhamzah, 2007. Dari hasil penelitian ini diperoleh 4 kasus DRPs kategori dosis terlalu
tinggi dosage too high, yaitu kasus nomor 10, 16, 19, dan 27 dapat dilihat pada lampiran. Pada keempat kasus tersebut, dosis antibiotika ceftriaxone yang
diberikan melebihi regimen dosis antibiotika yang terdapat pada guideline therapy yang menjadi acuan dalam analisis data penelitian ini, yaitu 50
– 100 mgkgBBhari. Namun dilihat dari keluhan yang diutarakan oleh pasien selama
masa perawatan serta status keluar pasien yang sembuh dan diizinkan oleh dokter, dapat dilihat bahwa efek yang dapat terjadi akibat pemberian antibiotika dengan
dosis terlalu tinggi tersebut tidaklah terjadi. DRPs yang terjadi pada kasus-kasus terkait dosis yang terlalu tinggi tersebut merupakan DRPs potensial.
D. Rangkuman Evaluasi Drug Related Problems DRPs