commit to user
61
Sedangkan besarnya persentase siswa tuntas pada materi proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah sebesar 45.83, masih berada di bawah
ketuntasan belajar yang ditetapkan yaitu sebesar 70 5
KKM. Dari hasil analisis nilai sebelum tindakan tersebut, maka dilakukan tindakan lanjutan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami
pelajaran IPS khususnya materi proklamasi kemerdekaan Indonesia. Dari hasil nilai pemahaman konsep sebelum tindakan pada tabel 4 di
atas dapat disimpulkan sementara bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal materi proklamasi kemerdekaan Indonesia siswa kelas V
SD Negeri Brujul 1 masih kurang. Maka dari itu diperlukan suatu inovasi pembelajaran,
dalam penelitian
ini peneliti
menggunakan model
pembelajaran tipe TGT. Dengan TGT diharapkan pemahaman siswa khususnya pada materi proklamasi kemerdekaan Indonesia mengalami
peningkatan sehingga ketuntasan belajar siswa dapat tercapai.
b. Deskripsi Siklus I
Tindakan siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran 2 x 35 menit yang dilaksanakan
selama satu minggu yaitu pada tanggal 16 Maret dan 17 Maret 2011. Penelitian dilakukan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas yang
terdiri atas siklus siklus dan tiap siklus terdiri atas 4 tahapan. Adapun
tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1 Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan tindakan, peneliti mengadakan observasi terhadap proses pembelajaran yang meliputi kegiatan guru dan siswa. Hal
ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran yang berlangsung, penggunaan metode, model, strategi, serta media pembelajaran yang
digunakan oleh guru. Peneliti juga mencatat pemahaman konsep yang diperoleh oleh masing
masing siswa khususnya nilai IPS materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Berdasarkan pengamatan dan hasil
commit to user
62
catatan terhadap pembelajaran serta pemahaman konsep tersebut diperoleh informasi sebagai data awal. Bertolak dari kenyataan tersebut, diadakan
konsultasi dengan guru kelas mengenai alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa yang pada akhirnya dapat
meningkatkan perolehan nilai IPS di kelas V SD Negeri Brujul 1. Akhirnya, alternatif pemecahan masalah yang digunakan yaitu
pembelajaran kooperatif tipe TGT. Langkah yang dilakukan peneliti pada tahap perencanaan siklus 1 yaitu:
a Menentukan pokok bahasan, yaitu peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia dan tokoh-tokoh proklamasi.
b Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP dengan menggunakan model kooperatif tipe TGT. lampiran 5 halaman 108-
119 c Mengembangkan skenario pembelajaran.
d Mempersiapkan media atau peralatan yang akan digunakan gambar tokoh peristiwa persiapan proklamasi.
e Menyiapkan materi pembelajaran tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia.
f Membuat lembar observasi siswa lampiran 15 halaman 140, observasi RPP guru lampiran 18 halaman 152-154 dan aktivitas
guru lampiran 21 halaman 161-162 untuk mengetahui kondisi belajar mengajar di kelas ketika diajarkan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT. g Menyiapkan sumber-sumber pelajaran yang diperlukan dalam
menunjang kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran yang akan diajarkan.
h Membuat alat evaluasi soal soal tournamen lampiran 8 halaman 120, tugas kelompok lampiran 7 halaman 119, tes individu lampiran 9
halaman 121 untuk melihat apakah pemahaman konsep siswa pada materi proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menerapkan TGT
dapat ditingkatkan.
commit to user
63
i Menetapkan indikator ketercapaian yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran.
j Membagi kelompok siswa menjadi 6 kelompok yang masing-masing beranggotakan 4 orang.
k Petunjuk cara kerja kelompok yaitu: i.
Membagi kelompok secara heterogen dan menamai masing-masing kelompok.
ii. Masing masing siswa harus berperan aktif dan bekerjasama
dalam kelompoknya, sehingga semua anggota dapat menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
iii. Pada tahap turnamen siswa mengambil kartu undian yang berisi
soal dan dibaca pembaca soal sesuai dengan gilirannya. Selanjutnya soal dikerjakan secara mandiri atau dijawab oleh
penjawab sesuai dengan urutan. iv.
