commit to user
8
sintaksnya, lingkungan, dan sistem pengelolaannya, sehingga model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada pendekatan, strategi,
metode atau prosedur. Sedangkan Trianto 2007:1 berpendapat model pembelajaran merupkan suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam tutorial. Senada dengan pendapat di atas, Agus Suprijono 2010:46 berpendapat model pembelajaran ialah kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan penglaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Model pembelajaran menurut Joice dan Weil
dalam Isjoni 2010:73 adalah suatu pola atau rencana yang sudah direncanakan sedemikian rupa dan digunakan untuk menyusun kurikulum,
mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelasnya. Dalam penerapan model pembelajaran ini harus disesuaikan dengan kebutuhan
siswa. Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu pola yang dapat dijadikan acuan dalam melakukan kegiatan belajar, berpikir dan mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
b. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
cooperative yang artinya mengerjakan ssuat secara bersama-sama dengan saling membantu
satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim. Menurut Slavin 2010:4, pembelajaran kooperatif merujuk kepada berbagai macam metode pengajaran di
mana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. Selanjutnya Anita Lie
dalam Isjoni dan Ismail 2008:150, menyebutkan pembelajaran kooperatif yaitu kelompok pembelajaran yang memberi kesempatan pada peserta didik untuk
bekerja sama dengan siswa lain dalam tugas-tugasan yang terstruktur. Melalui kerja sama akan dibuat keputusan oleh para siswa secara bersama-sama. Senada
dengan hal di atas Davidson dan Warsham dalam Isjoni 2010:28 mengungkapkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan kegiatan belajar
commit to user
9
mengajar secara kelompok kecil, siswa belajar dan bekerja sama untuk mencapai pengalaman belajar yang berkelompok pengalaman individu maupun pengalaman
kelompok. Sedangkan
George M Jacobs dalam http:www.georgejacobs.net diunduh tanggal 25 April 3011 menyatakan bahwa C
ooperative learning C L
can be defined as concepts and techniq
ues for helping students learn together Artinya yaitu pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan sebagai konsep dan
teknik untuk membantu siswa belajar bersama. Senada dengan di atas Kevin Olivier 2009:1 a number of strategies w
hereby students help one another acq
uire course content. Artinya kurang lebih salah satu strategi dimana siswa saling membantu satu sama lain guna mencapai tujuan yang diinginkan. Johnson
dalam Isjoni 2010 : 22 mengemukakan C ooperative means w
orking together to accomplish shared goals. W
ithin cooperative activities individuals seek outcomes that are beneficial to all other groups members. C
ooperative learning is the intructional use of small group that allow
s students w ork together to max
imize their ow
n and each other as learning. Berdasarkan uraian tersebut, pembelajaran kooperatif mengandung arti bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama.
Pembelajaran kooperatif
adalah pemanfaatan
kelompok kecil
untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok itu.
Agus Suprijono 2010:54 mengatakan pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kelompok termasuk bentuk-bentuk yang
lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang
dirancang membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Sugiyanto 2009:36 juga ikut mengemukakan pendapatnya, pembelajaran
kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama memaksimalkan konisi belajar untuk
mencapai tujuan belajar. Selain beberapa pendapat di atas, Rusman 2010:202 pembelajaran kooperatif C
ooperative learning merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara
kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang beresifat heterogen. Dari beberapa pendapat di atas dapat
commit to user
10
disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang menempatkan siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil dengan tingkat
kemampuan atau jenis kelamin atau latar belakang yang berbeda. Pembelajaran harus menekankan kerjasama dalam kelompok untuk mencapai tujuan yang sama.
Model pembelajaran kooperatif memiliki enam fase, yaitu Fase-fase
Perilaku guru Fase 1:
Menyampaikan tujuan
dan memotivasi peserta didik
Guru menyampaikan
semua tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa
belajar Fase 2:
Menyajikan informasi Guru menyampaikan informasi kepada
siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Fase 3: Mengorganisir peserta didik ke
kelompok kooperatif Guru menjelaskan kepada pesrta didik
bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok
agar melakukan transisi yang efisien Fase 4:
Membimbing kelompok kerja dan belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mengerjakan tugas
mereka Fase 5:
mengevaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang
materi yang telah dipelajari atau masing- masing kelompok mempresentasikan hasil
kerjanya Fase 6:
Memberikan penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai
baik upaya maupun hasil belajar individu atau
commit to user
11
Tabel 1. Fase pembelajaran kooperatif Ibrahim, dkk dalam Trianto 2009:67
a. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif