Tujuan Penelitian Partisipan dalam penelitian Peran dan Posisi Peneliti Tahapan Penelitian

40

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Bab ini memaparkan tujuan penelitian, setting penelitian, metode penelitian, partisipan penelitian, peran dan posisi peneliti, tahapan penelitian, hasil intervensi tindakan yang diharapkan, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, keabsahan data, dan teknis analisis data. Kesebelas sub-judul tersebut merupakan bagian-bagian dari metode penelitian yang harus ada dalam sebuah penelitian. Setiap pengertian dan penjabaran didasarkan pada pemahaman logis, ilmiah, dan dapat dipertanggungjawabkan. Masing-masing sub-bagian akan dijabarkan dari masing-masing sub bagian.

A. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah upaya mengurangi kebiasaan datang terlambat ke sekolah pada siswa-siswi SMA Tiga Maret, melalui layanan konseling kelompok dengan pendekatan Brief Counseling.

B. Setting Penelitian

1. Tempat penelitaian

Tempat penelitian dilaksanakan di SMA Tiga Maret, yang beralamat di Jln. Afandi Mrican No.5 Yogyakarta.

2. Waktu penelitian.

Waktu penelitian dilaksanakan dimulai pada bulan Oktober 2014, dimana peneliti mengumpulkan data awal mengenai kebiasaan terlambat pasa siswa SMA Tiga Maret, selama empat puluh lima hari efektif sebelum dilakukan tindakan. Bulan Januari 2015 minggu ke II peneliti mulai melaksanakan tindakan, dan dilanjutkan pengambilan data akhir selama selama empat puluh lima hari efektif, setelah dilaksanakannya tindakan. Berikut ini akan dijelaskan secara rinci mengenai pelaksanaan penelitina melalui tabel jadwal penelitian. Tabel 1. Recana Jadwal Penelitian No Tanggal Kegitan Keterangan 1 8 Januari 2015 a. Wawancara guru BK b. Wawancara wali kelas X MIA c. Wawancara wali kelas X IIS Wawancara dilakukan untuk memperoleh data awal mengenai siswa yang sering terlambat ke sekolah. Dari hasil wawancara,ada tiga siswa dari masing- masing kelas yang memiliki kebiasaan datang terlambat. Pemilihan siswa beradasarkan frekuensi keterlambatan setiap minggunya. 2 9 Januari 2015 Mendata jumlah keterlambatatan pada ke-enam siswa berdasarkan catatan guru piket. Berdasarkan hasil wawancara dan siswa terpilih sebagai subyek, peneliti melakukan pendataanpencocokan dengan catatan guru piket. Peneliti mendata kebiasaan terlambat kesekolah pada ke-enam siswa mulai bulan Oktober sampai tanggal 22 November 2014 hari efektif sekolah. 3 10 Januari 2015 Wawancara dengan siswa terpilih sebagai subyek penelitian. Dari hasil mendata jumlah keterlambatan pada ke- enam siswa, Peneliti juga melakukan wawancara dengan siswa sendiri, guna memperoleh data informasi lainnya, seperti alasan, serta frekuensi keterlambatan. 4 12 Januari 2015 Merancang skema konseling kelompok dengan pendekatan Brief Counselingdan mengkonsultasikannya dengan dosen pembimbing Sebelum memberikan tindakan, peneliti merancang skema agar proses konseling kelompok dengan pendekatan Brief Counselingdapat berjalan dengan lancar. 5 14 Januari 2015 Simulasi konseling kelompok Peneliti juga melakukan simulasilatihan konseling kelompok dengan pendekatan Brief Counseling. Peneliti melakukannya dengan kelompok lain teman kost, hal ini agar peneliti benar- benar siap dan mampu memberikan konseling kelompok pada siswa yang memiliki masalah kebiasaan datang terlambat ke sekolah. 6 15 Januari 2015 Memberikan tindakan konseling kelompok dengan pendekatan Brief Counseling siklus I 7 16 Januari Perbaiakan dan refleksi siklus I Perbaikan dan refleksi dilakukan untuk melihat hal-hal apa saja yang kurang sesuai selama proses pemberian konseling kelompok di siklus I 8 16-21 Januari 2015 Observasi siklus I Peneliti melakukan observasi, apakah ada perubahan perilaku setelah mengalami tindakan pada ke-enam subyek 9 22 Januari 2015 Memberikan tindakan konseling kelompok dengan pendekatan Brief Counseling siklus II 10 23 Januari 2015 Perbaiakan dan refleksi siklus II 11 23Januari-7 Februari 2105 a. Observasi subyek untuk memperoleh data akhir setelah dilakukannya tindakan selama II siklus b. Menyerahkan lembar observasi kepada teman kolaboratif yaitu wali kelas X MIA dan X IIS, untuk ditindak lanjuti. Peneliti kembali melakukan observasi terhadap subyek. Peneliti juga menjelaskan dan menyerahkan lembar obsevasi kepada teman kolabiratif untuk ditindak lanjuti, karena masa tugas PPL peneliti di SMA Tiga Maret sudah berakhir. 12 24 Februari-16 Maret 2015 Observasi terhadap subyek untuk memperoleh data akhir setelah dilakukannya tindakan selama II siklus Obsevasi dilakukan selama 45 hari efektif sekolah terhitung dari tanggal 23 Januari sampai 17 Maret 2015. Observasi dilakukan oleh wali kelas X MIA dan X IIS 13 17 Maret 2015 a. Pengambilan lembar observasi b. Wawancara ke-dua wali kelas c. Wawancara terhadap subyek Peneliti mengambil lembar observasi karena waktu yang telah ditentukan untuk mengobservasi subyek sudah cukup. Peneliti juga melakukan wawancara terhadap sunyek untuk mengetahui pengalaman mereka setelah menerima konseling kelompok, dan apakah ada perubahan pada diri mereka. C. Metode Penelitian 1. Definisi penelitian tindakan Action research Rahmat Hidayat 2012 menjelaskan penelitian tindakan adalah, salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah.

