Uji Asumsi Klasik substruktur pertama .1 Uji Normalitas

bersih untuk pendanaan perusahaan dibandingkan hutang. Hal ini diperuntukkan untuk menghindari kelebihan cash flow perusahaan yang salah digunakan manajemen. Nilai minimum kebijakan dividen seperti Tabel 4.1 adalah sebesar 0,12 dan nilai tertinggi adalah sebesar 21,900. Nilai rata-rata PMA manufaktur dari sampel penelitian sebanyak 80 selama empat tahun adalah 13,029 dengan standar deviasi sebesar 8,029. Berdasarkan Tabel 4.1 tampak jelas nilai perusahaan minimum PMA manufakur dari 80 sampel penelitian adalah sebesar 0,486 dengan nilai maksimum 12,904. Berdasarkan statistik deskriptif, nilai rata-rata perusahaan adalah 6,878 dengan standar deviasi sebesar 6,023.

4.1.5 Analisis Statistik Infrential

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur path analysis dengan menggunakan program aplikasi SPSS versi 18,0. Diagram jalur penelitian empiris ini dibangun untuk menguji pengaruh kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional serta kebijakan dividen terhadap kebijakan utang dan nilai perusahaan. 4.1.5.1 Uji Asumsi Klasik substruktur pertama 4.1.5.1.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk menguji apakah data penelitian ini terdistribusi normal atau tidak dapat dideteksi melalui Uji Kolmogorov-Smirnov test Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Hasil Pengujian One Sample Kolmogorov Smirnov Test kepemilikan manajerial kepemilikan institusional kebijakan hutang N 80 80 80 Normal Parameters a,,b Mean .02506 .56855 2.41200 Std. eviation .287601 .217917 1.8966696 Most Extreme Differences Absolute .325 .144 .236 Positive .325 .079 .236 Negative -.265 -.144 -.156 Kolmogorov-Smirnov Z 2.903 1.288 2.108 Asymp. Sig. 2-tailed .059 .072 .070 Sumber: Hasil output SPSS Hasil uji Kolmogorov-Smirnov Tabel 4.2 juga menunjukkan nilai Kolmogorov- Smirnov sebesar 2,108 dengan tingkat probabilitas signifikansi sebesar 0,70. Karena nilai p lebih dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data residual terdistribusi secara normal. Dengan kata lain, model regresi yang digunakan memenuhi asumsi normalitas. 4.1.5.1.2 Uji Multikolinearitas Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika terjadi korelasi, maka terdapat multikolonieritas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas adalah dengan menganalisis matriks korelasi variabel- variabel bebas. Jika antara variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0,90, maka hal ini merupakan indikasi adanya Multikolonieritas Ghozali, 2010. Selain itu untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai VIF. Jika nilai tolerance di atas 0,10 dan VIF di bawah nilai 10 maka dinyatakan bebas multikolonieritas. Universitas Sumatera Utara Hasil uji multikolonieritas Tabel 4.3 menunjukkan bahwa variabel bebas tidak memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel bebas yang nilainya lebih dari 95. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan hal yang sama, tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih besar dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolineritas antar variabel bebas dalam model regresi Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolonieritas Collinearity Statistics Model Tolerance VIF kepemilikan manajerial .972 1.029 kepemilikan institusional .900 1.111 kebijakan hutang .925 1.082 Sumber : Hasil Output SPSS 4.1.5.1.2 Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas terjadi karena adanya perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi. Dalam pengujian ini menggunakan diagram pancar residual. Cara pengambilan keputusan yaitu: a. Jika diagram pancar membentuk pola-pola tertentu yang teratur, maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas. b. Jika diagram pancar tidak membentuk pola atau acak, maka regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber: Hasil olah SPSS Berdasarkan Gambar 4.1 terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi hipotesis pertama terbebas dari asumsi heteroskedastisitas, sehingga hasil penelitian ini dapat diterima dan dilanjutkan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regressi linear berganda. 4.1.5 2. Uji Asumsi Klasik substruktur kedua 4.1.5.2.1 Uji Normalitas

Dokumen yang terkait

Kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, risiko, kebijakan utang dan kebijakan dividen

0 2 65

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Dan Ukuran perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empir

1 11 18

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Dan Ukuran perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empir

0 4 20

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG DAN Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Dan Manajemen Laba Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada

0 2 15

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

1 2 14

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 5 13

Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Institusional Serta Kebijakan Utang Terhadap Kebijakan Dividen Dan Nilai Perusahaan Manufaktur Penanaman Modal Asing Di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Penelitian Terdahulu - Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Institusional Serta Kebijakan Utang Terhadap Kebijakan Dividen Dan Nilai Perusahaan Manufaktur Penanaman Modal Asing Di Bursa Efek Indonesia

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan - Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Institusional Serta Kebijakan Utang Terhadap Kebijakan Dividen Dan Nilai Perusahaan Manufaktur Penanaman Modal Asing Di Bursa Efek Indonesia

0 0 13

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN INSTITUSIONAL SERTA KEBIJAKAN UTANG TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DAN NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR PENANAMAN MODAL ASING DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 19