Reaching out Analisa Data I. Responden I

7. Reaching out

Abdi adalah orang yang mempunyai impian di dalam dirinya. Setelah Abdi pulih dari kecanduannya ia memiliki mimpi, ingin punya sebuah tempat rehabilitasi gratis untuk anak-anak remaja yang tidak mampu. Abdi tidak hanya puas setelah ia bebas dari belenggu narkoba, tetapi juga ingin melakukan sesuatu yang lebih baik lagi bagi orang lain, terkhusus bagi pecandu karena ia sudah merasakan terlebih dahulu bagaimana perjuangan untuk lepas dari ketergantungan narkoba. “...kalo dulu mimpi saya itu pengen punya rehab gratis untuk anak-anak remaja yang gak punya, akhirnya Tuhan jawab saya taun 2005 saya dikirim ke Aceh...” R1. W1. b. 254-257. h. 6 Pada waktu itu Abdi tidak mempunyai apa-apa, hanya bermodalkan sharing dengan orang-orang yang juga mempunyai bidang yang sama dan sudah lebih berpengalaman. “...Kalau dulu saya gak punya apa-apa cuman karna dulu kita sering sharing sama orang mereka punya mimpi yang sama akhirnya banyak orang yang membantu, sampe sekarang rehab itu masih ada di sana...” R1. W1. b. 257-262. h. 6 Bagi Abdi mimpi itu penting sekalipun terkadang ada yang merasa kita muluk-muluk dan banyak yang tidak antusias dengan mimpi kita. Ketika kita punya mimpi atau keinginan maka kita coba berbagi dengan orang-orang yang punya keinginan dan antusias di bidang yang sama serta mengerti apa yang kita inginkan. “...Jadi, buat saya sih mimpi itu penting. Sharing dengan orang-orang yang sama tentunya jadi biar kitanya pun terdukung, kalo kita ngomongnya sama orang-orang yang wah lu mimpi lu ya kalo kita ngomong sama orang-orang yang kayak gitu bener-bener gak kejadian itu. Kalo dengan orang yang punya mimpi sama kitakan jadi lebih kaya informasinya, energinya positif, sarannya juga lebih banyak, dan kitapun akan semakin dikokohkan...” R1. W1. b. 262-274. h. 6 Untuk mewujudkan sebuah mimpi pasti ada ketakutan gagal dan menanggung resiko yang ditimbulkan. Abdi mengatakan bahwa ia menyadari hal tersebut ketika hendak mewujudkan keinginanya. Bahkan, Abdi pernah mengalami kegagalan namun ia memaknai setiap kegagalannya sebagai sebuah pembelajaran bukan sesuatu yang menghentikan langkahnya. Ia menganggap dengan gagal kita menjadi tahu yang benar. “... ada tentunya...tapi saya udah punya obat yang mujarab untuk itu kalo saya gagal saya akan tanya saya gagalnya dimana, justru dari kegagalan- kegagalan yang saya alami saya belajar banyak. Oh...ternyata saya gagal karena ini, justru karena gagal kita jadi tahu yang benar. Kalo kita gak pernah gagal kita gak akan pernah tahu mana yang bener...” R1. W1. b. 277-286. h. 6 Abdi pernah mengalami kegagalan pada saat membuka usaha kecil-kecilan bersama teman-temannya. Namun, di peretengahan jalan usaha yang mereka buka bangkrut karena teman-teman yang bersama-sama dengannya membuka usaha tersebut masih aktif minum-minuman keras. “...nah setelah kerja di galian pasirpun sempet dapet uang buka usaha kecil-kecilan tapi gak bagus karna waktu itu temen-temenku masih pada aktif minumkan uangnya habis gak jelas. R1. W2. b. 91-96. h. 9 “oh...pernah dulu sempat buka usaha dagang, nah disitukan pake karyawan, ya bangkrut, bisa dibilang gagallah disitu. Cuma ya saya belajar banyak melalaui kegagalan itu ternyata kita harus mencari orang yang dapat dipercaya, dan kepercayaan itu mahal harganya. Itu dia pengalamannya, saya juga bisa kasi saran kalau ada orang yang mau buka usaha dagang gitu. Tapi saya gak berlama-lama dalam keterpurukan itu. Saya coba lagi yang lain” R1. W1. b. 290-301. h.7 Abdi termasuk orang yang tidak gampang menyerah setelah menghadapi kegagalan melainkan cepat-cepat bangkit dari keterpurukan yang dialami. Pada saat mengalami kegagalan ia justru semakin banyak belajar semakin lebih baik lagi. “... ia, kan ada orang yang kalau jatuh lamaaaa...banget naik-naiknya jangankan bangkit lagi justru malah terpuruk makin jatuh ke bawah, harusnya kita semakin berkembang dan kuat...” R1. W1. b 306-311. h.7 1 Tabel. 3 Gambaran Latar belakang menggunakan narkoba, riwayat usaha untuk berhenti, dan faktor-faktor resiliensi pada Responden I Responden I Latar belakang Menggunakan Narkoba 1. Pengawasan dan perhatian orangtua kurang karena orangtuanya telah bercerai sejak usia 2 tahun dan sejak kelas 1 SD tinggal tempat nenek 2. Rasa ingin tahu yang tinggi, mencoba narkoba bukan karena ditawari namun inisiatif sendiri 3. lingkungan tempat Abdi menghabiskan sebagian besar waktunya dan bergaul adalah lingkungan dimana sebagian besarnya pengguna narkoba Riwayat Usaha Untuk Berhenti Menggunakan narkoba 1. Pertama kali dimasukkan ke pesantren pada waktu SMP selama kurang sebulan 2. Akhir tahun 2000, berusaha untuk berhenti sendiri selama hampir 6 bulan 3. Pada tahun 2001 masuk ke PMI mengikuti pelatihan dan pendidikan dasar sebagai relawan selama setahun Gambaran Tujuh faktor resiliensi Regulasi Emosi 1. Sewaktu masih menjadi pecandu narkoba Abdi kesulitan dalam mengatur emosinya. 