Masing masing kelompok harus bekerja secara sportif dan menghargai jawaban kelompok lain.
v. Masing masing kelompok harus aktif, bekerjasama baik, dan
kompak. Karena ada penilaian kelompok, untuk penghargaan kelompok terbaik
2 Tahap Pelaksanaan Tindakan
Dalam pelaksanaan tindakan ini, peneliti yang berkolaborasi dengan guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan
menggunakan media gambar tokoh persiapan proklamasi kemerdekaan Indonesia sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang
telah disusun. Peneliti disini bertindak sebagai pengajar dan guru sebagai
observer atau pengamat.
a Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 16 Maret
2011. Pada pertemuan itu siswa mempelajari tentang Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan tokoh-tokoh proklamasi
commit to user
64
kemerdekaan Indonesia. Adapun langkah langkah pembelajarannya mencakup kegiatan kegiatan sebagai berikut:
Kegiatan diawali dengan berdoa bersama sama kemudian dilanjutkan presensi kehadiran siswa. Sebagai apersepsi dalam
pembelajaran guru dan siswa menyanyikan lagu Hari Merdeka, setelah menyanyikan lagu, guru bertanya jawab dengan siswa tentang isi lagu
tersebut. Guru menjelaskan bahwa untuk mempersiapkan peristiwa penting yaitu proklamasi kemerdekaan itu terlebih dahulu melewati
perjuangan yang panjang, siswa bertanya tentang arti proklamasi kemerdekaan Indonesia. Guru tidak langsung menjawab pertanyaan
siswa akan tetapi membuat siswa menjadi ingin tahu tentang materi yang akan dipelajari pada pagi hari itu. Siswa menyimak tujuan
pembelajaran yang disampaikan Kegiatan intinya guru membagi kelas ke dalam 6 kelompok,
setiap kelompok terdiri dari 4 anak yang bersifat heterogen. Masing- masing kelompok mendiskusikan materi yang telah ditentukan yaitu
peristiwa proklamasi kemerdekaan dan tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia. Kemudian siswa mengadakan diskusi bersama
teman satu kelompok guna membahas materi Proklamasi kemerdekaan Indonesia. selanjutnya siswa mengerjakan tugas kelompok. Siswa yang
menjawab benar dan kelompok yang bekerja dengan baik mendapat reward atau penghargaan dari guru. Dengan bantuan gambar tersebut
siswa menyebutkan nama tokoh yang berperan dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia. Siswa dan guru bertanya jawab
tentang pengertian proklamasi dan mengevaluasi hasil diskusi. Guru memberikan pengertian tentang model pembelajaran TGT yang akan
dipakai pada pertemuan nanti supaya siswa tidak kesulitan saat pelaksanaannya.
Karena waktu tersisa 10 menit, maka guru kemudian menutup pertemuan tersebut dengan terlebih dahulu menyimpulkan hasil selama
pembelajaran hari itu dan memberi kesempatan bertanya kepada siswa
commit to user
65
yang belum jelas. Ternyata siswa belum berani mengungkapkan pendapatnya di dalam kelas terlihat dari hanya beberapa siswa yang
berani bertanya pada guru. Guru kemudian mengingatkan para siswa untuk mempelajari kembali materi yang sudah dipelajari, dan
memberikan pekerjaan rumah untuk pengayaan serta persiapan pembelajaran selanjutnya. Kemudian guru menutup pembelajaran
dengan mengucapkan salam penutup. b Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari senin, 17 Maret 2011. Pada pertemuan ini guru memberikan pembelajaran dengan
melanjutkan materi yang telah lalu, yaitu tentang proklamasi kemerdekaan
Indonesia. Langkah-langkah
pembelajaran yang
dilakukan guru pada pertemuan kedua dalam pelaksanaan tindakan siklus I sama halnya dengan pertemuan pertama yaitu kegiatan awal,
kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Kegiatan awal dimulai dengan guru membuka pelajaran
dengan ucapan salam, dilanjutkan dengan guru mengkondisikan kelas dan memeriksa kesiapan siswa. Guru melakukan apersepsi tentang
materi yang lalu dengan tanya jawab tentang materi pada pertemuan minggu yang lalu. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang peristiwa
dan tokoh-tokoh yang berperan dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu
melalui diskusi kelompok dan turnamen, siswa dapat menjelaskan peranan para tokoh proklamasi kemerdekaan dengan baik dan benar.
Guru memberi motivasi agar siswa selalu rajin belajar. Kegiatan inti diawali dengan siswa berkumpul bersama teman
kelompoknya sama seperti pertemuan sebelumnya. Guru membuat meja turnamen yang diisi dari perwakilan masing-masing kelompok
lalu menjelaskan kembali mengenai aturan main turnamen. Setiap pemain dalam tiap meja menentukan dulu pembaca soal
dan pemain yang pertama dengan cara undian. Kemudian pemain yang
commit to user
66
menang undian mengambil kartu undian yang berisi nomor soal dan diberikan kepada pembaca soal. Pembaca soal membacakan soal
tentang materi seputar proklamasi sesuai nomor pemain sesuai dengan nomor undian yang diambil oleh pemain selanjutnya soal dikerjakan
secara mandiri. Setelah waktu untuk mengerjakan selesai maka pemain akan membacakan hasil pekerjaan yang akan ditanggapi oleh
penantang. Setelah itu pembaca soal akan membaca kunci jawaban kepada pemain yang menjawab benar atau penantang yang pertama
kali menjawab benar. Jika semua pemain menjawab salah maka kartu dibiarkan saja. Permainan dilanjutkan pada kartu soal berikutnya
sampai kartu soal habis. Apabila permainan sudah selesai, setiap pemain dalam satu
meja menghitung jumlah kartu yang diperoleh dan menentukan poin yang diperoleh berdasarkan tabel yang disediakan. Masing-masing
pemain kembali ke kelompoknya dan melaporkan poin pada ketua kelompok. Selanjutnya masing-masing kelompok menjumlahkan
seluruh poinnya. Siswa dan kelompok yang mendapatkan skor paling banyak diberikan penghargaan atau reward.
Kegiatan akhir di siklus II ini siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan pembelajaran dan diadakan evaluasi secara
individu apakah siswa sudah paham atau belum tentang materi yang sudah dipelajari. Guru melakukan evaluasi pembelajaran Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia dengan membagikan soal dan lembar jawab kepada siswa. Siswa diberi waktu selama 15 menit untuk mengerjakan.
Guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, dan melakukan refleksi pada siswa serta memberi tindak lanjut dengan mengingatkan siswa
supaya rajin belajar dan meningkatkan aktivitas dalam belajar. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
3 Tahap pengamatan observasi
Pengamatan tindakan dilakukan oleh observer pada saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran IPS dengan menerapkan metode
commit to user
67
TGT. Pengamatan ini difokuskan pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan yang dilakukan guru dan siswa selama proses pembelajaran
berlangsung yang dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu berupa lembar observasi aktivitas guru, aktivitas siswa dan dokumentasi dengan
foto dan vidio. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian
pelaksanaan pembelajaran
IPS materi
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dengan menerapkan metode TGT dengan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang telah disusun serta untuk mengetahui secara detail keaktifan, kerjasama, kecepatan dan ketepatan
yang menghasilkan perubahan pada pemahaman siswa pada materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Dalam pengamatan ini, peneliti berkolaborasi dengan guru kelas untuk bertindak sebagai observer dan teman sejawat untuk mengambil
gambar foto dan vidio. Observer sebagai partisipan pasif berada di bangku paling belakang untuk mengamati jalannya pembelajaran melalui pedoman
observasi yang telah dibuat. Pengamatan tidak hanya ditujukan pada kegiatan atau partisipasi dalam proses pembelajaran, namun juga pada
aspek tindakan guru dalam melaksanakan pembelajaran termasuk suasana kelas pada setiap pertemuan.
Dari data observasi aktivitas siswa dalam siklus I selama dua kali pertemuan lampiran 16 halaman 144, diperoleh gambaran tentang
aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS dengan rincian sebagai berikut: a Banyaknya siswa yang memperhatikan guru saat pelajaran masih
kurang. b Banyaknya siswa yang berusaha mengungkapkan pendapatide masih
rendah. c Banyaknya siswa yang terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran
masih kurang karena dalam kelompok masih didominasi beberapa anak saja.
d Siswa yang antusias saat kegiatan pembelajaran cukup banyak.
commit to user
68
e Siswa yang menunjukkan sikap baik saat memperhatikan penjelasan guru mengenai materi pembelajaran yang diajarkan sudah cukup
banyak, meskipun masih ada yang berbicara sendiri dengan temannya di luar materi pelajaran.
f Siswa yang merasa gembira dengan pembelajaran TGT sudah cukup banyak, karena ada kompetisi untuk menjadi yang terbaik.
g Keefektifan penggunaan TGT masih rendah karena penggunaan waktu belum efektif dan aktivitas siswa belum kondusif, siswa belum
berperan aktif secara maksimal. h Kerjasama antar siswa dalam proses pembelajaran masih rendah.
i Banyaknya siswa yang dapat menjawab dengan benar dan tepat waktu atas pertanyaan yang disampaikan guru masih kurang, karena kurang
konsentrasi dan teliti. j Kesiapan siswa mengerjakan evaluasi sudah cukup baik.
