Koefisien Determinasi R2 Uji Signifikansi Simultan Uji F Uji Signifikansi Parameter Individual Uji t

2 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3.7.3 Uji Hipotesis 3.7.3.1 Analisis Regresi Linear Berganda Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini yaitu pengujian pengaruh kepemilikan manajemen dan kepemilikan institusional serta kebijakan hutang terhadap kebijakan dividen dan nilai perusahaan. Model yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel-variabel secara spesifik terhadap nilai perusahaan dalam penelitian ini dinyatakan dalam persamaan regresi di bawah ini: Y1 = β 1 KM + β 2 KI + β 3 X 3 KH + e .. Y2 = β dan 1 KM + β 2 KI + β 3 KH + β 4 Keterangan: KD + e KM = Kepemilikan manajerial KI = Kepemilikan institusional KH = Kebijakan hutang Y1KD = Kebijakan dividen Y2 = Nilai Perusahaan e = Error Term Analisis regresi yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antar variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian statistik yang dilakukan adalah:

3.7.3.2. Koefisien Determinasi R2

Pengukuran koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui persentase pengaruh variabel independen terhadap perubahan variabel dependen. Dari ini diketahui Universitas Sumatera Utara seberapa besar variabel dependen mampu dijelaskan oleh variabel independennya, sedangkan sisanya dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model.

3.7.3.3. Uji Signifikansi Simultan Uji F

Uji F digunakan untuk menguji tingkat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama. Dalam uji F kesimpulan yang diambil adalah dengan melihat signifikansi α dengan ketentuan: α 5 : H0 diterima α 5 : H0 ditolak

3.7.3.4. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji t

Uji t digunakan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan perbandingan nilai t hitung masing-masing koefisien t regresi dengan t tabel sesuai dengan tingkat signifikansi yang digunakan. Jika t hitung koefisien regresi lebih kecil dari t tabel, maka variabel independen secara individu tersebut tidak berpengaruh terhadap variabel dependen, artinya hipotesisl ditolak. Sebaliknya jika t hitung lebih besar dari t tabel, maka variabel independen secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen, artinya hipotesis diterima. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum

4.1.1.1 Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia

Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah BEI telah berhasil menerapkan pedoman, kerangka kerja serta prinsip-prinsip CG secara efektif dan efisien dalam kegiatan operasional Perusahaan dan senantiasa memperbaiki praktik CG di masa yang akan datang.Manfaat dari penerapan GCG dapat Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, risiko, kebijakan utang dan kebijakan dividen

0 2 65

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Dan Ukuran perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empir

1 11 18

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Dan Ukuran perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empir

0 4 20

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG DAN Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Dan Manajemen Laba Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada

0 2 15

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

1 2 14

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 5 13

Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Institusional Serta Kebijakan Utang Terhadap Kebijakan Dividen Dan Nilai Perusahaan Manufaktur Penanaman Modal Asing Di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Penelitian Terdahulu - Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Institusional Serta Kebijakan Utang Terhadap Kebijakan Dividen Dan Nilai Perusahaan Manufaktur Penanaman Modal Asing Di Bursa Efek Indonesia

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan - Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Institusional Serta Kebijakan Utang Terhadap Kebijakan Dividen Dan Nilai Perusahaan Manufaktur Penanaman Modal Asing Di Bursa Efek Indonesia

0 0 13

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN INSTITUSIONAL SERTA KEBIJAKAN UTANG TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DAN NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR PENANAMAN MODAL ASING DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 19