http:kampungsunnah.wordpress.com
Mayat orang kafir, orang yang berlebihan menggunakan wangi-wangian
37
dan orang yang junub, kecuali setelah berwudhu.
38
11. Hukum wudhu sebelum tidur bagi orang yang junub
Wudhu bagi orang yang junub, hukumnya tidak wajib. Akan Tetapi jika hal itu dilakukan, maka termasuk mustahab disenangi berdasarkan
beberapa hadits, antara lain hadits Umar, di mana ia pernah bertanya kepada Rasulullah S AW, Bolehkah salah seorang dari kami tidur dalam
keadaan junub? Maka Rasulullah menjawab, Ya boleh, dan berwudhu kalau ia mau.
39
Hadits ini didukung oleh hadits Aisyah, ia berkata, Rasulullah pernah tidur dalam keadaanjunub tanpa menyentuh air sampai baginda
terbangun, baru mandi.
40
37
Al Khaluq, Ibnu Atsir berkata, Al Khaluq adalah wewangin yang terkenal, yang dibuat dari campuran zafaran dan lainnya dari wewangian lainnya. Memakainya dilarang, karena
wewangian tersebut termasuk wewangian wanita.
38
Hadits hasan, diriwayatkan oleh Abu Daud dalam Sunan-nya 2192-193 dari dua jalur, Ahmad, At-Thahawi dan Al Baihaqi meriwayatkan dari salah satu jalur tersebut, dan
At-Tirmidzi serta lainnya menshahihkannya. Namun perlu ditinjau kembali sebagaimana telah saya terangkan dalam kitab saya Dhaif Sunan Abu Daud 29, tetapi matan jalur yang
pertama, yaitu matan hadits ini, mempunyai dua syahid penguat, yang keduanya telah dikeluarkan oleh Al Haitsmi dalam kitab AlMajma 5156. Oleh sebab itulah saya katakan
bahwa hadits itu adalah hasan, dan salah satunya ada dalam kitab At-Thabrani Al Kabir 31432 dari hadits Ibnu Abbas.
39
HR. Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya 232- Mawarid dari syaikhnya Ibnu Khuzaimah. dan kepada Shahih-nya Al Hafizh Ibnu Hajar menisbatkan dalam kitab At-Talkhish
sebagaimana yang baru saja diterangkan, kemudian Al Hafizh Ibnu hajar berkata, Asalnya dari kitab Shahihain tanpa perkataan, Jika mau.
Saya katakan, Bahkan dalam Shahih Muslim dengan tambahan ini juga, sebagaimana telah ditakhrij tadi hal: 114, dan hadits ini menunjukkan dengan jelas atas ketidak wajiban wudhu
atas orang junub sebelum tidur, bertentangan dengan pendapat madzhab Azh-Zhahiriyyah.
40
Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah 2451, dan seluruh pengarang kitab Sunan kecuali An-Nasai yang meriwayatkannya dalam kitab Al lsyrah 79-80, At-Thahawi, At
Thayalisi, Ahmad dan Al Baghawi dalam Hadits Ali bin Ja ad 9851 dan 111142, Abu Yala dalam Musnad-nya 2242, Al Baihaqi dan Al Hakim menshahihkannya, yaitu
sebagaimana telah dikatakan oleh keduanya, dan telah saya terangkan dalam kitab Shahih Abu Daud 223, dan juga diriwayatkan oleh Ibnu Afifuddin Abu Al Maali dalam kitab Sittina
Haditsan6disebutkan, Fain istaqazha min akhiri laili fain kana lahu fi ahlihi hajatu awadahum tsumma ightasala Apabila ia terbangun di akhir malam, jika ia mempunyai
kebutuhan kepada istrinya, maka ia mengulanginya persetubuhan kemudian mandi. Dalam sanadnya terdapat Imam Abu Hanifah.
78 —Cincin Pinangan
http:kampungsunnah.wordpress.com
Dalam riwayat lain dari Aisyah, Baginda Rasulullah SAW tidur dalam
keadaan junub. Kemudian Bilal mengumandangkan adzan, lalu beliau bangun dan mandi. Saya melihat tetesan air yang berjatuhan dari kepala beliau. Lalu
baginda keluar dan saya mendengar suaranya mengimami shalat subuh, lalu baginda berpuasa. Mutharrif berkata, Saya bertanya kepada Amir, Apakah
kejadian itu di bulan Ramadhan? Jawabnya,Ya, tapi itu dikerjakan baik pada bulan Ramadhan atau bukan Ramadhan .
41
12. Tayamum sebagai ganti wudhu bagi orang yang junub
Kepada kedua mempelai diperbolehkan bertayamum sebagai pengganti wudhu, berdasarkan hadits Aisyah, ia berkata, Apabila Rasulullah SAW
dalam keadaan junub dan ingin tidur, beliau terlebih dahulu berwudhu atau bertayammum.
42
Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan dengan sanad hasan dari Ibnu Abbas, ia berkata, Apabila seorang laki-laki menjima istrinya, kemudian ia berkeinginan mengulanginya, maka tidak
mengapa mengakhirkan mandi. Dari Said bin Al Musayyab, ia berkata, Jika orang yang junub ingin tidur sebelum mandi,
maka hal itu boleh baginya. Sanad hadits tersebut shahih dan menjadi madzhab mayoritas ulama.
41
Diriwayakan oleh Ibnu Abi Syaibah 21732 dari riwayat Asy-Syabi dari Masruq dari Aisyah. Sanadnya shahih, dan riwayat ini adalah syahid yang kuat untuk hadits yang sebelumnya. Hal
tersebut juga diriwayatkan oleh Ahmad 6101 dan 254, dan Abu Yala dalam Musnad-nya 2241 dan hadits ini dalam kitab saya mempunyai jalur lain.
42
HR. Al Baihaqi 1200 dari jalur Itsam bin Ali dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah. Al Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam kitab Fathul Baari 1 \313. Isnad-nya hasan.
Saya katakan, Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah 1481 dari Itsam, hadits mauquf hanya berhenti sampai Aisyah tidak sampai kepada Rasulullah SAW; yaitu tentang seorang laki-laki
yang junub pada malam hari, maka ia ingin tidur sebelum mandi. Ia Aisyah berkata, Berwudhu atau bertayamum. sanad-nya shahih.
Hadits itu telah dikuatkan oleh Ismail bin Iyasy, dari Hisyam bin Urwah dengan hadits marfu sampai riwayatnya kepada Rasulullah SAW, Apabila Beliau telah melakukan jima dengan
sebagian istrinya lalu malas bangun, maka beliau memukulkan tangannya ke dinding dan bertayamum. Hadits ini diriwayatkan oleh At-Thabrani dalam kitab AI Awsath dari Baqiyah bin
Al Walid dari Hisyam, dan ia berkata, Tidak ada yang meriwayatkan dari Hisyam, kecuali Ismail.
Saya katakan, Ismail lemah dalam riwayatnya dari orang-orang Hijaz, dan hadits ini termasuk hadits yang diriwayatkan dari orang-orang Hijaz. Akan tetapi hadits ini telah dikuatkan oleh
Itsam bin Ali dia tsiqah, sebagaimana telah diterangkan sebelumnya sehingga merupakan jawaban atas Ath-Thabrani.
Cincin Pinangan— 79