Selain mengamati aktivitas siswa, observer juga mengamati RPP guru dalam pembelajaran. Dari lampiran 19 halaman 155 tentang
observasi RPP guru dalam pembelajaran dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Sudah bagus dalam merumuskan tujuan pembelajaran
b. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media alat bantu pembelajaran, dan sumber belajar sudah cukup baik
c. Merencanakan sekenario kegiatan pembelajaran sudah baik d. Merancang pengelolaan kelas juga sudah baik
e. Merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat penilaian baik f. Tampilan dokumen rencana pembelajaran baik
Selain mengamati RPP guru dan aktivitas siswa, observer juga mengamati aktivitas guru dalam pembelajaran. Dari lampiran 21 halaman
163 tentang observasi aktivitas guru dalam pembelajaran dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Guru mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran dengan baik b. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik
commit to user
69
c. Guru mengelola interaksi kelas dengan baik d. Guru
bersikap terbuka
dan luwes
serta membantu
mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar dengan baik e. Guru telah mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam
pembelajaran mata pelajaran tertentu dengan baik f. Guru Melaksanakan evaluasi selama proses dan akhir belajar
dengan baik g. Kesan umum kerja guru sudah baik
Selain observasi guru dan siswa diatas dapat dilihat hasil nilai pemahaman konsep siswa dari hasil evaluasi siklus I. Dari lampiran 24
halaman 171 dapat dibuat Tabel 5 distribusi frekuensi sebagai berikut : Tabel 5. Frekuensi Data Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia Siklus I
No Interval
Nilai Frekuensi
fi Nilai
Tengah xi
fi.xi Prosentase
Keterangan 1
23-35 1
29 29
4,2 Di bawah KKM
2 36-48
3 42
126 12,5
Di bawah KKM 3
49-61 3
55 165
12,5 Di bawah KKM
4 62-74
7 67
469 29,1
Di atas KKM 5
75-87 4
81 324
16,7 Di atas KKM
6 88-100
6 94
564 25
Di atas KKM Jumlah
24 1677
100 Nilai rata-rata = 1677 : 24 = 69,9
Ketuntasan klasikal = 17 : 24 X 100 = 70,83 Nilai tertinggi = 100
Nilai terendah = 30 Dari Tabel 5 dapat disajikan dengan grafik 3 sebagai berikut:
commit to user
Grafik 3. Hasil Data Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Siklus I
Berdasarkan Tabel 5 dan Grafik 3 di atas, nilai pemahaman konsep siswa kelas V setelah diterapkan penggunaan metode TGT pada siklus 1
diperoleh rata-rata kelas sebesar 69,9. Siswa yang memperoleh nilai 23 35 sebanyak 1 siswa atau 4,2. Siswa yang memperoleh nilai 36- 48 sebanyak
3 siswa atau 12,5. Siswa yang memperoleh nilai 49-61sebanyak 3 siswa atau 12,5. Siswa yang mendapat nilai 62 74 sebanyak 7 siswa atau 29,1.
Siswa yang mendapat nilai 75 87 sebanyak 4 siswa atau 16,7. Siswa yang mendapat nilai 88 100 sebanyak 6 siswa atau 25.
Di bawah ini adalah tabel tentang ketuntasan belajar siswa pada Siklus 1.
Tabel 6. Hasil Nilai Pemahaman Konsep Siklus 1
commit to user
No Ketuntasan Belajar
Jumlah Siswa Pra Siklus Jumlah
Persen 1.
Tuntas 17
70,83 2.
Belum Tuntas 7
29,17 Jumlah
24 100
Berdasarkan data pada tabel 6 tersebut di atas dapat disajikan dalam bentuk gambar 6 sebagai berikut :
Gambar 6. Diagram Ketuntasan Belajar Siklus 1
4 Refleksi
Analisis hasil tindakan siklus I direfleksi sesuai dengan proses pembelajaran yang dilakukan. Data yang diperoleh melalui
observasi dikumpulkan
kemudian dianalisis.
