Kelebihan Brief Counseling Teknik-teknik Brief Counseling.

3. Kelebihan Brief Counseling

a. Brief Counseling merupakan pendekatan yang mengusulkan sebagai fakta bahwa orang mempunyai kekuatan-kekuatan; lebih dari itu Brief Counseling mengungkapkan bahwa kekuatan-kekuatan bersifat sekarangkekinian, dalam membantu klien menata keadaan mereka. Klien bukan tidak bisa mengatasi persoalannya tetapi kekuatan yang melekat dalam diri mereka sendirilah yang akan secara mutlak digunakan untuk mengatasi persoalannya sendiri. b. Brief Counseling berpusat pada klien Brief Counseling dimulai dari klien yang berada dalam posisi yang kuat, dengan menciptakan konteks di mana klien dapat menentukan tujuannya sendiri dan dapat membuat keputusan tentang bagaimana dan dimana mereka berharap untuk membuat perubahan dalam hidupnya sendiri. c. Brief Counseling membangun komitmen perubahan kecil. Seorang yang terbiasa menunda pekerjaan, akan dapat menyelesaikan seluruh pekerjaan ketika ia berhasil dalam pelajaran menuntaskan sebuah pekerjaan kecil. Spirit Brief Counseling adalah, sebuah perubahan kecil akan diikuti oleh perubahan yang lebih besar. Jadi target konseling dengan teknik ini bukan meyelesaikan seluruh permasalahan dalam satu kali tebas, tetapi membagun komitmen untuk berubah dari sesuatu yang sangat kecil, yakni sebuah perilaku yang diharapkan membuat mereka bahagia. d. Brief Counseling itu bersifat portable Brief Counseling mudah dibawa kemana-mana. Tidak membutuhkan equipment yang rumit. Mudah diaplikasikan dalam berbagai konteks kehidupan, seperti konseling pastoral, konseling individual, konseling keluarga dan yang lainnya. e. Brief Counseling mudah diadaptasi. Teknik ini berkembang dalam budaya Amerika, tetapi sesungguhnya teknik ini sangat mudah disesuaikan dengan berbagai kultur.

