commit to user
53
peneliti dan kemampuan mengajar guru peneliti dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT. Sedangkan peneliti sendiri mengamati aktifitas siswa
selama menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Lembar observasi aktifitas siswa dapat dilihat pada lampiran 14, sedangkan observasi
mengenai RPP guru dapat dilihat pada lampiran 17 selanjutnya observasi kemampuan mengajar guru dapat dilihat pada lampiran 20.
d. Refleksi Refleksi berarti penilaian dan pengkajian terhadap hasil evaluasi
data kaitannya dengan indikator kinerja siklus I. Peneliti menganalisis pemahaman konsep siswa sesuai dengan nilai saat evaluasi saat
pembelajaran. Jika siswa yang berhasil saat evaluasi sebanyak 17 anak atau mencapai indikator ketercapaian kinerja sebesar 70, maka dapat
disimpulkan bahwa penerapan metode TGT tersebut telah berhasil. Namun, jika siswa yang mengalami peningkatan pemahaman konsep secara klasikal
belum mencapai indikator ketercapaian kinerja sebesar 70, maka proses pembelajaran dengan penerapan metode TGT tersebut perlu diperbaiki lagi
dan disempurnakan pada siklus II.
K. Rancangan Siklus Kedua
a. Perencanaan
Perencanaan pada siklus II meliputi rencana perbaikan penerapan metode TGT yang didasarkan pada hasil refleksi pada siklus I. Rencana
perbaikan pada siklus II ini dilaksanakan untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
Adapun langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah: 1 Identifikasi masalah pada siklus I dan penetapan alternatif pemecahan
masalah. 2 Membuat
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran RPP
dengan menggunakan metode TGT.
3 Menyusun lembar observasi aktivitas guru dan siswa selama menggunakan metode TGT.
commit to user
54
4 Mengembangkan format evaluasi pembelajaran. 5 Menetapkan indikator ketercapaian yang akan dilaksanakan dalam
proses pembelajaran. b.
Tindakan Pada dasarnya tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus II ini
masih sama dengan siklus I, yakni pembelajaran dengan menerapkan metode TGT. Pelaksanaan tindakan siklus II ini juga terbagi dalam 2 x
pertemuan. Tindakan kelas pada siklus II ini disesuaikan dengan kekurangan kekurangan yang ditemukan pada siklus I, sehingga rencana
tindakan bertujuan untuk memperbaiki kekurangan atau masalah pada siklus sebelumnya.
c. Pengamatan Observasi
Guru kelas
selaku rekan
kolaborasi melakukan
pengamatanobservasi mengenai aktifitas siswa, RPP Guru yang dibuat peneliti dan kemampuan mengajar guru peneliti dalam pembelajaran
kooperatif tipe TGT. Sedangkan peneliti sendiri mengamati aktifitas siswa selama menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Lembar observasi
aktifitas siswa dapat dilihat pada lampiran 14, sedangkan observasi mengenai RPP guru dapat dilihat pada lampiran 17 selanjutnya observasi
kemampuan mengajar guru dapat dilihat pada lampiran 20. d.
Tahap Refleksi Refleksi berarti penilaian dan pengkajian terhadap hasil evaluasi
data kaitannya dengan indikator kinerja siklus I. Peneliti menganalisis pemahaman konsep siswa sesuai dengan nilai saat evaluasi dan hasil
observasi saat pembelajaran. Jika 20 siswa mengalami peningkatan pemahaman konsep secara klasikal atau mencapai indikator ketercapaian
kinerja sebesar 80, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode TGT tersebut telah berhasil.
commit to user
55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Sekolah Dasar Negeri Brujul 1 berdiri pada tahun 1956. Sejak berdiri, status SD Negeri Brujul 1 adalah Sekolah Dasar Negeri dengan Nomor
Statistik Sekolah NSS 1010 31311 009. Secara geografis SD Negeri Brujul 1 terletak di Desa Brujul Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar Provinsi
Jawa Tengah. Sejak awal berdirinya SD Negeri Brujul 1 sampai sekarang telah
mengalami beberapa pergantian kepala sekolah. Kepala sekolah yang menjabat saat ini adalah Ibu Hj. S.H. Nurliswanti, A.Ma.Pd. Sekolah Dasar
Negeri Brujul 1 telah terakreditasi. Hal ini mendorong pihak sekolah untuk berusaha dalam meningkatkan kinerja dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan. Fasilitas yang ada di sekolah ini cukup memadai. Salah satunya
fasilitas yang berupa media pembelajaran. Contoh media pembelajaran yang tersedia adalah gambar peta, foto pahlawan, globe, gambar alat pernafasan dan
lain sebagainya. Untuk mata pelajaran IPS sendiri media juga tersedia lengkap. Media yang ada dalam keadaan baik dan dapat digunakan secara
langsung oleh guru dalam proses pembelajaran sehingga menarik bagi siswa untuk semangat belajar.
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Brujul 1. Lokasi kelas V berada di antara kelas IV dan kelas VI. Kondisi kelasnya cukup baik.
Pencahayaan dan siklus udaranya bagus sehingga keadaannya nyaman jika digunakan untuk belajar. Kondisi meja dan kursi yang ada di kelas V sangat
memadai. Karakter siswa-siswi kelas V di tempat penelitian kebanyakan siswa
menganggap IPS khususnya pada materi proklamasi kemerdekaan Indonesia