2. Ciri-ciri penelitian tindakan

a. Ciri-ciri umum

1 Situasional, kontekstual, berskala kecil, praktis, terlokalisasi dan secara langsung relevan dengan situasi nyata dalam dunia kerja. Tindakan berkenaan dengan diagnosis suatu masalah dalam konteks tertentu dan usaha untuk memecahkan masalah tersebut dalam konteks tersebut. Subjeknya bisa siswa di kelas, petatar di kelas penataran, anggota staf, dan lain-lain. 2 Memberikan kerangka kerja yang teratur kepada pemecahan masalah praktis. Penelitian tindakan juga bersifat empris dalam hal bahwa tindakan mengandalkan observasi nyata dan data perilaku, serta tidak lagi masuk kajian panitia yang subjektif atau pendapat orang berdasarkan pendapat masa lalunya. 14 17 Maret 2014 Analisi data dan kesimpulan

b. Ciri-ciri khusus

McNiff, Lomax dan Whitehead 2003 memaparkan ciri-ciri khusus dari penelitian tindakan dilihat dari segi komitmen, maksud, pusat wawancara, jenis tindakkan, pemantauan, deskripsi otentik tindakan dan penjelasannya, sertaperlunya validitas persyaratan yang dibuat peneliti.

D. Partisipan dalam penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan subjek penelitian pada siswa- siswi yang tercatat sebagai siswa yang sering terlambat datang ke sekolah sebanyak enam siswa. Pemilihan subjek berdasarkan data dari buku catatan guru piket, hasil wawancara dengan guruwali kelas, guru BK serta menurut hasil pengamatan peneliti selama melaksanakan Program Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling PPL BK.

E. Peran dan Posisi Peneliti

Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pihak luar yang sedang mengadakan penelitian dan ingin memberikan kontribusi dalam konteks layananan konseling kelompok pada enam siswa yang tercatat sebagai siswa yang memiliki kebiasaan datang terlambat ke sekolah di SMA Tiga Maret. Oleh sebab itu peneliti perlu membicarakan peran dan tugas masing-masing yaitu: 1. Pelaksana tindakan. Peneliti sendiri menjadi pelaksana tindakan perbaikan yang sudah direncanakan. Peneliti terlibat penuh dalam menerapkan pendekatan Brief Counseling dalam konseling kelompok. Peneliti berperan sekaligus sebagai intrumen penelitian yaitu sebagai alat pengumpulan data dan validasi data yang dikumpulkan. 2. Kolabolator. Kolabolator berperan sebagai pihak yang membantu peneliti mengumpulkan data penelitian dan merencanakan tindakan perbaikan untuk setiap pertemuan yang akan diadakan. Pekerjaan inti kolabolator ketika pelaksanaan tindakan adalah sebagai observer proses. Kolabolator yang dilibatkan adalah guruwali kelas subyek, serta teman PPL peneliti.

