Rangkuman Hasil Wawancara Responden II

b. Rangkuman Hasil Wawancara

Irfan adalah seorang laki-laki berusia 37 tahun yang bersuku Batak Toba. Irfan adalah anak ke 3 dari 4 bersaudara, dengan 1 orang kakak perempuan, 1 orang kakak laki-laki, dan 1 orang adik laki-laki. Kedua orang tua Irfan juga masih ada dan lengkap kedua-duanya. Ayah bekerja di pertambangan dan ibu adalah seorang ibu rumah tangga. Ayah Irfan jarang ada di rumah, dalam sebulan hanya 2 kali ayah Irfan pulang ke rumah selebihnya berada di tempat kerja. Pada masa pemakaiannya kakak Irfan yang pertama tidak ada di rumah karena sedang kuliah di luar negeri, Australia. Kakaknya yang ke 2 juga kuliah di luar kota dan tidak tinggal di rumah, sedangkan adaiknya yang paling kecil jaranga ada di rumah. Irfan mulai menggunakan narkoba pada tahun 1991. Irfan menggunakan narkoba mulai dari SMA. Irfan pertama kali mengenal narkoba pada waktu Sekolah Menengah Atas SMA. Awalnya Irfan memulainya dengan merokok kelas I SMA lalu kemudian Irfan mencoba ganja kelas 2 SMA. Irfan mengenal ganja dari seorang teman SMAnya yang menawarkan dan memberikan ganja tersebut secara cuma-cuma di awalnya. Beberapa kali Irfan mencoba dan diberikan dengan gratis oleh temannya tadi sampai akhirnya Irfan ketagihan dan setelah itu Irfan tidak lagi di berikan dengan gratis melainkan harus membelinya. Demikian seterusnya Irfan menggunakan ganja sampai dengan kuliah tahun pertama. Pada kuliah tahun ke dua Irfan ditawarin oleh temannya heroin dan Irfanpun tertarik dan akhirny mulai menggunakannya. Dari awal pemakaian sampai tahun 1991 sampai dengan 1999 orang Irfan tidak mengetahuinya. Di tahun kedua Irfan juga sebenarnya sudah tidak kuliah lagi, namun orang tuanya tidak tahu. Uang kuliah yang diberikan orang tuanya dipaka Irfan untuk membeli narkoba. Di tahun kedua kuliah Irfan mulai mencoba heroin, Irfan mengenal heroin dari tempat nongkrong nya dulu waktu SMA. Irfan mengatakan bahwa harga dari ganja pada saat itu bisa dibilang murah dan mudah didapatkan dari teman ke teman. Hanya dengan modal seribu per orang mereka sudah bisa menggunakan ganja dengan sepuasnya. Akhirnya pada tahun 1999 orang tua Irfan tahu bahwa Irfan mengalami kecanduan narkoba. Reaksi dari orang tua Irfan shock melihat anaknya menjadi seornag pecandu terutama ayahnya. Orang tua tidak bisa marah lagi dan tidak tahu mau berkata apa lagi akhirnya Irfan dibawa ke RSKU Fatmawati rumah sakit ketergantungan obat. Namun, karena rumah sakit tersebut penuh Irfan kemudian di bawa ke rumah sakit yang lain dan di detoks disitu, setelah didetoks Irfan di bawa ke tempat rehabilitasi dan tingggal di rehabilitasi selama 6 bulan. Setelah program rehabilitasi selama 6 bulan selesai Irfan pulang ke rumah namun beberapa hari kemudian Irfan kembali menggunakan narkoba. Irfan kembali masuk ke rehabilitasi lalu pada tahun 2000 baru Irfan lepas dari narkoba. kemudian di akhir tahun 2000 Irfan kemudian masuk menjadi staf di salah satu rehabilitasi di Jawa. Pada tahun 2006 Irfan keluar dari bidang pekerjaan yang sudah ditekuninya dan mencoba pekerjaan lain. Namun, setelah 2 tahun mencoba pekerjaan lain Irfan merasa tidak nyaman, pada tahun 2007 Irfan kembali kepada pekerjaan yang sudah ditekuninya sebelumnya sampai pada saat ini. Sekaranng Irfan ditugaskan oleh lembaga tempat ia bekerja ke Medan sebagai pengawas dari Rumah Singgah Cordia ini. Dalam kontrak disebutkan selama 2 tahun dan sekaranng adalah tahun ke 2 Irfan di Medan.

c. Latar Belakang Menggunakan Narkoba