Jumlah Responden Prosedur Pengambilan Responden

relevan Hal yang sangat penting dalam melakukan observasi adalah peneliti melaporkan hasil observasinya secara deskriptif, tidak interpretatif. Pengamat tidak mencacat kesimpulan atau interpretasi, melainkan data konkrit berkenaan dengan fenomena yang diamati Poerwandari, 2007.

C. Responden Penelitian 1. Karakteristik Responden

a. Dalam penelitian ini responden yang dipilih adalah mantan pecandu narkoba yang sudah berhenti lebih dari 2 tahun. Menurut WHO World Health Organization seseorang dapat dikatakan menjadi seorang mantan pecandu narkoba setelah berhenti menggunakan narkoba minimal 2 tahun dalam Konsensus, 2002. b. Untuk melihat faktor-faktor resiliensi dalam diri mantan pecandu narkoba maka peneliti memilih mantan pecandu narkoba dewasa awal yang berusia antara 25-50 tahun. Peneliti membuat batasan usia ini karena pada usia ini merupakan usia produktif dari seorang individu untuk bekerja, bebas dari tanggungan orang tua, bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri Papalia, Wendkos, Duskin, 2007. c. Sudah memiliki pekerjaan sumber penghasilan.

2. Jumlah Responden

Menurut Patton dalam Poerwandari, 2007, desain kualitatif memiliki sifat yang luwes, oleh sebab itu tidak ada aturan yang pasti mengenai jumlah sampel yang harus diambil dalam penelitian kualitatif. Jumlah sampel sangat tergantung pada apa yang dianggap bermanfaat dan dapat dilakukan dengan waktu dan sumber daya yang tersedia. Prosedur penentuan responden atau sumber data dalam penelitian kualitatif umumnya menampilkan karakteristik sebagai berikut Sarakantos, dalam Poerwandari, 2007 : 1. Diarahkan tidak pada jumlah sampel besar, melainkan pada kasus-kasus tipikal sesuai kekhususan masalah penelitian. 2. Tidak ditentukan secara kaku sejak awal, tetapi dapat berubah baik dalam hal jumlah maupun karakteristik sampelnya, sesuai dengan pemahaman konseptual yang berkembang dalam penelitian. 3. Tidak diarahkan pada keterwakilan arti jumlah atau peristiwa acak, melainkan kecocokan konteks. Pada penelitian ini jumlah responden yang direncanakan adalah sebanyak dua orang mantan pecandu narkoba.

3. Prosedur Pengambilan Responden

Prosedur pengambilan sampel dalam penelitian ini berdasarkan konstruk operasional theory-basedoperational construct sampling. Sampel dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, berdasarkan teori atau konstruk operasional sesuai studi-studi sebelumnya, atau sesuai dengan tujuan penelitian Patton, dalam Poerwandari, 2007. Prosedur pengambilan responden ini dilakukan agar responden benar-benar mewakili fenomena penelitian. Peneliti mengenal kedua orang responden dalam penelitian ini sejak 6 bulan sebelum penelitian dilakukan. Pada waktu itu peneliti mendapatkan tugas kuliah yang mengharuskan magang di sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat LSM. LSM tempat peneliti magang bergerak di bidang pengurangan dampak buruk narkoba sesuai dengan topik penelitian peneliti. Selama magang di LSM tersebut peneliti banyak belajar tentang dunia adiksi dan bagaimana kehidupan seseorang yang kecanduan narkoba. Melihat dan mendengar sejarah kehidupan kedua calon responden, peneliti melihat kedua calon responden tersebut sesuai dengan karakteristik responden dalam penelitian ini. Kemudian peneliti menceritakan maksud dan tujuan peneliti dan penelitian ini. Akhirnya, kedua calon responden tersebut bersedia dijadikan responden dalam penelitian ini.

4. Lokasi penelitian