http:kampungsunnah.wordpress.com
Dalam riwayat lain, Maka terkumpullah dari kaum Anshar
sekian gandum. Riwayat Ahmad dan Ath-Thabrani
25. Hal-hal disunnahkan dalam walimah
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengadakn walimah adalah sebagai berikut:
a. Perayaan walimah tersebut dilakukan 3 tiga hari setelah hari pernikahannya, seperti yang diriwayatkan oleh Anas RA, ia
berkata, Rasulullah SAW ketika menikah, memerintahkan saya untuk mengundang orang-orang untuk makan-makan dalam
pesta pernikahannya.
77
Dari Anas Ra, ia berkata, Rasulullah SAW menikah dengan Shafiyah mas kawinnya adalah pembebasannya sebagai
tawanan perang Khaibar, dan mengadakan upacara pernikahan selama tiga hari
78
b. Agar mengundang orang-orang yang shalih, baik miskin atau kaya, sesuai dengan wasiat Rasulullah SAW, Jangan bersahabat
kecuali dengan orang-orang mukmin dan jangan makan makananmu kecuali orang-orang muttaqin yang takwa.
,79
c. Sedapat mungkin memotong seekor kambing atau lebih, sesuai dengan taraf ekonominya. Sesuai dengan hadits Anas bin Malik RA
berkata, Sesungguhnya Abdurrahman bin Auf tiba di Madinah, lalu dia dipersaudarakan oleh Rasulullah dengan Saad bin Rabi Al
Anshari. Saad membawa saudaranya itu ke rumah dan menyuguhkan makanan, lalu mereka makan bersama. Lalu Saad
berkata, Wahai saudaraku Abdurrahman, saya sendiri berada di kota Madinah ini dalam riwayat lain, di kalangan orang Anshar.
Saya akan membagi dua kekayaan itu kepadamu dalam riwayat lain dikatakan, mari pergi ke kebun saya, nanti akan saya bagi kebun
itu untukmu. Sayajuga mempunyai dua orang istri dan engkau wahai
77
HR. Bukhari 9189-194, Al Baihaqi 7260. Lafazhnya milik Al Baihaqi dan juga diriwayatkan dari selain keduanya.
78
Diriwayatkan oleh Abu Yala dengan sanad hasan, sebagaimana dikatakan dalam kitab AI Fath 9199, dan juga diriwayatkan dalara kitab Shahih Bukhari 7387 dengan maknanya.
79
HR. Abu Daud, At-Tirmidzi, Al Hakim 4128, dan Ahmad 338; dari hadits Abi Said Al Khudri, dan Al Hakim berkata, Shahih isnadnya,dan disetujui oleh Adz-Dzahabi.
96 —Cincin Pinangan
http:kampungsunnah.wordpress.com
saudaraku karena Allah seorang yang tidak mempunyai istri. Pilihlah seorang di antara mereka yang engkau sukai, sebutkan mana yang
engkau pilih, lalu saya ceraikan dia untuk kau nikahi.
Tidak saudaraku -jawab Abdurrahman- semoga dengan kemurahan hatimu itu Allah memberikan berkah kepadamu dan harta
kekayaanmu. Tolong tunjukkan saja kepadaku jalan ke pasar. Saad menunjukkan jalan ke pasar. Abdurrahman pergi berjualan ke pasar
dan mendapat untung. Pada hari berikutnya ia pulang ke rumah membawa susu
80
dan samin untuk keluarganya. Beberapa hari kemudian ia membawa lagi minyak zafaran yang semerbak bau
wanginya. Rasulullah SAW menegur, Apa yang telah terjadi?
81
Ia menjawab, Ya, Rasulullah, saya telah kawin dengan wanita Anshar. Rasulullah S AW bertanya lagi,
Apa mas kawinnya? ia menjawab, Emas satu biji lima dirham-penj.
82
Beliau bersabda, Wa Barakallahu laka rasul mendoakan mudah-mudahan Allah memberikan keberkahan kepadamu, maka
adakanlah walimah, meski hanya dengan seekor kambing. Nasihat rasulullah dia laksanakan. Lalu Abdurrahman berkata, Sungguh, setelah
itu rezeki saya semakin melimpah, sehingga jika saya mengangkat batu, benda itu dapat berubah emas di tangan saya.
1 1
fi
80
susu yang dijemur dan dikeringkan. An-Nihayah
81
Kenapa atau apa yang kamu lakukan ?
82
Ibnu Atsir berkata dalam kitab An-Nihayah Kata biji merupakan nama simbol untuk lima dirham, dan Al Azhari berkata, Lafazh hadits
ini menunjukkan bahwa ia menikahi wanita itu dengan mas kawin lima dirham, karena ia mengatakan satu biji emas.
Perkataan ini juga diceritakan dalam kitab AlFath 9192 dari kebanyakan ulama. Datang pada sebagaian jalur hadits dari Anas dalam masalah tafsir kalimat biji, ia berkata;
Kami mengukurnya seperempat dinar. Hadits ini diriwayatkan oleh At Thabrani dalam kitab Al Awsath 11312 termasuk dari
hadits yang terdapat tambahannya, dan dalam sanadnya terdapat Muammar bin Sahal. Saya belum menemukan terjemahnya, dan adapun perkataan Al Haitsami 452; Dalam
sanadnya terdapat Al Qasim bin Muan, dan saya belum menemukan terjemahnya. Telah banyak ditulis tentang permasalahan itu, dan Al-Qasim ini adalah perawi yang tsiqah, dan
termasuk salah seorang perawi Abu Daud dan An-nasai. Mungkin yang ia ingin menulis Muammar bin Sahal, tapi ia lupa sehingga ia menulis, Al Qasim bin Muan. Wallahu
alam.
Kemudian saya mendapatkan Muammar bin Sahal mempunyai terjemah yang baik dalam kitab Ats-Tsiqat karangan Ibnu Hibban 9196 -cetakan India, ia berkata, Muammar bin
Sahal bin Muammar Al Ahwaazi adalah seorang syaikh yang teliti dari Yaghrib. Akan tetapi perawi darinya, Muhammad bin Mahmawaih Al Jauhari -Syaikhnya At Thabrani-
saya belum mendapatkan terjemahnya, walaupun nampaknya ia adalah salah satu syaikhnya
Cincin Pinangan— 97