3.8 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok tentang fenomena sosial. Sugiyono, 2012: 93
Dalam skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel yang kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik
tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Skor yang akan diberikan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Skor Pertanyaan
No Jawaban
Skor 1.
2. 3.
4. 5.
Sangat Setuju SS Setuju S
Netral N Tidak Setuju TS
Sangat Tidak Setuju STS 5
4 3
2 1
Sumber: Sugiyono, 2012: 94
Untuk menentukan kategori jawaban apakah tergolong sangat setuju, setuju, Netral, tidak setuju, atau sangat tidak setuju, terlebih dahulu ditentukan
intervalnya, yaitu sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
interval =
skor tertinggi – skor terendah banyaknya bilangan
=
5−1 5
= 0,8 Sehingga dengan demikian dapat dikategorikan jawaban responden
masing-masing variabel, yaitu:
a. Skor untuk kategori sangat kuat : 4,21 – 5,0
b. Skor untuk kategori kuat : 3,41 – 4,20
c. Skor untuk kategori sedang : 2,61 – 3,40
d. Skor untuk kategori rendah : 1,81 – 2,60
e. Skor untuk kategori sangat rendah : 1,00 – 1,80
3.9 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah teknik analisis data kuantitatif, yaitu analisa yang digunakan untuk menguji hubungan atau
pengaruh antara variabel bebas X dan variabel terikat Y, yaitu dengan menggunakan:
Universitas Sumatera Utara
1. Koefisien Korelasi Product Moment
Untuk mengetahui koefisien korelasi x terhadap variabel y digunakan rumus Product Moment Sugiyono, 2011:183 sebagai berikut:
r
xy
=
{ }
{ }
2 2
2 2
. .
.
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− y
y n
x x
n y
x y
x n
i i
i i
Keterangan:
r
xy
= koefisien korelasi antar variabel x skor subjek tiap butir dengan
variabel y total skor subjek dari keseluruhan butir
x = variabel bebas
y = variabel terikat
n = jumlah sampel
Dari hasil perhitungan tersebut akan memperlihatkan tiga kemungkinan yaitu: a. Koefisien korelasi yang diperoleh sama dengan nol r = 0 berarti hubungan
kedua variabel yang diuji tidak ada. b. Koefisien korelasi yang diperoleh positif r = + artinya kenaikan nilai
variabel yang lain dan kedua variabel memiliki hubungan positif.
Universitas Sumatera Utara
c. Koefisien korelasi yang diperoleh negatif r = - artinya kedua variabel negatif dan menunjukkan meningkatnya variabel yang satu diikuti menurunnya
variabel yang lain.
Untuk mengetahui adanya hubungan yang sangat kuat, kuat, sedang, rendah maupun sangat rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r
koefisien korelasi digunakan penafsiran atau interpretasi angka sebagai berikut:
Tabel 3.2 Koefisien Korelasi Product Moment
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,19 Sangat Rendah
0,20 – 0,39 Rendah
0,40 – 0,59 Sedang
0,60 – 0,79 Kuat
0,80 – 1,00 Sangat Kuat
Dengan nilai r yang diperoleh maka dapat diketahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak. Dimana jika r
hitung
lebih kecil dari r
tabel
r
hitung
r
tabel
maka Ho diterima dan Ha ditolak, sebaliknya bila r
hitung
lebih besar dari r
tabel
r
hitung
r
table
maka Ha diterima.
Dengan nilai r yang diperoleh maka dapat diketahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak dan bagaimana tingkat hubungannya melalui
Universitas Sumatera Utara
tabel korelasi. Tabel korelasi menentukan batas-batas r yang signifikan. Bila r tersebut signifikan, artinya hipotesis kerjahipotesis alternatif dapat diterima.
2. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis, pengaruh antara SIM-SDM X dengan Efektivitas Kerja Karyawan Y, maka diadakan pengujian dengan rumus “t”
yaitu:
t = r √
�−2 1−�
2
Keterangan:
n = Jumlah sampel
r = Koefisien korelasi
Derajat kebebasan dk = n – 2
Universitas Sumatera Utara
3. Koefisien Determinan
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel bebas terhadap variabel
terikat. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
D = r
2
x 100
Keterangan:
D = Koefisien determinasi r = Koefisien korelasi product moment
4. Persamaan Regresi Linear Sederhana
Uji ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perubahan pada variable Y Efektivitas Kerja jika terjadi perubahan pada variable X SIM-
SDM tiap satuan. Rumus yang digunakan:
Y = a + bx
Keterangan:
Y = Efektivitas kerja A = nilai konstan
Universitas Sumatera Utara
B = nilai peubah, angka peningkatan atau penuruan X = SIM-SDM
Untuk mempermudah proses perhitungan, maka peneliti menggunakan alat bantu komputer dengan software aplikasi SPSS 16.0 for windows.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
4.1.1 Sejarah Umum Perusahaan
Sejarah PT.PP London Sumatra Indonesia Tbk berawal dari satu abad yang lalu di tahun 1906 melalui inisiatif Harrisons Crossfield Plc,
perusahaan perkebunan dan perdagangan yang berbasis di London. Perkebunan London Sumatra, yang kemudian lebih dikenal dengan nama
“Lonsum”, berkembang menjadi salah satu perusahaan perkebunan terkemuka di dunia, dengan lebih 100.000 hektar perkebunan kelapa sawit,karet, kakao
dan teh di tempat pulau terbesar di Indonesia.
Di awal berdirinya, perseroan melakukan diversifikasi melalui penanaman karet, teh dan kakao. Di awal kemerdekaan Indonesia, Lonsum
lebih memfokuskan usahanya pada tanaman karet, dan kemudian beralih ke kelapa sawit di era tahun 1980. Pada akhir decade ini, kelapa sawit telah
menggantikan karet sebagai komoditas utama perseroan. Lonsum memiliki sebanyak 38 perkebunan inti dan 13 perkebunan plasma di Sumatra, Jawa,
Kalimantan dan Sulawesi, yang memanfaatkan keunggulan Perseroan
Universitas Sumatera Utara