distress dan konflik keagenan. Konflik keagenan memunculkan biaya keagenan agency costs yaitu biaya yang timbul karena perusahaan menggunakan hutang dan melibatkan
hubungan antara pemilik perusahaan pemegang saham dan kreditor.
4.2.2.4 Kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.12 dapat diketahui bahwa besarnya pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan adalah sebesar 1,625
dengan tingkat signifikansi 0,010. Artinya, kebijakan dividen berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian hipotesis ketujuh diterima.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sujoko dan Soebiantoro 2007 yang menemukan pengaruh positif dan signifikan antara kebijakan
dividen dengan nilai perusahaan. Penelitian ini mendukung pernyataan yang dipimpin oleh Gordon dan Lintner yang menyatakan bahwa kebijakan dividen itu memang
mempengaruhi nilai perusahaan, sebab para investor akan menilai tinggi harapan dividen Rp 1,00 daripada harapan capital gain Rp 1,00 yang berasal dari
penginvestasian kembali laba ditahan. Menurut aliran ini memang ada dividend payout ratio yang dapat memaksimumkan nilai perusahaan.
Penelitian ini mendukung bird in the hand theory yang memandang bahwa dividen tinggi adalah yang terbaik, karena investor lebih suka kepastian tentang return
investasinya serta mengantisipasi risiko ketidakpastian tentang kebangkrutan perusahaan. Penelitian ini juga mendukung signaling theory menyatakan bahwa jika ada
kenaikan dividen, sering diikuti dengan kenaikan harga saham. Sebaliknya penurunan dividen pada umumnya menyebabkan harga saham turun. Fenomena ini dapat dianggap
Universitas Sumatera Utara
sebagai bukti bahwa para investor lebih menyukai dividen daripada capital gains Atmaja, 2008. Peningkatan dividen diharapkan dapat mengurangi biaya keagenan.
Pembayaran dividen yang semakin meningkat merupakan signal positif yang menyatakan prospek perusahaan semakin baik sehingga investor semakin tertarik untuk
membeli saham dan nilai perusahaan akan meningkat. Kebijakan dividen merupakan pendekatan yang digunakan perusahaan untuk
mengurangi agency cost. Peningkatan dividen dapat mengurangi agency cost karena peningkatan dividen akan meningkatkan kemungkinan perusahaan mengambil dana dari
luar, sehingga perusahaan akan sering dimonitor oleh investor. Peningkatan dividen diharapkan dapat mendorong manajer agar berusaha memaksimumkan harga saham
perusahaan daripada hanya bertindak untuk kepentingan pribadi. Mengurangi agency conflict dengan cara membayar dividen merupakan suatu metode bonding, suatu metode
yang menunjukkan komitmen manajer untuk melakukan aktivitas memaksimumkan nilai perusahaan Sugiarto,2009.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Kepemilikan manajerial berpengaruh tidak signifikan terhadap kebijakan
dividen. Artinya tinggi rendahnya kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen.
2. Kepemilikan institusional berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan. Adanya kontrol oleh pihak investor institusional menjadikan manajer menggunakan hutang pada tingkat yang lebih rendah untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya financial distress dan risiko kebangkrutan. Semakin menurunnya penggunaan hutang tersebut akan berdampak juga pada
menurunnya agency cost of debt. Semakin tinggi kepemilikan institusional maka semakin kuat kontrol eksternal terhadap perusahaan dan mengurangi biaya
keagenan, sehingga perusahaan cenderung untuk menggunakan dividen yang rendah.
3. Kebijakan hutang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan
dividen. Perusahaan memilih menggunakan sumber dana eksternal yaitu utang setelah sumber dana internal tidak mencukupi untuk pembiayaan investasi.
Penggunaan utang tentunya akan menimbulkan kewajiban tetap bagi perusahaan berupa pembayaran bunga. Pembayaran bunga dialokasikan dari laba yang
diperoleh perusahaan. Kewajiban berupa beban bunga atas utang yang
Universitas Sumatera Utara