BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Danamon didirikan pada tahun 1956 sebagai Bank Kopra Indonesia. Di tahun 1976 nama tersebut kemudian diubah menjadi PT Bank Danamon Indonesia. Di
tahun 1988. Sebagai akibat dari krisis keuangan Asia di tahun 1998, pengelolaan Danamon dialihkan di bawah pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional
BPPN sebagai BTO Bank Taken Over. Di tahun 1999, PT Bank PDFCI, sebuah BTO yang lain, dilebur menjadi bagian dari Danamon. Kemudian di tahun 2000,
delapan BTO lainnya Bank Tiara, PT Bank Duta Tbk, PT Bank Rama Tbk, PT Bank Tamara Tbk, PT Bank Nusa Nasional Tbk, PT Bank Pos Nusantara, PT Jayabank
International dan PT Bank Risjad Salim Internasional dilebur ke dalam Danamon. Di tahun 2003, Asia Financial Indonesia Pte. Ltd mengakuisisi Danamon, melalui
konsorsium Fullerton Financial Holdings, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Temasek Holdings, dan Deutsche Bank AG yang merupakan pemegang saham
pengendali. Per Desember 2010 Danamon merupakan bank kelima terbesar di Indonesia dalam hal jumlah aset, keempat terbesar dalam jumlah kapitalisasi pasar.
Sejalan dengan arahnya yang baru, pada tahun 2004 Danamon meluncurkan inisiatif bisnis Self Employment Mass Market SEMM atau lebih dikenal dengan Danamon
Universitas Sumatera Utara
Simpan Pinjam DSP, yang merupakan bisnis perbankan mikro, Hingga kuartal ketiga 2010, kredit yang disalurkan melalui Danamon Simpan Pinjam mencapai lebih
dari Rp15 triliun. Sejak pembiayaan berskala usaha mikro ini Danamon Simpan Pinjam terus aktif berpartisipasi membantu perkembangan usaha mikro. Dimulai
dengan 4 unit DSP di Karawang dan Solo, dalam waktu 4 tahun, DSP telah berkembang hingga lebih dari 1.049 unit.
Begitu juga halnya dengan perkembangan DSP di wilayah VI Sumatera Bank Danamon Indonesia, aktifitasnya diawali di kota Medan pada awal tahun 2005, salah
satu unit yang menjadi pioneer adalah DSP unit Simpang Limun, Medan berdiri tanggal 11 Januari 2005 dengan alamat jalan SM Raja No 21 km 4,5 kawasan pasar
tradisional Simpang Limun,Medan, seperti prosedur pada umumnya untuk DSP kawasan pasarnya terbagi atas dua macam yaitu, pasar inti dan pasar plasma, yang
dimaksud dengan pasar inti yaitu kawasan bisnis yang berada dilingkungan sekitar kantor unit DSP yang ditempatkan, adapun pasar inti untuk DSP unit Simpang Limun
Medan yaitu pasar tradisional Simpang Limun, pasar tradisional Impres Titi Kuning dan pasar tradisional Kampung Baru, sedangkan yang dimaksud pasar plasma yaitu
kawasan bisnis ataupun usaha yang berada diluar dari unit – unit DSP.
4.1.2 Struktur Organisasi perusahaan
Adapun bentuk struktur organisasi DSP Unit Simpang Limun Medan saat ini, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: - UM = Unit Manager. merupakan pimpinan tertinggi dalam suatu unit,
bertanggung jawab atas segala aktifitas unit, memiliki Batas Wewenang Memutus Kredit BWMK Rp 5 juta – Rp 99 juta sedangkan di atasnya
sudah merupakan wewenang Cluster Area.
- CO = Credit Officer. Bagian yang bertugas menganalisis dan memutuskan
permohonan kredit setelah melakukan verifikasi terlebih dahulu.
- OO = Operational officer. Bagian yang bertanggung jawab kepada UM dalam
pelaksanaan operasional unit seperti pengarsipan, administrasi, pelayanan nasabah serta keamanan unit.
- AO = Account Officer. Bagian yang bertugas menjual produk DSP atau mencari calon debitur yang akan diprospek jadi nasabah.
- Teller = Bagian yang bertugas melayani nasabah serta melakukan follow up - FC = Field Collector. Bagian yang bertugas mengeksekusi jaminan atas
nasabah bermasalah kredit macet. - Satpam = Bagian yang bertanggung jawab atas keamanan dan ketertiban dari unit
dalam menjalankan aktifitasnya.
Sumber : Danamon Simpan Pinjam Unit Simpang Limun, Medan 2011, diolah Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan
UM
Agustinus Manurung
CO
Zaka
CO
Fran
s
AO
M. Pane
AO
David
AO
San
g
am
AO
Daniel
AO
Hendro
OO Lily
Teller Widya
Teller
Saiful
Teller
Fily
Satpam
Ramli
FC
Bernar
d
FC
Samuel
Universitas Sumatera Utara
4.2 Uji Validitas Dan Reliabilitas