1. Responden I
Pada Responden I ketujuh faktor resiliensi tersebut mulai terbentuk dalam dirinya sejak mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar di PMI. Di PMI ini
Responden mengalami suatu titik balik dalam kehidupannya. Responden yang dahulu hanya fokus memikirkan dirinya sendiri karena terikat oleh kecanduan
narkoba, setelah di PMI mulai belajar peduli dan menolong orang lain. Di dalam diri Responden ketujuh faktor resiliensi ini saling berhubungan satu dengan yang
lainnya. Dalam mengerjakan tugasnya menolong orang lain Responden mendapatkan suatu nilai yang tidak didapatkannya dahulu, yakni suatu apresiasi
atau penghargaan dari orang lain. Responden menjadi pribadi yang semakin matang dan dapat menahan emosi, menunda apa yang diinginkan, optimis melihat
masa depannya, dapat menganalisa sebab dan akibat dengan tepat, memiliki keyakinan terhadap kemampuannya sendiri, dapat merasakan apa yang dirasakan
oleh orang lain, dan merupakan pribadi yang mempunyai visi serta berani mengambil risiko. Responden memiliki suatu tujuan hidup yang memotivasinya
untuk selalu berjuang memberikan yang terbaik dari setiap hal yang dikerjakannya.
2. Responden II
Pada Responden II ketujuh faktor resiliensi ini terbentuk ketika ia masuk rehabilitasi untuk kedua kalinya, setelah gagal pada pertama kalinya. Ketika
masuk rehabilitasi untuk kedua kalinya Responden mulai menyadari keberadaan dirinya sebagai pecandu, ia melihat banyak teman-temannya sesama pecandu
narkoba meninggal satu persatu. Selain itu, Responden juga melihat teman- temannya sesama yang dahulunya pecandu narkoba sudah hidup lebih baik,
dengan pekerjaan yang baik, dan berkeluarga. Hal tersebut memotivasi responden untuk bangkit dan berjuang untuk lepas dari belenggu narkoba. setelah mengikuti
berbagai program di rehabilitasi akhhirnya Responden perlahan-lahan mulai bisa pulih. Responden kemudian mengikuti training konselor dan mendapatkan
banyak materi yang mengajarkan memperbaiki kehidupannya semakin lebih baik lagi. Setelah itu, Responden ikut bergabung menjadi konselor di tempat rehab
membantu pecandu narkoba yang berada dalam proses pemulihan. Selama menekuni pekerjaannya tersebut Responden terbentuk menjadi pribadi yang sabar,
dapat mengendalikan diri, memiliki sebuah harapan akan kehidupan yang lebih baik lagi, dapat menganalisa setiap kegagalan yang dialaminya dengan tepat,
percaya akan kemampuannya sendiri, peduli pada orang lain, dan berani mengambil risiko demi mencapai apa yang dicita-citakannya. Ketujuh faktor
resiliensi yang telah disebutkan di atas saling berkaitan satu dengan yang lainnya dalam diri Responden dan memberikan kontribusi yang besar yang
mengantarkannya hingga sampai saat ini menjadi pribadi yang lebih baik.
C. Saran 1. Saran praktis