Dari gambar analisis jalur substruktur pertama dibentuk koefisien persamaan regresi sebagai berikut:
Y1 = 0,209X
1
– 1,284X
2
- 0.278X
3
+E
1
4.2.1.1 kepemilikan manajerial terhadap kebijakan dividen
Pengujian hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah untuk menguji apakah kepemilikan manajemen berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Hasil dari regresi
menunjukkan nilai t hitung sebesar 2,880 dengan probabilitas signifikansi adalah 0,069 berada di atas
α= 0,05. Dapat disimpulkan bahwa kepemilikan manajemen tidak mempengaruhi kebijakan dividen.
Berkurang atau bertambahnya proporsi kepemilikan saham oleh manajemen tidak mempengaruhi kebijakan dividen. Rata-rata kepemilikan saham oleh pihak
manajemen perusahaan PMA manufaktur di Indonesia yang membagikan dividen adalah adalah 2,5 Tabel 4.2. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Bradford, et al. 2007 yang menemukan hasil bahwa kepemilikan minoritas tidak memiliki kekuatan untuk menekan atau melakukan kontrol pada pemegang saham untuk
menentukan kebijakan dividen. Kepemilikan mayoritas berpengaruh signifikan terhadap penentuan kebijakan dividen.
Jika dilihat dari rata-rata kepemilikan saham yaitu sebesar 2,50 mengakibatkan manajemen tidak dapat mempengaruhi kebijakan dividen perusahaan dan kebijakan
dividen ditentukan oleh faktor lain diluar kepemilikan manajemen. Keputusan menyangkut kebijakan dividen ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham
RUPS, dan umumnya suara dari pemegang saham mayoritas yang lebih mendominasi keputusan sehingga manajer hanya melaksanakan keputusan tersebut Sudiartha,
Universitas Sumatera Utara
2003.Hasil penelitian ini menentang penelitian yang dilakukan oleh Kouki Guizani 2002 yang menemukan bahwa struktur kepemilikan berpengaruh signifikan dan
negatif terhadap kebijakan dividen.
4.2.1.2 kepemilikan institusional terhadap kebijakan dividen
Pengujian hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah untuk menguji apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Hasil dari regresi
menunjukkan nilai t hitung sebesar -13,491 dengan probabilitas signifikansi adalah 0,000 yaitu di bawah
α = 0,05. Dapat disimpulkan bahwa kepemilikan institusional mempengaruhi kebijakan dividen.
Hal ini senada dengan temuan Nurfauziah et.al. 2007, putri Nadsir 2006 dan Widanar dan Pujiati 2009 meneliti pengaruh struktur kepemilikan terhadap kebijakan
dividen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan dividen. Adanya kontrol oleh pihak investor
institusional menjadikan manajer menggunakan hutang pada tingkat yang lebih rendah untuk mengurangi kemungkinan terjadinya financial distress dan risiko kebangkrutan.
Semakin menurunnya penggunaan hutang tersebut akan berdampak juga pada menurunnya agency cost of debt. Semakin tinggi kepemilikan institusional maka
semakin kuat kontrol eksternal terhadap perusahaan dan mengurangi biaya keagenan, sehingga perusahaan cenderung untuk menggunakan dividen yang rendah.
Universitas Sumatera Utara
4.2.1.3 Kebijakan Hutang Terhadap Kebijakan Dividen