http:kampungsunnah.wordpress.com
yang diperintahkan oleh Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang
yang menyucikan diri.
18. Diperbolehkan melakukan azl
Sang suami boleh melakukan azl, yaitu menumpahkan air maninya di
luar kemaluan istrinya. Hal itu berdasarkan beberapa hadits, di antaranya:
a. Dari Jabir RA, ia berkata,
kesepuluh, dan itu hanyalah pendapat Ibnu Hanifah. Kita tidak boleh mengambil pendapatnya karena bertentangan dengan kemutlakan ayat tersebut, dan Abu Hanifah telah berkata, Seorang
tidak boleh mengambil pendapat kami selama ia tidak mengetahui dari mana kami mengambilnya, karena kami mengatakan perkataan yang jelek hari ini, dan kami akan mencabutnya esok
hari. Lihat takhrijnya pada kitab kami Sifat Shalat Nabi SAW hal: 18-19 dari cetakan yang keempat diterbitkan oleh AI Maktab Al Islami.
Bagaimana boleh kita mengambil perkataannya, sedangkan kita telah mengetahui bahwa perkataan tersebut bertentangan dengan dalil? Kemudian ketahuilah bahwa kita diberi pilihan
antara mencuci darah, berwudhu atau mandi, karena bersuci tidak lepas dari tiga perkara ini, Ibnu Hazm berkata, Tidak ada perbedaan pendapat bahwa wudhu dapat mensucikan, mencuci
kemaluan dengan air juga dapat mensucikan, serta membersihkan seluruh anggota badan juga dapat mensucikan. Bagi seorang wanita yang yakin telah suci dari haid, lalu mensucikan dirinya
dengan salah satu dari ketiga cara tersebut, maka halal bagi kita untuk melakukan hubungan intim dengannya.
Adapun sebagaimana makna kedua, yaitu mencuci kemaluan dengan air, maka turunlah firman , Allah, Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa mesjid Quba, sejak hari
pertama lebih patut kamu shalat di dalamnya. Dan di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih. Yang dimaksud dengan
orang-orang yang mensucikan diri adalah mensucikan diri dari kotoran air besar. Diriwayatkan dalam hadits shahih bahwa ketika ayat ini turun, Nabi SAW bersabda kepada penduduk Quba,
Sesungguhnya Allah telah memuji kamu dalam kebersihan kamu, yaitu pada kisah masjid kamu, dan bersuci dari apakah yang kamu lakukan? Mereka menjawab, Demi Allah Ya
Rasulullah, kami tidak mengetahui sedikitpun, kecuali kami mempunyai para tetangga orang-orang Yahudi. Mereka selalu membersihkan dubur mereka dari kotoran air besar, maka
kami menbersihkannya sebagaimana yang mereka kerjakan. Nabi bersabda, Ya, itulah maksudnya, maka hendaklah kamu sekalian selalu mengerjakannya. Hadits ini dishahihkan
oleh Al Hakim dan Adz-Dzahabi, dan saya telah mentakhrij dan mengomentarinya pada masalah Fadhl Al Masjid An-Nabawi [keutamaan Masjid Nabawi] dari kitab saya yang
berjudul Ats-Tsamar AlMustathab fi fiqhi As-Sunnah wal Kitab.
Kalimat bersuci juga telah digunakan dengan makna ini dalam hadits Aisyah RA, bahwa seorang wanita bertanya kepada Nabi SaW tentang mandi setelah haid? Maka Nabi memerintahkannya
untuk mempraktikkan mandi, Nabi bersabda, Ambillah kapas yang diberi minyak misk dan bersucilah dengannya. Ia bertanya, Bagaimana saya bersuci? Nabi menjawab, Bersucilah
denganya
Cincin Pinangan— 85
http:
Kami melakuka Dalam riwayat
Rasulullah SAW mencegahnya.
5
b. Dari Abu
ia bertanya lagi, Ba bersabda, Subhana
Saya Aisyah kemu ada darahya haid.
umum, tidak ada d wanita-wanita haid
tiga makna yang tela halal digauli oleh su
ini baik secara positif SA W marfu, Ap
haid, maka wajib mendatanginya sed
maka wajib mengelu dalam sanadnya terd
kedhaifannya. Jika b Said Al Harrani yan
kitab Shahih Sunan sehingga hadits itu t
dapat dijadikan hujj
55
Dalam kitab Al Fath keluar di luar vagin
56
HR. Bukhari 9250 Imam Nasai dalam
Al Baghawi dalam
86 —Cincin
p:kampungsunnah.wordpress.com
ukan azl
55
padahal Al Qur’an masih terus ditur at lain dikatakan, Kami melakukan azl pad
W, kemudian hal itu terdengar oleh beliau ta
56
bu Said Al Khudri berkata,
Bagaimana caranya? Beliau nallah, bersihkan.
mudian menariknya dan saya katakan kepdanya, Bersihkan t . {HR. Bukhari 1229-330 Muslim 1179 dan selain keduan
a dalam dalil itu yang membatasi makna firman Allah, Ma aid telah bersuci, dengan mandi saja, karena ayat ini muthlak
telah disebutkan, maka dengan cara bersuci mana saja, seorang w suaminya. Saya tidak tahu dalam hadits yang berhubungan deng
sitif atau negatif selain hadits Ibnu Abbas yang dinisbatkan kepad
Apabila salah seorang di antara kamu mendatangi istrinya dala ajib mengeluarkan shadaqah satu dinar, dan apabila
sedangkan ia wanita telah yakin suci dari haidnya tapi be geluarkan shadaqah setengah dinar. Akan tetapi hadits ini dha
erdapat Abdul Karim bin Abu Al Makhariq Abu Umayyah, yan a barangsiapa yang menyangka bahwa dia adalah Abdul Karim A
ang tsiqah, maka orang itu telah keliru, sebagaimana telah saya nan Abu Daud 258, di samping itu pada matannya terdapa
tu tidak dapat dijadikan hujjah. Kalaupun sanadnya shahih, lalu ujjah sedangkan sanadnya juga dha iflemah?
ath dikatakan, bahwa Al azl adalah mencabut setelah dimasukka ina.
50, Muslim 4160, dan riwayat yang kedua, adalah lafazh M m kitab Allsyrah 821 dan At-Tirmidzi 2193 dan ia mensha
Hadits Ali bin Ja ad 8762.
in Pinangan
urunkan. ada masa
tapi tidak
n tempat yang anya}. Secara
Maka apabila lak mencakup
g wanita telah engan masalah
ada Rasulullah alam keadaan
ila suaminya belum mandi,
dha if, karena ang disepakati
Al Jazri, Abu ya teliti dalam
pat keraguan, alu bagaimana
kan agar mani h Muslim dan
shahihkannya,