4. Teknik-teknik Brief Counseling.

Brief Counseling memiliki lima teknik, yang diawali dengan teknik bercerita bebas, kemudian terapetik, serta penutup. Terapetik merupakan inti dari keseluruhan proses Brief Counseling, dimana didalamnya terdapat empat teknik yang sangat penting, yaitu: penskalaan, pengecualian, pertanyaan ajaib, dan menjinakkan ranjau, dibawah ini akan dijelaskan melaui bagan dan keterangannya mengenai teknik konseling singkat berfokus pada solusi. Gambar 1.Bagan teknik Brief Counseling Bercerita bebas Terapetik Penutup Penskalaan Pertanyaan ajaib pengecualiaan Menjinakkan ranjau Keterangan bagan: a. Teknik Bercerita Bebas Teknik bercerita bebas merupakan awal dari kegitan konseling singkat berfokus pada solusi, dalam teknik ini konselor mengajak konseli untuk mebagikan pengalaman baik mereka atau pengalaman yang membuat mereka bahagia kepada konseli lainya. George, Iveson dan Ratner 1990 merumuskan teknik ini sebagai solusi penting yang berfokus pada teknik dan sangat bermanfaat untuk tetap menjaga kedekatan dengan klien. Dengan teknik ini konselor mengajak klien mendiskusikan hal-hal positif dalam hidup, hal-hal baik yang terjadi dalam hidup dan apa yang bermanfaat bagi mereka. Sebagaisebuahteknik berfocus padasolusi,teknik berceritera bebasini sangat bermanfaat untuk menghindari percakapan yangjustru memperlemah semangat dan sumber dayakonseli. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan, perhatian, sumber daya dan kekuatan konseli sangatlah penting untuk mengimbangi kondisi tidak stabil,sakit, stress dan gejala-gejala lain. b. Penskalaan Penskalaan adalah sebuah teknik yang dapat rnenuntun konselor maupun konseli untuk membuat permasalahan yang pada mulanya terasa kompleks danabstrak menjadi lebih konkrit dan manajebel DeJongMiller, 1995. Acapkali pikiran, perasaan, dan perilaku konseli tidak realistik atau mengawang awang, maka dibutuhkan teknik konseling untuk mendaratkan pikiran dan perasaannya agar menjadi lebih konkrit. Ketika pikiran dan perasaan konseli lebih konkrit, maka permasalahannya akan lebih manajebel. Ketika konseli sudah memiliki orientasi yang lebih jelas akan permasalahannya maka ia akan lebih mudah diarahkan untuk. fokus pada solusi. Pertanyaan penskalaan yang diajukan oleh seorang konselor kepada konseli akan menuntun konseli beranjak dari konsep konsep abstrak menuju goal yang realistik. Contohnya, seorang konselor menanyakan kepada konseli Dalam skala 1 sampai 10, dimana satu merepresentasikan keadaan yang paling buruk, dan angka sepuluh merepresentasikan sesuatu yang paling baik, dimanakah posisi Anda saat ini? ”. Disadari atau tidak, pertanyaan itu akan sedikit memaksa konseli untuk menempatkan diri pada posisi tertentu dalam semesta permasalahannya. Langkah ini disebut reorientasi. Seseorang yang terbelit oleh sebuah permasalahan sering kehilangan orientasi, mereka membutuhkan bantuan untuk mereorientasi diri supaya lebih fokus pada solusi atas permasala hannya. Penskalaan juga bisa mengukur progres dari proses konseling yang tengah terjadi. Ditengah tengah proses konseling, konselor dimungkinkan untuk mengajukan pertanyaan yang bertujuan mengukur sampai dimana progres konseling saat itu. Konselor bisa menanyakan kepada konseli Saya ingin tahu dimana posisi anda saat ini sebenarnya, bila angka 1adalah kondisi anda yang penuh dengan masalah, dan angka 10 menggambarkan kondisi anda yang telah bebas dari masalah, dimanakah posisi anda saat ini? c. Teknik Pengecualiaan Menemukan pengecualian adalah teknik yang sangat penting dalam mencari solusi dalam sebuah proses konseling, yang dimaksud dengan pengecualian adalah: menunjuk pada waktu ketika sebuah problem belumtidak terjadi. Teknik ini akan menandai pencapaian seorang konseli meskipun bersifat sementara. Inti dari teknik pengecualian mendasarkan pada asumsi bahwa semua problem telah teratasi, kondisi itu akan bermanfaat untuk mendapatkan solusi yang sesungguhnya. Pada umumnya kita baik sebagai konselor maupun klien, cenderung melihat sebuah persoalan seolah-olah konstan, terus menerus terjadi, danseolah-olah tidak pernah melunak sejenakpun. Jika kita mengenali pengecualian ini, kita cenderung mengelak hal hal yang signifikan pada masalah itu. Suasana ini akan memberikan angin segar bagi otak untuk memfilter, memproses dan menyimpan informasi yang bermanfaat. Konselor professional selalu mendengar pengecualian ini, mengeluarkan dari pikiran konseli, dan memanfaatkannya untuk mnedapatkan solusi. Melalui teknik ini, konseli mendapatkan pengharapan, dan diteguhkan dengan kemampuan dirinya mendapatkan menafaat dari sebuah keadaaan. d. Pertanyaan Ajaib. Inti dari teknik ini adalah mengajak konseli untuk membayangkan suatu masa diwaktu yang akan datang dimana ia tidak mengalami masalah sama sekali. Dalam proses ini konselor juga mengajak konseli untuk mengidentifikasi cara-cara menyelesaikan masalah untuk membangun masa depannya itu. Inilah yang disebut solution focused terapy. e. Flagging The Minifield Menjinakkan Ranjau Flaggingthe Minefield, atau dalam Bahasa Indonesia ditejemahkan teknik menjinakkan ranjau, menurut Sklare 2005 adalah sebuah teknik yang dapat membimbing konseli untuk patuh pada apa yang ia dapatkan dalam sessi konseling, untuk diterapkan ke dalam situasi nyata yang ia temui. Kadang kala konseli mendapatkan banyak pemahaman dalam sessi konseling, tetapi bingung ketika menghadapi situasinyata. Dengan menerapkan teknik ini pada saat penutupan sessi, konseli akan sangat terbantu untuk mengidentifikasi situasi sulit yang mungkin akan dijumpainya. Dengan teknik ini konselor membantu konseli untuk mengadaptasi pelajaran dalam sessi konseling kedalam situasi nyata. Pendeknya, teknik menjinakkan ranjau adalah teknik peng generalisasian insight yang diperoleh dalam konseling, niat-niat untuk berperilaku yang telah dirumuskan, pikiran-pikiran, dan perasaan- perasaan untuk ditranfer dalam seting hidup sehari-hari. f. Penutup. Penutup merupakan teknik terakhir pada setiap pendekatan konseling, baik konseling individual maupun konseling kelompok. Tugas konselor dalam teknik penutup pada pendekatan konseling singkat berfokus pada solusi mengajak, konseli untuk saling memberikan semangatbombongan terhadap niat yang sudah dirumuskan oleh masing-masing konseli.

E. Kajian Penelitian yang Relevan

Dokumen yang terkait

UPAYA MENGURANGI PERILAKU BULLYING DI SEKOLAH DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

5 35 71

UPAYA MENGURANGI PERILAKU AGRESIF DENGAN MENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMK 2 SWADHIPA NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 57 84

PENGARUH KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN BEHAVIORAL TEKNIK SHAPING TERHADAP KEBIASAAN TERLAMBAT HADIR KE SEKOLAH SISWA SMA NEGERI 2 LUBUK PAKAM T.A 2015 – 2016.

0 3 31

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN KONSELING KELOMPOK REALITA TERHADAP PERILAKU TERLAMBAT PADA SISWA SMK TRI KARYA TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 3 21

Upaya menurunkan intensitas kecemasan pada anak tunanetra melalui konseling kelompok dengan pendekatan Brief Counseling di Panti Asuhan Karya Murni Medan : action research.

0 3 158

Upaya mengurangi kecenderungan perilaku bullying melalui bimbingan kelompok dengan metode sosiodrama (penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada siswa kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem Tahun Ajaran 2013/2014).

1 11 155

Upaya meningkatkan motivasi belajar pada siswa SMA Budya Wacana Yogyakarta melalui layanan konseling kelompok dengan pendekatan brief counseling (penelitian tindakan).

2 9 175

MENGURANGI PERILAKU KONSUMTIF MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIIIA SMP N 3 MUNTILAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

4 3 178

KEEFEKTIFAN KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN SOLUTION FOCUSED BRIEF THERAPY UNTUK MENINGKATKAN SELF ESTEEM DAN SELF DISCLOSURE SISWA SMA NEGERI 12 PEKANBARU -

0 1 27

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SELF MANAGEMENT UNTUK MENGURANGI PERILAKU TERLAMBAT MASUK SEKOLAH (Studi Pada Siswa Kelas X SMA 1 Gebog Tahun 2014/2015)

0 0 11