karakteristik perkembangan remaja. Oleh sebab itu peneliti memaparkan definisi remaja akhir, ciri-ciri remaja akhir, tugas perkembangan remaja akhir.
1. Devinisi Remaja.
Santrock 2003:26 menjelaskan bahwa remaja adolencense diartikan
sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosial-emosional. Masa remaja adalah
bagian dari perjalanan hidup, dan karena itu bukanlah merupakan masa perkembangan yang terisolasi. Walaupun remaja mempunyai ciri unik, yang
terjadi pada masa remaja saling berkaitan dengan perkembangan dan pengalaman pada masa ana-anak dan dewasa.
Masa remaja dimulai kira-kira dari usia 10 sampai 13 tahun dan berakhir antara usia 18 dan 22 tahun. Banyak ahli perkembangan yang menggambarkan
remaja sebagai remaja awal dan akhir. Masa remaja awal early adolencense kira-kira sama dengan masa sekolah menengah pertama SMP dan mencakup
kira-kira sama dengan masa pubertas. Sedangkan masa remaja akhir late adolencense menunjuk pada kira-kira setelah usia 15 tahun. Minat pada karir,
pacaran, dan eksplorasi identitas seringkali lebih nyata dalam masa remaja akhir
dibandingkan dengan masa remaja awal.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa remaja adalah masa transisi perkembangan dari masa kanak menuju dewasa. Masa remaja berada
pada usia 10-13 tahun dan berakhir antara usia 18 dan 22 tahun, yang ditandai adanya perubahan yang meliputi biologis, kognitif dan sosial-emosional. Remaja
dibagi menjadi dua yaitu: remaja awal, dan remaja akhir. Remaja akhir berada
pada usia 16-18 tahun. Minat pada remaja akhir cenderung kearah persiapan karir, pacaran, dan eksplorasi identitas.
2. Ciri-ciri remaja.
Seperti halnya dengan semua periode yang penting selama rentang kehidupan, masa remaja mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya
dengan periode sebelum dan sesudahnya. Ciri-ciriremaja Menurut Hurlock 1980: 207.
a. Masa remaja sebagai periode yang penting.
Kendati semua periode dalam rentang kehidupan adalah penting, namun kadar kepentingannya berbeda-beda. Remaja diharapkan mampu melalui
setiap rentang periode yang ada, karena jika satu periode terlewatkan bisa membawa pengaruh dalam masa pertumbuhannya.
a. Masa remaja sebagai periode peralihan.
Peralihan tidak berarti terputus dengan atau berubah dari apa yang telah terjadi sebelumnya, melainkan lebih-lebih sebuah peralihan dari suatu
tahap berkutnya. Artinya apa yang terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekasnya pada apa yang terjadi sekarang dan yang akan
datang. b.
Masa remaja sebagai periode perubahan. Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa remaja sejajar
dengan tingkat perubahan fisik. Selama awal masa, ketika perubahan fisik terjadi dengan pesat, perubahan perilaku dan sikap jugan
berlangsung pesat. Ada empat perubahan yang sama dan hampir bersifat universal, peruban tersebut adalah:
1 Meningginya
emosi yang intensitasnya bergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikologis yang terjadi.
2 Perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok
sosial untuk diperankan, menimbulkan masalah baru. 3
Berubahnya minat dan pola prilaku, maka nilai-nilai juga berubah. 4
Sebagian besar remaja bersikap ambivalenterhadap setiap perubahan. Mereka cenderung menginginkan dan menuntut kebebasan, tetapi
merka sering takut bertanggung jawab akan akibatnya dan meragukan kemampuan mereka untuk dapat mengatasi tanggung jawab tersebut.
Perubahan ini sejalan dengan apa yang dialami oleh sebagian besar siswa SMA Tiga Maret, khususnya siswa yang menjadi subyek dalam
penelitian ini. Perilaku terlambat ke sekolah yang dialami hampir setiap harinya menunjukan sikap dan keinginan mereka pada
kebebasan dan kurang adanya minat untuk mematuhi peraturan yang ada.
c. Masa remaja sebagai masa pencari identitas.
Identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya, dan apa perannya dalam masyarakat. Apakah dirinya seorang
anak atau seorang dewasa?, dan apakah nantinta ia akan menjadi seorang suami atau istri?
d. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan.
Seperti ditunjukkan oleh Majeres, “banyak anggapan populer tentang remaja yang mempunyai arti yang bernilai, sayangnya banyak
diantaranya bersifat negatif” 101. Anggapan tersebut seperti halnya bahwa remaja adalah anak-anak yang tidak rapi, tidak bisa dipercaya, dan
cenderung berperilaku merusak. Hal tersebut menyebabkan sebagian orang dewasa yang harus membimbing dan mengawasi kehidupan remaja
mudah takut bertanggung jawab dan bersikap tidak simpatik terhadap perilaku remaja laninya.
e. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik.
Remaja cenderung memiliki cita-cita atau keinginan yang kurang ralistik, dan apa yang menjadi cita-cita atau keinginannya tidak hanya bagi
dirinya sendiri tetapi juga bagi keluarga dan teman-temanya. Remaja akan sakit hati dan kecewa apabila orang-orang disekelilinga
mengecewakannya, terlebih kita apa yang menjadi cita-cita atau keinginannya tidak tercapai.
f. Masa remaja sebagai ambang dewasa.
Pada ciri ini remaja mulai gelisah untuk meninggalkan stereotip usia belasan tahun dan berusaha memberikan kesan bahwa mereka sudah
hampir dewasa. Oleh sebab itu remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan status dewasa, misalnya saja
merokok, dan minum minuman keras. Mereka menganggap bawa perilaku ini akan memberikan citra yang mereka inginkan.
3. Tugas perkembangan remaja.