F. Tahapan Penelitian

Tahap pertama dalam penelitian ini adalah peneliti melakukan analisis terhdap situasi yang terjadi pada enam siswa SMA Tiga Maret. Analisi situasi yang dimaksud yaitu, peneliti menjalin relasi dengan enam siswa terpilih. Pada tahap berikutnya peneliti mulai menyusun rencana penelitian dan mendesain intervensi Brief Counseling yang akan diberikan. Tahapan penelitian tindakan dapat dilihat pada bagan berikut: Tabel 2. Tahapan penelitian tindakan Sebelum melakukan tindakan, peneliti menyusun pokok-pokok rencana kegitan yang akan dilakukan, seperti halnya menyususn skema konseling kelompok dengan pendekatan Brief Counseling. Peneliti menyusun rencana pelaksaan tindakan sebanyak dua siklus. Hal tersebut dikarenakan peneliti mengacu pada pendekatan yang digunakan yaitu Brief Counseling yang relatif singkat dan Tindakan Kegiatan pengumpulan data awal Siklus I Perencanaan Hal-hal yang direncanakan: 1. Penyususnan skema Brief Counseling. 2. Membuat format observasi dan evaluasi 3. Indikator keberhasilan siklus I Pengamatan 1. Observasi 2. Wawancara 3. Dokumentasi Tindakan Tahap-tahap tindakan: Pelaksanaan konseling kelompok dengan pendekatan Brief Counseling Interpertasi Refleksi 1. Evaluasi bersama kolabolator. 2. Perbaikan siklus berikutnya. Analisis Siklus II Perencanaan Pengamatan Analisi Refleksi Interpertasi berfokus pada solusi. Rancangan siklus penelitian dijelaskan dalam tabel berikut ini: Tabel 3. Rencana kegiatan penelitian Siklus I Perencanaan: Identifikasi masalah penelitian penetapan alternatif pemecahan masalah  Merencanakan tindakan konseling kelompok yang akan diterapkan  Membuat skema Brief Counseling  Menyiapkan instrumen pengumpulan data  Mengembangkan format evaluasi  Menetapkan indikator keberhasilan siklus I Tindakan Menerapkan konseling kelompok dengan pendekatan Brief Counseling Pengamatan  Melakukan observasi pelaksanaan tindakan, yang dilakukan oleh teman kolaboratif peneliti.  Merekam kegiatan konseling kelompok dengan pendekatan Brief Counseling yang berlangsung melaui fotovideo Refleksi  Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan yang meliputi proses keterlaksnaan konseling kelompok  Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai dengan hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus berikutnya Siklus II Perencanaan  Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah  Perbaikan tindakan siklus satu, untuk pencapaian tujuan tindakan berikutnya yaitu siklus II. Tindakan  Menerapkan konseling kelompok dengan pendekatan Brief Counseling II Pengamatan  Melakukan observasi pelaksanaan tindakan, yang dilakukan oleh teman kolaboratif peneliti.  Merekam kegiatan konseling kelompok dengan pendekatan Brief Counseling yang berlangsung melaui fotovideo Reflkesi Evaluasi tindakan konseling kelompok dengan pendekatan Brief Counseling II Kesimpulan saran dan rekomendasi

G. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Dokumen yang terkait

UPAYA MENGURANGI PERILAKU BULLYING DI SEKOLAH DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

5 35 71

UPAYA MENGURANGI PERILAKU AGRESIF DENGAN MENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMK 2 SWADHIPA NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 57 84

PENGARUH KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN BEHAVIORAL TEKNIK SHAPING TERHADAP KEBIASAAN TERLAMBAT HADIR KE SEKOLAH SISWA SMA NEGERI 2 LUBUK PAKAM T.A 2015 – 2016.

0 3 31

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN KONSELING KELOMPOK REALITA TERHADAP PERILAKU TERLAMBAT PADA SISWA SMK TRI KARYA TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 3 21

Upaya menurunkan intensitas kecemasan pada anak tunanetra melalui konseling kelompok dengan pendekatan Brief Counseling di Panti Asuhan Karya Murni Medan : action research.

0 3 158

Upaya mengurangi kecenderungan perilaku bullying melalui bimbingan kelompok dengan metode sosiodrama (penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada siswa kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem Tahun Ajaran 2013/2014).

1 11 155

Upaya meningkatkan motivasi belajar pada siswa SMA Budya Wacana Yogyakarta melalui layanan konseling kelompok dengan pendekatan brief counseling (penelitian tindakan).

2 9 175

MENGURANGI PERILAKU KONSUMTIF MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIIIA SMP N 3 MUNTILAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

4 3 178

KEEFEKTIFAN KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN SOLUTION FOCUSED BRIEF THERAPY UNTUK MENINGKATKAN SELF ESTEEM DAN SELF DISCLOSURE SISWA SMA NEGERI 12 PEKANBARU -

0 1 27

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SELF MANAGEMENT UNTUK MENGURANGI PERILAKU TERLAMBAT MASUK SEKOLAH (Studi Pada Siswa Kelas X SMA 1 Gebog Tahun 2014/2015)

0 0 11