2. Kemudian kemampuan untuk meregulasi emosi dalam diri Abdi berkembanga selama mengikuti pelatihan dan pendidikan dasar di PMI, 3. bekerja menolong orang lain yang membutuhkan pertolongan membuatnya lebih bisa mengatur emosinya, dengan mempertimbangkan efek yang akan ditimbulkan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain, 4. menanamkan kesadaran bahwa emosi tidak menyelesaikan masalah Kontrol Impuls 1. Pada masa remaja Abdi merupakan pribadi yang kurang bisa mengontrol diri. Ia selalu ingin meniru apa yang dilihatnya tanpa mempertimbangkan konsekuensinya. 2. Setelah mengikuti pelatihan dan pendidikan dasar di PMI Abdi belajar banyak menolong orang lain dan mengutamakan orang lain daripada diri sendiri 3. Abdi sudah mulai bisa mengontrol keinginanannya akan suatu hal, termasuk dalam hal penggunaan narkoba Optimisme 1. Pada masa Abdi menggunakan narkoba mulai SMP, SMA sampai kuliah semester 4, Abdi tidak pernah memikirkan tentang masa depan. Hal-hal yang ada dipikirannya hanyalah bagaimana caranya hari ini Abdi mendapatkan narkoba 2. Abdi mulai memikirkan masa depan dengan serius pada saat Abdi di Aceh pada tahun 2004 menolong korban tsunami. 3. Abdi dapat menjadi orang yang optimis karena ia sendiri sudah membuktikan setiap teori dan nasehat dalam dirinya sendiri Causal Analysis 1. Ketika Abdi menyadari bahwa dirinya terikat dalam kecanduan narkoba, ia merasa bahwa segala sesuatunya sudah hancur dan tidak ada lagi harapan untuk hidup yang lebih baik lagi 2. Abdi tidak berhenti setelah mengalami kegagalan melainkan bertanya dan menganalisa, apa yang menyebabka ia gagal, 3. Setelah gagal dalam kuliahnya, Abdi mencoba bekerja di kontraktor galian pasir, setelah mengumpulkan uang kemudian membuka usaha dagang dan bangkrut 4. Kegagalannya inipun tidak menjadikan Abdi merasa putus asa, melainkan kembali menganalisa apa yang menjadi penyebabnya, 5. Setelah itu Abdi mengikuti pelatihan dan pendidikan dasar di PMI, dan mulai menekuni bidang tersebut hingga saat ini 6. Gaya berpikir Abdi adalah “saya-tidak permanen-tidak semua”. Empati 1. Abdi sewaktu masih aktif menjadi pecandu narkoba adalah pribadi yang hanya memikirkan dirinya sendiri. Ia hanya memikirkan bagaimana ia dapat narkoba dan bisa tenang hari ini. 2. Setelah mengikuti pelatihan dan pendidikan dasar di PMI Abdi mengalami banyak perubahan termasuk dalam hal kepedulian dan berempati terhadap orang lain. Ketika ia melakukan tugasnya menolong orang lain ia menempatkan posisi orang yang kesusahan tersebut seandainya adalah dirinya sendiri atau keluarganya 3. Sebagai mantan pecandu Abdi juga prihatin dan kasihan melihat teman-temannya yang sampai saat ini masih terbelenggu narkoba. 4. Salah satu alasannya bekerja dibidang yang ia tekuni saat ini adalah karena ia peduli dengan orang-orang yang kecanduan narkoba. karena ia sudah merasakan betapa tidak enaknya dan betapa buruknya dampak dari kecanduan narkoba. Self-Efficacy 1. Selama masih menjadi pecandu Abdi merasa tidak ada lagi yang dapat dilakukannya dan tidak ada lagi harapan 2. Namun, dalam perjalanannya ia dibantu oleh teman-teman sekelilingnya untuk pulih, perlahan-lahan ia mencoba dan akhirnya berhasil pulih 3. Kemudian ia mulai belajar menekuni bidang yang ia kerjakan, pada waktu itu di PMI. Ia mengaplikasikan setiap nasehat dan saran- saran dari orang dalam dirinya 4.Akhirnya satu persatu impiannnya terwujud, hal tersebut menumbuhkan suatu keyakinan dalam dirinya bahwa ia bisa meraih apa yang diimpikannya tinggal sejauh mana kita yakin saja. Reaching Out 1. Abdi merupakan seseorang yang mempunyai impian dalam dirinya, ia tidak hanya berjuang bagaimana agar ia pulih dari kecanduannya tetapi juga mempunyai suatu keinginan untuk membantu orang-orang yang pernah mengalami hal yang sama dengannya sebelumnya 2. Waktu itu ia bermimpi memiliki tempat rehabilitasi gratis bagi pecandu remaja yang tidak mampu di Aceh dan akhirnya terwujud, 3. Abdi juga merupakan pribadi yang berani mengambil risiko, dan kegagalan yang dialaminya tidak membuat ia berhenti melainkan dijadikannya pelajaran, 4. Hal tersebutlah yang membjuat Abdi saat ini bisa menjadi seorang project manager di salah satu LSM pencegahan dampak buruk narkoba

2. Responden II