Berdasarkan hasil
observasi yang dilakukan selama proses pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan refleksi sebagai berikut:
a Seluruh siswa mengikuti pembelajaran IPS. Hasil evaluasi rata rata IPS siswa pada siklus I yaitu 69,9.
commit to user
b Berdasarkan hasil evaluasi IPS pada siklus I siswa yang memperoleh nilai 65 KKM ada 7 siswa atau 29,17 dan
siswa KKM yaitu 17 siswa atau
70,83. Data hasil perkembangan nilai siswa yang diambil dari lampiran 24 yang berisi nilai siswa sebelum tindakan dan
lampiran 25 yang berisi nilai siswa pada siklus 1 dapat dibuat tabel perkembangan nilai siswa dan dapat dilihat pada Tabel 7
sebagai berikut: Tabel 7. Perkembangan Nilai Pemahaman Konsep Sebelum
Tindakan dan Siklus I
Keterangan Sebelum tindakan
Siklus I
Nilai terendah 10
30 Nilai tertinggi
90 100
Rata- rata nilai 57.625
69,9 Ketuntasan Klasikal
45,83 70,83
Dari Tabel 7 di atas dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut:
sebelum tindakan siklus I
commit to user
73
Grafik 4. Perkembangan Nilai Pemahaman Konsep Sebelum Tindakan dan Siklus I
c Meskipun terjadi peningkatan dalam nilai IPS siswa, akan tetapi terdapat beberapa kekurangan dalam pembelajaran yang perlu
dicari solusinya. Permasalahan tersebut antara lain: i.
Keseriusan dalam aktivitas yang dilakukan siswa masih kurang, hal ini bisa dilihat dari beberapa siswa yang ramai
sendiri. ii.
Pembagian tugas dalam kelompok yang masih kurang rapi. iii.
Saat turnament masih banyak siswa yang gaduh. iv.
Pada saat kelompok melakukan diskusi, ada kelompok yang ramai dan kurang fokus.
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diidentifikasi faktor penyebab dari permasalahan tersebut, antara lain:
i. Penjelasan dari guru tentang penerapan model TGT dalam pembelajaran masih kurang jelas.
ii. Pembagian kelompok yang homogen, karena siswa memilih sendiri kelompoknya sehingga anggotanya tidak heterogen.
iii. Kelompok tidak terfokus membahas materi apa yang seharusnya dibahas karena tidak ada lembar kerja siswa.
iv. Penyampaian hasil diskusi oleh kelompok lain kurang dapat menarik perhatian siswa.
v. Kurangnya waktu dalam pembelajaran karena pembelajaran menggunakan metode TGT memerlukan waktu yang banyak,
karena waktunya kurang saat mengerjakan evaluasi siklus I waktunya sangat terbatas.
vi. Media yang digunakan guru kurang menarik perhatian siswa. Berdasarkan analisis di atas, maka dapat disimpulkan refleksi dari
kekurangan yang terdapat dalam proses pembelajaran, yaitu: 1 guru memberikan penjelasan tentang langkah langkah menggunakan metode
TGT dalam pembelajaran sebagi gambaran supaya siswa tidak bingung
commit to user
74
dan gaduh saat pembelajaran, 2 pembagian tugas kelompok ditentukan dahulu, 3 guru selalu memberi bimbingan pada semua kelompok agar
mau bekerja sama dengan anggota lain sehingga hasil yang diperoleh pun lebih maksimal, 4 kelompok yang akan maju membacakan hasil
diskusinya, jawaban dari kelompok itu dipegang guru sehingga kelompok itu menjawab pertanyaan yang diberikan guru, 5 peneliti memberikan
motivasi berupa penghargaan baik secara verbal maupun non verbal kepada siswa agar mereka lebih semangat dalam pembelajaran dan berani
menyampaikan pendapat, 6 mengatur waktu pembelajaran supaya lebih efisien lagi sehingga dalam pelaksanaan evaluasi siklus II siswa tidak
terburu buru dalam mengerjakan soalnya, 7 menggunakan media yang lebih menarik lagi, 8 soal tournament yang bervariatif. Berdasarkan hasil
analisis dan refleksi di atas, tindakan yang dilakukan pada siklus I belum mencapai indikator kinerja yang diharapkan, penelitian dikatakan berhasil
apabila indikator keberhasilan ketuntasan siswa mencapai 80, namun pada tindakan siklus I ini baru mencapai 70,83 hasil yang diperoleh
belum mencapai hasil yang maksimal karena masih ada siswa yang nilainya dibawah KKM dan masih ada hambatan pada pelaksanaan
tindakan siklus I maka perlu adanya perbaikan yang dilanjutkan pada penelitian siklus II.
c. Deskripsi Siklus II