Deskripsi Siklus I Deskripsi Permasalahan Penelitian a. Deskripsi Data Awal

commit to user 61 Sedangkan besarnya persentase siswa tuntas pada materi proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah sebesar 45.83, masih berada di bawah ketuntasan belajar yang ditetapkan yaitu sebesar 70 5 KKM. Dari hasil analisis nilai sebelum tindakan tersebut, maka dilakukan tindakan lanjutan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami pelajaran IPS khususnya materi proklamasi kemerdekaan Indonesia. Dari hasil nilai pemahaman konsep sebelum tindakan pada tabel 4 di atas dapat disimpulkan sementara bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal materi proklamasi kemerdekaan Indonesia siswa kelas V SD Negeri Brujul 1 masih kurang. Maka dari itu diperlukan suatu inovasi pembelajaran, dalam penelitian ini peneliti menggunakan model pembelajaran tipe TGT. Dengan TGT diharapkan pemahaman siswa khususnya pada materi proklamasi kemerdekaan Indonesia mengalami peningkatan sehingga ketuntasan belajar siswa dapat tercapai.

b. Deskripsi Siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran 2 x 35 menit yang dilaksanakan selama satu minggu yaitu pada tanggal 16 Maret dan 17 Maret 2011. Penelitian dilakukan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas yang terdiri atas siklus siklus dan tiap siklus terdiri atas 4 tahapan. Adapun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1 Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan tindakan, peneliti mengadakan observasi terhadap proses pembelajaran yang meliputi kegiatan guru dan siswa. Hal ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran yang berlangsung, penggunaan metode, model, strategi, serta media pembelajaran yang digunakan oleh guru. Peneliti juga mencatat pemahaman konsep yang diperoleh oleh masing masing siswa khususnya nilai IPS materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Berdasarkan pengamatan dan hasil commit to user 62 catatan terhadap pembelajaran serta pemahaman konsep tersebut diperoleh informasi sebagai data awal. Bertolak dari kenyataan tersebut, diadakan konsultasi dengan guru kelas mengenai alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan perolehan nilai IPS di kelas V SD Negeri Brujul 1. Akhirnya, alternatif pemecahan masalah yang digunakan yaitu pembelajaran kooperatif tipe TGT. Langkah yang dilakukan peneliti pada tahap perencanaan siklus 1 yaitu: a Menentukan pokok bahasan, yaitu peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia dan tokoh-tokoh proklamasi. b Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP dengan menggunakan model kooperatif tipe TGT. lampiran 5 halaman 108- 119 c Mengembangkan skenario pembelajaran. d Mempersiapkan media atau peralatan yang akan digunakan gambar tokoh peristiwa persiapan proklamasi. e Menyiapkan materi pembelajaran tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia. f Membuat lembar observasi siswa lampiran 15 halaman 140, observasi RPP guru lampiran 18 halaman 152-154 dan aktivitas guru lampiran 21 halaman 161-162 untuk mengetahui kondisi belajar mengajar di kelas ketika diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. g Menyiapkan sumber-sumber pelajaran yang diperlukan dalam menunjang kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran yang akan diajarkan. h Membuat alat evaluasi soal soal tournamen lampiran 8 halaman 120, tugas kelompok lampiran 7 halaman 119, tes individu lampiran 9 halaman 121 untuk melihat apakah pemahaman konsep siswa pada materi proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menerapkan TGT dapat ditingkatkan. commit to user 63 i Menetapkan indikator ketercapaian yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran. j Membagi kelompok siswa menjadi 6 kelompok yang masing-masing beranggotakan 4 orang. k Petunjuk cara kerja kelompok yaitu: i. Membagi kelompok secara heterogen dan menamai masing-masing kelompok. ii. Masing masing siswa harus berperan aktif dan bekerjasama dalam kelompoknya, sehingga semua anggota dapat menyelesaikan tugas yang diberikan guru. iii. Pada tahap turnamen siswa mengambil kartu undian yang berisi soal dan dibaca pembaca soal sesuai dengan gilirannya. Selanjutnya soal dikerjakan secara mandiri atau dijawab oleh penjawab sesuai dengan urutan. iv. Masing masing kelompok harus bekerja secara sportif dan menghargai jawaban kelompok lain. v. Masing masing kelompok harus aktif, bekerjasama baik, dan kompak. Karena ada penilaian kelompok, untuk penghargaan kelompok terbaik 2 Tahap Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan ini, peneliti yang berkolaborasi dengan guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan menggunakan media gambar tokoh persiapan proklamasi kemerdekaan Indonesia sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang telah disusun. Peneliti disini bertindak sebagai pengajar dan guru sebagai observer atau pengamat. a Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 16 Maret 2011. Pada pertemuan itu siswa mempelajari tentang Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan tokoh-tokoh proklamasi commit to user 64 kemerdekaan Indonesia. Adapun langkah langkah pembelajarannya mencakup kegiatan kegiatan sebagai berikut: Kegiatan diawali dengan berdoa bersama sama kemudian dilanjutkan presensi kehadiran siswa. Sebagai apersepsi dalam pembelajaran guru dan siswa menyanyikan lagu Hari Merdeka, setelah menyanyikan lagu, guru bertanya jawab dengan siswa tentang isi lagu tersebut. Guru menjelaskan bahwa untuk mempersiapkan peristiwa penting yaitu proklamasi kemerdekaan itu terlebih dahulu melewati perjuangan yang panjang, siswa bertanya tentang arti proklamasi kemerdekaan Indonesia. Guru tidak langsung menjawab pertanyaan siswa akan tetapi membuat siswa menjadi ingin tahu tentang materi yang akan dipelajari pada pagi hari itu. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan Kegiatan intinya guru membagi kelas ke dalam 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 anak yang bersifat heterogen. Masing- masing kelompok mendiskusikan materi yang telah ditentukan yaitu peristiwa proklamasi kemerdekaan dan tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia. Kemudian siswa mengadakan diskusi bersama teman satu kelompok guna membahas materi Proklamasi kemerdekaan Indonesia. selanjutnya siswa mengerjakan tugas kelompok. Siswa yang menjawab benar dan kelompok yang bekerja dengan baik mendapat reward atau penghargaan dari guru. Dengan bantuan gambar tersebut siswa menyebutkan nama tokoh yang berperan dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia. Siswa dan guru bertanya jawab tentang pengertian proklamasi dan mengevaluasi hasil diskusi. Guru memberikan pengertian tentang model pembelajaran TGT yang akan dipakai pada pertemuan nanti supaya siswa tidak kesulitan saat pelaksanaannya. Karena waktu tersisa 10 menit, maka guru kemudian menutup pertemuan tersebut dengan terlebih dahulu menyimpulkan hasil selama pembelajaran hari itu dan memberi kesempatan bertanya kepada siswa commit to user 65 yang belum jelas. Ternyata siswa belum berani mengungkapkan pendapatnya di dalam kelas terlihat dari hanya beberapa siswa yang berani bertanya pada guru. Guru kemudian mengingatkan para siswa untuk mempelajari kembali materi yang sudah dipelajari, dan memberikan pekerjaan rumah untuk pengayaan serta persiapan pembelajaran selanjutnya. Kemudian guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup. b Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari senin, 17 Maret 2011. Pada pertemuan ini guru memberikan pembelajaran dengan melanjutkan materi yang telah lalu, yaitu tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia. Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan guru pada pertemuan kedua dalam pelaksanaan tindakan siklus I sama halnya dengan pertemuan pertama yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Kegiatan awal dimulai dengan guru membuka pelajaran dengan ucapan salam, dilanjutkan dengan guru mengkondisikan kelas dan memeriksa kesiapan siswa. Guru melakukan apersepsi tentang materi yang lalu dengan tanya jawab tentang materi pada pertemuan minggu yang lalu. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang peristiwa dan tokoh-tokoh yang berperan dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu melalui diskusi kelompok dan turnamen, siswa dapat menjelaskan peranan para tokoh proklamasi kemerdekaan dengan baik dan benar. Guru memberi motivasi agar siswa selalu rajin belajar. Kegiatan inti diawali dengan siswa berkumpul bersama teman kelompoknya sama seperti pertemuan sebelumnya. Guru membuat meja turnamen yang diisi dari perwakilan masing-masing kelompok lalu menjelaskan kembali mengenai aturan main turnamen. Setiap pemain dalam tiap meja menentukan dulu pembaca soal dan pemain yang pertama dengan cara undian. Kemudian pemain yang commit to user 66 menang undian mengambil kartu undian yang berisi nomor soal dan diberikan kepada pembaca soal. Pembaca soal membacakan soal tentang materi seputar proklamasi sesuai nomor pemain sesuai dengan nomor undian yang diambil oleh pemain selanjutnya soal dikerjakan secara mandiri. Setelah waktu untuk mengerjakan selesai maka pemain akan membacakan hasil pekerjaan yang akan ditanggapi oleh penantang. Setelah itu pembaca soal akan membaca kunci jawaban kepada pemain yang menjawab benar atau penantang yang pertama kali menjawab benar. Jika semua pemain menjawab salah maka kartu dibiarkan saja. Permainan dilanjutkan pada kartu soal berikutnya sampai kartu soal habis. Apabila permainan sudah selesai, setiap pemain dalam satu meja menghitung jumlah kartu yang diperoleh dan menentukan poin yang diperoleh berdasarkan tabel yang disediakan. Masing-masing pemain kembali ke kelompoknya dan melaporkan poin pada ketua kelompok. Selanjutnya masing-masing kelompok menjumlahkan seluruh poinnya. Siswa dan kelompok yang mendapatkan skor paling banyak diberikan penghargaan atau reward. Kegiatan akhir di siklus II ini siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan pembelajaran dan diadakan evaluasi secara individu apakah siswa sudah paham atau belum tentang materi yang sudah dipelajari. Guru melakukan evaluasi pembelajaran Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dengan membagikan soal dan lembar jawab kepada siswa. Siswa diberi waktu selama 15 menit untuk mengerjakan. Guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, dan melakukan refleksi pada siswa serta memberi tindak lanjut dengan mengingatkan siswa supaya rajin belajar dan meningkatkan aktivitas dalam belajar. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. 3 Tahap pengamatan observasi Pengamatan tindakan dilakukan oleh observer pada saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran IPS dengan menerapkan metode commit to user 67 TGT. Pengamatan ini difokuskan pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan yang dilakukan guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung yang dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu berupa lembar observasi aktivitas guru, aktivitas siswa dan dokumentasi dengan foto dan vidio. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran IPS materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dengan menerapkan metode TGT dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang telah disusun serta untuk mengetahui secara detail keaktifan, kerjasama, kecepatan dan ketepatan yang menghasilkan perubahan pada pemahaman siswa pada materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Dalam pengamatan ini, peneliti berkolaborasi dengan guru kelas untuk bertindak sebagai observer dan teman sejawat untuk mengambil gambar foto dan vidio. Observer sebagai partisipan pasif berada di bangku paling belakang untuk mengamati jalannya pembelajaran melalui pedoman observasi yang telah dibuat. Pengamatan tidak hanya ditujukan pada kegiatan atau partisipasi dalam proses pembelajaran, namun juga pada aspek tindakan guru dalam melaksanakan pembelajaran termasuk suasana kelas pada setiap pertemuan. Dari data observasi aktivitas siswa dalam siklus I selama dua kali pertemuan lampiran 16 halaman 144, diperoleh gambaran tentang aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS dengan rincian sebagai berikut: a Banyaknya siswa yang memperhatikan guru saat pelajaran masih kurang. b Banyaknya siswa yang berusaha mengungkapkan pendapatide masih rendah. c Banyaknya siswa yang terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran masih kurang karena dalam kelompok masih didominasi beberapa anak saja. d Siswa yang antusias saat kegiatan pembelajaran cukup banyak. commit to user 68 e Siswa yang menunjukkan sikap baik saat memperhatikan penjelasan guru mengenai materi pembelajaran yang diajarkan sudah cukup banyak, meskipun masih ada yang berbicara sendiri dengan temannya di luar materi pelajaran. f Siswa yang merasa gembira dengan pembelajaran TGT sudah cukup banyak, karena ada kompetisi untuk menjadi yang terbaik. g Keefektifan penggunaan TGT masih rendah karena penggunaan waktu belum efektif dan aktivitas siswa belum kondusif, siswa belum berperan aktif secara maksimal. h Kerjasama antar siswa dalam proses pembelajaran masih rendah. i Banyaknya siswa yang dapat menjawab dengan benar dan tepat waktu atas pertanyaan yang disampaikan guru masih kurang, karena kurang konsentrasi dan teliti. j Kesiapan siswa mengerjakan evaluasi sudah cukup baik. Selain mengamati aktivitas siswa, observer juga mengamati RPP guru dalam pembelajaran. Dari lampiran 19 halaman 155 tentang observasi RPP guru dalam pembelajaran dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Sudah bagus dalam merumuskan tujuan pembelajaran b. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media alat bantu pembelajaran, dan sumber belajar sudah cukup baik c. Merencanakan sekenario kegiatan pembelajaran sudah baik d. Merancang pengelolaan kelas juga sudah baik e. Merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat penilaian baik f. Tampilan dokumen rencana pembelajaran baik Selain mengamati RPP guru dan aktivitas siswa, observer juga mengamati aktivitas guru dalam pembelajaran. Dari lampiran 21 halaman 163 tentang observasi aktivitas guru dalam pembelajaran dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Guru mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran dengan baik b. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik commit to user 69 c. Guru mengelola interaksi kelas dengan baik d. Guru bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar dengan baik e. Guru telah mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran mata pelajaran tertentu dengan baik f. Guru Melaksanakan evaluasi selama proses dan akhir belajar dengan baik g. Kesan umum kerja guru sudah baik Selain observasi guru dan siswa diatas dapat dilihat hasil nilai pemahaman konsep siswa dari hasil evaluasi siklus I. Dari lampiran 24 halaman 171 dapat dibuat Tabel 5 distribusi frekuensi sebagai berikut : Tabel 5. Frekuensi Data Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Siklus I No Interval Nilai Frekuensi fi Nilai Tengah xi fi.xi Prosentase Keterangan 1 23-35 1 29 29 4,2 Di bawah KKM 2 36-48 3 42 126 12,5 Di bawah KKM 3 49-61 3 55 165 12,5 Di bawah KKM 4 62-74 7 67 469 29,1 Di atas KKM 5 75-87 4 81 324 16,7 Di atas KKM 6 88-100 6 94 564 25 Di atas KKM Jumlah 24 1677 100 Nilai rata-rata = 1677 : 24 = 69,9 Ketuntasan klasikal = 17 : 24 X 100 = 70,83 Nilai tertinggi = 100 Nilai terendah = 30 Dari Tabel 5 dapat disajikan dengan grafik 3 sebagai berikut: commit to user Grafik 3. Hasil Data Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Siklus I Berdasarkan Tabel 5 dan Grafik 3 di atas, nilai pemahaman konsep siswa kelas V setelah diterapkan penggunaan metode TGT pada siklus 1 diperoleh rata-rata kelas sebesar 69,9. Siswa yang memperoleh nilai 23 35 sebanyak 1 siswa atau 4,2. Siswa yang memperoleh nilai 36- 48 sebanyak 3 siswa atau 12,5. Siswa yang memperoleh nilai 49-61sebanyak 3 siswa atau 12,5. Siswa yang mendapat nilai 62 74 sebanyak 7 siswa atau 29,1. Siswa yang mendapat nilai 75 87 sebanyak 4 siswa atau 16,7. Siswa yang mendapat nilai 88 100 sebanyak 6 siswa atau 25. Di bawah ini adalah tabel tentang ketuntasan belajar siswa pada Siklus 1. Tabel 6. Hasil Nilai Pemahaman Konsep Siklus 1 commit to user No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Pra Siklus Jumlah Persen 1. Tuntas 17 70,83 2. Belum Tuntas 7 29,17 Jumlah 24 100 Berdasarkan data pada tabel 6 tersebut di atas dapat disajikan dalam bentuk gambar 6 sebagai berikut : Gambar 6. Diagram Ketuntasan Belajar Siklus 1 4 Refleksi Analisis hasil tindakan siklus I direfleksi sesuai dengan proses pembelajaran yang dilakukan. Data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama proses pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan refleksi sebagai berikut: a Seluruh siswa mengikuti pembelajaran IPS. Hasil evaluasi rata rata IPS siswa pada siklus I yaitu 69,9. commit to user b Berdasarkan hasil evaluasi IPS pada siklus I siswa yang memperoleh nilai 65 KKM ada 7 siswa atau 29,17 dan siswa KKM yaitu 17 siswa atau 70,83. Data hasil perkembangan nilai siswa yang diambil dari lampiran 24 yang berisi nilai siswa sebelum tindakan dan lampiran 25 yang berisi nilai siswa pada siklus 1 dapat dibuat tabel perkembangan nilai siswa dan dapat dilihat pada Tabel 7 sebagai berikut: Tabel 7. Perkembangan Nilai Pemahaman Konsep Sebelum Tindakan dan Siklus I Keterangan Sebelum tindakan Siklus I Nilai terendah 10 30 Nilai tertinggi 90 100 Rata- rata nilai 57.625 69,9 Ketuntasan Klasikal 45,83 70,83 Dari Tabel 7 di atas dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut: sebelum tindakan siklus I commit to user 73 Grafik 4. Perkembangan Nilai Pemahaman Konsep Sebelum Tindakan dan Siklus I c Meskipun terjadi peningkatan dalam nilai IPS siswa, akan tetapi terdapat beberapa kekurangan dalam pembelajaran yang perlu dicari solusinya. Permasalahan tersebut antara lain: i. Keseriusan dalam aktivitas yang dilakukan siswa masih kurang, hal ini bisa dilihat dari beberapa siswa yang ramai sendiri. ii. Pembagian tugas dalam kelompok yang masih kurang rapi. iii. Saat turnament masih banyak siswa yang gaduh. iv. Pada saat kelompok melakukan diskusi, ada kelompok yang ramai dan kurang fokus. Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diidentifikasi faktor penyebab dari permasalahan tersebut, antara lain: i. Penjelasan dari guru tentang penerapan model TGT dalam pembelajaran masih kurang jelas. ii. Pembagian kelompok yang homogen, karena siswa memilih sendiri kelompoknya sehingga anggotanya tidak heterogen. iii. Kelompok tidak terfokus membahas materi apa yang seharusnya dibahas karena tidak ada lembar kerja siswa. iv. Penyampaian hasil diskusi oleh kelompok lain kurang dapat menarik perhatian siswa. v. Kurangnya waktu dalam pembelajaran karena pembelajaran menggunakan metode TGT memerlukan waktu yang banyak, karena waktunya kurang saat mengerjakan evaluasi siklus I waktunya sangat terbatas. vi. Media yang digunakan guru kurang menarik perhatian siswa. Berdasarkan analisis di atas, maka dapat disimpulkan refleksi dari kekurangan yang terdapat dalam proses pembelajaran, yaitu: 1 guru memberikan penjelasan tentang langkah langkah menggunakan metode TGT dalam pembelajaran sebagi gambaran supaya siswa tidak bingung commit to user 74 dan gaduh saat pembelajaran, 2 pembagian tugas kelompok ditentukan dahulu, 3 guru selalu memberi bimbingan pada semua kelompok agar mau bekerja sama dengan anggota lain sehingga hasil yang diperoleh pun lebih maksimal, 4 kelompok yang akan maju membacakan hasil diskusinya, jawaban dari kelompok itu dipegang guru sehingga kelompok itu menjawab pertanyaan yang diberikan guru, 5 peneliti memberikan motivasi berupa penghargaan baik secara verbal maupun non verbal kepada siswa agar mereka lebih semangat dalam pembelajaran dan berani menyampaikan pendapat, 6 mengatur waktu pembelajaran supaya lebih efisien lagi sehingga dalam pelaksanaan evaluasi siklus II siswa tidak terburu buru dalam mengerjakan soalnya, 7 menggunakan media yang lebih menarik lagi, 8 soal tournament yang bervariatif. Berdasarkan hasil analisis dan refleksi di atas, tindakan yang dilakukan pada siklus I belum mencapai indikator kinerja yang diharapkan, penelitian dikatakan berhasil apabila indikator keberhasilan ketuntasan siswa mencapai 80, namun pada tindakan siklus I ini baru mencapai 70,83 hasil yang diperoleh belum mencapai hasil yang maksimal karena masih ada siswa yang nilainya dibawah KKM dan masih ada hambatan pada pelaksanaan tindakan siklus I maka perlu adanya perbaikan yang dilanjutkan pada penelitian siklus II.

c. Deskripsi Siklus II

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament Terhadap Prestasi Belajar Alquran Hadis Siswa (Quasi Eksperimen Di Mts Nur-Attaqwa Jakarta Utara)

1 51 179

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS V SD N 07 NGRINGO, JATEN, KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010 2011

0 5 106

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas Iv Sd Negeri 02 Brujul Kecamatan

0 1 15

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) MATA PELAJARAN IPS SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI NGAGLIK, SAMBI, BOYOLALI TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 15

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT.

0 0 8

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MELATIH PEMAHAMAN KONSEP SISWA

0 0 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Pada Siswa Kelas V SD Negeri Mangkubumen Kidul No. 16 Surakarta Tahun Ajaran 2016 2017)

0 0 20