2.1.3.2 Suku Bunga
Menurut Kasmir 2008:131 bunga pada bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang
membeli atau menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah yang memiliki simpanan dengan yang harus dibayar
nasabah kepada bank nasabah yang memperoleh simpanan. Berdasarkan keterangan di atas suku bunga merupakan harga produk jasa yang
yang harus dibayar nasabah kepada bank sebagai balas jasa berdasarkan prinsip konvensional atas manfaat, penggunaan konsumsi terhadap produk jasa bank, oleh
karena itu nilai suku bungapun berubah – ubah yang pergerakannya selalu dilaporkan melalui media informasi dimana nilai tersebut langsung berpengaruh terhadap
kehidupan kita karena mempengaruhi keputusan pribadi seperti memutuskan untuk dikonsumsi atau ditabung, membeli rumah atau tidak, memutuskan membeli obligasi
atau menaruh dana dalam tabungan sehingga nilai suku bunga mempunyai konsekuensi penting bagi kesehatan perekonomian kita.
Dalam kegiatan perbankan sehari – hari ada dua macam bunga yang diberikan
perbankan kepada nasabahnya, yaitu :
a. Bunga Simpanan,
Bunga yang diberikan sebagai ransangan atau balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uangnya di bank. Bunga simpanan merupakan harga yang harus
dibayar bank kepada nasabahnya, contoh jasa giro, bunga tabungan dan bunga deposito.
Universitas Sumatera Utara
b. Bunga Pinjaman
Bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga yang harus dibayar nasabah kepada bank, contoh bunga kredit.
Kedua macam bunga tersebut merupakan komponen utama faktor biaya dan faktor pendapatan bagi bank, kedua jenis bunga tersebut saling berpengaruh apabila
bunga pinjaman naik maka bunga simpanan pun demikian dan sebaliknya, namun bunga pinjaman selalu lebih tinggi dari bunga simpanan karena selisih bunga
pinjamam dan bunga simpanan merupakan keuntungan bank. Menurut Kasmir 2008:132 ada sepuluh faktor – faktor yang mempengaruhi
suku bunga : a.
Kebutuhan Dana Apabila bank kekurangan dana sementara pemohonan pinjaman meningkat
maka bank akan menaikkan bunga simpanan agar merangsang nasabah untuk menyimpan uang hingga dana yang dibutuhkan terpenuhi dan apabila dana
simpanan banyak maka bank akan menurunkan suku bunga pinjaman. b.
Persaingan Sebagaimana perusahaan pada umumnya memainkan harga untuk mendapatkan
konsumen dalam persaingan bisnis begitu pula dengan perbankan yang memainkan suku bunga sebagai harga produk jasa untuk mendapatkan
persaingan bisnis.
Universitas Sumatera Utara
c. Kebijakan Pemerintah
Dalam arti penentuan tingkat suku bunga tidak boleh berbenturan dengan kebijakan yang dibuat pemerintah melalui bank sentralnya yaitu Bank Indonesia
BI. d.
Target Laba Yang Diinginkan Jika laba yang diinginkan besar maka tingkat suku bunga pinjaman juga ikut
besar dan sebaliknya e.
Jangka Waktu Semakin tinggi jangka waktu pinjaman maka akan semakin tinggi pula tingkat
suku bunganya karena semakin tinggi resikonya dan sebaliknya. f.
Kualitas Jaminan Semakin likuid nilai jaminan maka semakin rendah pula tingkat suku bunga
yang diberikan karena semakin mudah untuk dicairkan untuk eksekusi apabila macet dalam pembayaran kredit.
g. Reputasi Perusahaan
Reputasi perusahaan yang akan mendapat kredit menentukan tingkat suku bunga yang akan diberikan bank karena semakin baik reputasi perusahaan maka
tingkat resiko macet semakin kecil. h.
Produk Yang Kompetitif Produk yang kompetitif maka bunga yang diberikan bank lebih rendah karena
produk yang dibiayai laku dipasaran.
Universitas Sumatera Utara
i. Hubungan Baik
Bank membedakan nasabahnya antara nasabah utama primer dan nasabah biasa sekunder yang digolongkan pada eksistensi atau keaktifan nasabah
ataupun disebut loyalitasnya, nasabah primer maka bunganya juga lebih rendah dibanding nasabah sekunder.
j. Jaminan Pihak Ketiga
Dimana pihak ketiga menjamin penerima kredit, biasanya pihak tersebut nasabah primer bank yang bonafid dari segi kemampuan membayar dan loyal.
2.1.3.3 Biaya