commit to user
12
Melengkapi pendapat para ahli di atas, Sugiyanto 2009:40 mengemukakan ciri-ciri pembelajaran kooperatif diantaranya:
1 Saling ketergantungan positif 2 Interaksi tatap muka
3 Akuntabilitas individual 4 Ketrampilan menjalin hubungan antar pribadi.
Selanjutnya Sri Anitah 2009:47 menyebutkan dalam pembelajaran kooperatif itu terdapat ketergantungan positif. Ketergantungan dibantu dengan
cara memberi peran khusus anggota sebagai: pengamat, pengklarifikasi, perekam dan pendorong. Memecah tugas menjadi sub-sub tugas untuk
mencapai keberhasilan tugas. Dari beberapa pendapat ahli di atas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa ciri-ciri pembelajaran kooperatif adalah ketergantungan positif, interaksi tatap muka, ketrampilan sosial, akuntabilitas individual, Pembelajaran secara
tim
,
dan ketrampilan bekerja sama.
b. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Kooperatif
Pada dasarnya model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yang
dirangkum Ibrahim, et al. 2000 dalam Isjoni, 2009: 39 yaitu: 1 Hasil Belajar Akademik
Dalam pembelajaran kooperatif mencakup beragam tujuan sosial, juga memperbaiki hasil belajar siswa atau tugas-tugas akademis
penting lainya. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit. Para
pengembang model telah menunjukan, modal stuktur penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik
dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar. 2 Penerimaan Terhadap Perbedaan Individu
commit to user
13
Tujuan lain model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan secara luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya
kelas sosial, kemampuan dan ketidakmampuanya. Pembelajaran kooperatif memberi peluang kepada siswa dari berbagai latarbelakang
dan kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik dan melalui sruktur penghargaan kooperatif akan belajar
saling menghargai satu sama lain. Dalam pembelajaran kooperatif guru berperan sebagai
fasilitator. Guru
bertanggung jawab
untuk mengembangkan
kemampuan siswa, karena itu perbedaan-perbedaan yang ada di dalam kelas diusahakan tidak menghambat dalam mewujudkan interaksi sosial
yang efektif diantara siswa. Hubungan persahabatan antara beberapa orang siswa dapat dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar. Isjoni,
2009: 41 3 Pengembangan Ketrampilan Sosial
Tujuan penting ketiga pembelajaran kooperatif adalah mengajarkan kepada siswa ketrampilan bekerjasama dan kolaborasi.
Ketrampilan ini amat penting dimiliki siswa sebagai warga masyarakat, bangsa dan negara, karena mengingat kenyataan yang dialami bangsa
ini dalam mengatasi masalah-masalah sosial yang semakin kompleks, serta tantangan bagi para peserta didik supaya mampu dalam
menghadapi persaingan global dan memenangkan persaingan tersebut. Sependapat dengan di atas Riyanto 2010:267, pembelajaran kooperatif
memiliki tujuan untuk membelajarkan kecakapan akademik academic skill, sekaligus keterampilan sosial social skill termasuk interpersonal skill. Selain
pendapat di
atas, Ibrahim,
dkk dalam
Holil 2007:
http: anwarholil.blogspot.com diunduh tanggal 18 Januari 2011 mengatakan tujuan
pembelajaran kooperatif bukan hanya mempelajari materi saja, tetapi siswa atau peserta didik juga harus mempelajari keterampilan-keterampilan khusus yang
commit to user
14
berfungsi melancarkan hubungan kerja dan tugas. Keterampilan- keterampilan itu antara lain:
1 Keterampilan-keterampilan Sosial Keterampilan sosial melibatkan perilaku yang menjadikan
hubungan sosial berhasil dan memungkinkan seseorang bekerja secara efektif dengan orang lain.
2 Keterampilan Berbagi Banyak siswa mengalami kesulitan berbagi waktu dan bahan.
Komplikasi ini dapat mendatangkan masalah pengelolaan yang serius selama pelajaran pembelajaran kooperatif. Siswa-siswa yang
mendominasi sering dilakukan secara sadar dan tidak memahami akibat perilaku mereka terhadap siswa lain atau terhadap kelompok
mereka. 3 Keterampilan Berperan Serta
Sementara ada sejumlah siswa mendominasi kegiatan kelompok, siswa lain tidak mau atau tidak dapat berperan serta.
Terkadang siswa yang menghindari kerja kelompok karena malu. Siswa yang tersisih adalah jenis lain siswa yang mengalami kesulitan
berperan serta dalam kegiatan kelompok. 4 Keterampilan-keterampilan Komunikasi
Kelompok pembelajaran kooperatif tidak dapat berfungsi secara efektif apabila kerja kelompok itu ditandai dengan
miskomunikasi. Empat keterampilan komunikasi, mengulang dengan kalimat sendiri, memberikan perilaku, memberikan perasaan, dan
mengecek kesan adalah penting dan seharusnya diajarkan kepada siswa untuk memudahkan komunikasi di dalam seting kelompok.
5 Keterampilan-keterampilan Kelompok Kebanyakan orang telah mengalami bekerja dalam kelompok
di mana anggota-anggota secara individu merupakan orang yang baik
commit to user
15
dan memiliki keterampilan sosial. Sebelum siswa dapat belajar secara efektif di dalam kelompok pembelajaran kooperatif, mereka harus
belajar tentang memahami satu sama lain dan satu sama lain menghormati perbedaan mereka.
Selain pendapat di atas, Isjoni 2010:21 mengemukakan bahwa tujuan utama pembelajaran kooperatif adalah agar peserta didik dapat belajar secara
berkelompok bersama-sama teman-temannya dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan
gagasannya dengan menyampaikan pendapatnya secara kelompok. Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah untuk membelajarkan kecakapan akademik academic skill, sekaligus ketrampilan sosial social skill
termasuk interpersonal skill. Dapat dikatakan bahwa pembelajaran kooperatif membangun ketrampilan siswa dari berbagai aspek.
Selain memiliki tujuan di atas, pembelajaran kooperatif juga memilki manfaat yang banyak. Manfaat pambelajaran kooperatif menurut Sri Anitah,dkk
2008:3.4, yaitu: meningkatkan pengetahuan anggota kelompok, memecahkan masalah bersama, memupuk rasa kebersamaan antarsiswa, meningkatkan
keberanian memunculkan ide atau pendapat, memupuk rasa tanggung jawab individu, dan setiap anggota melihat dirinya sebagai milik kelompok yang merasa
memiliki tanggung jawab. Hal senada juga diungkapkan agus Suprijono 2010:58 bahwa model pembelajaran kooperatif akan dapat bermanfaat menumbuhkan
pembelajaran efektif. Sealin pendapat para ahli di atas, manfaat pembelajaran kooperatif juga disampaikan oleh Kagan dalam Winastawan Gora 2010:60, di
antaranya sebagai berikut: 1 Dapat meningkatkan pencapaian dan kemahiran kognitif siswa
2 Dapat meningkatkan kemahiran sosial dan memperbaiki hubungan sosial
3 Dapat meningkatkan ketrampilan kepemimpinan
commit to user
16
4 Dapat meningkatkan percaya diri 5 Dapat meningkatkan kemahiran teknologi
Selain pendapat para ahli di atas Isjoni 2010:23 berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif memilki beberpa manfaat yaitu memungkinkan siswa
dapat meraih keberhasilan dalam belajar, di samping itu juga bias melatih siswa memiliki keterampilan, baik keterampilan berpikir maupun keterampilan social.
Jadi dapat dikatakan pembelajaran kooperatif bermanfaat untuk membelajarkan kecakapan akademik sekaligus keterampilan social. Yang
termasuk dalam kecakapan akademik adalah meningkatkan pencapaian dan kemahiran kognitif siswa
dan
meningkatkan kemahiran teknologi. Kemudian ketrampilan sosial meliputi hubungan sosial
,
ketrampilan kepemimpinan
,
percaya diri dan lain-lain.
c. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif